"Tamat.."
Plop!
Sana menutup buku cerita yang baru saja ia bacakan untuk Tzuyu.
"Nah, sekarang waktunya bobo Tzuyu.."
"Besok bacain cerita yang lain ya?"
"Tzuyu sekarang kan sudah pintar baca.. Besok baca sendiri ya.."
"Nggak mau!" Tzuyu mengembungkan pipinya.
"Eh, kenapa?"
"Soalnya.. Tzuyu ingin terus bersama-sama Sana.."
Deg.. Deg.. Deg..
Kedua pipi Sana kembali merona mendengar penuturan Tzuyu.
"Huidiii geliiii.. Tzuyu manja ah!" Sana menutup kedua pipinya yang merona.
"Geli?"
"Iya geli kaya begini ni!" Sana menggelitiki Tzuyu.
"Sanaaaa.. Sana ampuunn.."
Tanpa disadari Tzuyu dan Sana, Jihyo sedari tadi mengintip mereka lewat celah pintu.
"Prikitiw.."
Seketika Sana langsung berhenti menggelitiki Tzuyu.
"Kak.. Kak Jihyo.." Sana menggaruk lehernya.
"A.. Aku dan Tzuyu nggak ngapa-ngapain kok.."
"Walah, sayang, padahal gue ngarep ada kejadian apa-apa.. Pasti seru.."
"Kakaaakk! Serius ahh."
Jihyo tertawa dan berjalan keluar dari kamar Tzuyu, dan Sana mengikutinya dari belakang.
Sebelum menutup pintunya, Sana sedikit menyembulkan kepalanya, "Selamat tidur Tzuyu."
"Selamat tidur Sana.. Selamat tidur Kak Jihyo.. Sampai besok..!" Teriak Tzuyu dari dalam kamar.
Blam!
Sana menutup pintu kamar Tzuyu.
"Kamarnya nggak dikunci? Nanti kalau dia berkeliaran gimana?"
"Tzuyu enggak begitu, lagipula pikirannya masih anak-anak."
"Lo sendiri yang bilang dia belajar dengan cepat. Kalau sekarang masih anak-anak, suatu saat dia bakal jadi laki-laki dewasa. Selalu waspada ya San?"
Mm..
Sana tertegun mendengar semua perkataan Jihyo.
"Ah.. Satu lagi, gue harap hubungan lo sama Dahyun membaik.." Jihyo kembali melanjutkan langkahnya untuk kembali ke kamar dan meninggalkan Sana.
"Met' tidur San.." Ujarnya sebelum menutup pintu.
"Selamat tidur kak.."
Dahyun..
Jadi ingat obrolan semalam..
"Apa Dahyun.. Masih jadi teman Sana sekarang?"
"Masih.. Kenapa harus sampai bertanya segala?"
"Soalnya Dahyun tiba-tiba menjauh, dan seakan-akan benci sama Sana."