Menurut informasi dari Wisnu kalau Ayu tinggal di sebuah rumah minimalis yang ada di daerah Bogor, setelah menjual apartemen dia membeli sebuah rumah yang ditempati bersama Kia dan bayinya, setelah mendapatkan alamatnya Bintang dan Senja langsung ke rumah yang dituju.
Setelah sampai Bintang langsung mengetuk pintu kayu itu, dan tak lama kemudian terlihat Ayu yang terkejut atas kedatangan Senja dan Bintang.
Baru saja Ayu ingin menutup pintu, langsung saja Bintang menahan dengan kekuatan yang dia miliki.
"Siapa yang datang, Bun?" Kia yang sedang menggendong seorang bayi yang lucu pun muncul dari dalam rumah. "Kalian kok tahu kita di sini?" tanya Kia setelah melihat siapa yang datang.
"Dari papa, lo kan kasih tahu papa kalau lo tinggal di sini," ujar Senja.
Ayu menatap kesal ke arah Kia. "Bodoh, dibilang keberadaan kita nggak usah kasih tahu siapa-siapa."
Tanpa aba-aba Bintang langsung masuk ke rumah itu dengan menyingkirkan si pemilik, diikuti oleh Senja.
"Lumayan juga rumahnya, duit hasil ngibul bokap gue," sindir Bintang dengan mengedarkan pandangannya ke segala arah. "Saya datang ke sini mau ambil barang bokap yang kalian ambil," ujar Bintang ke Ayu.
"Itu hak saya, kalian nggak ada hak buat ambil."
"Oh iya? Itu milik ayah saya, uang dan mobil itu milik ayah saya."
"Dan dia adalah suami saya, sudah sepatutnya seorang suami menafkahi istri dan anaknya."
Bintang terkekeh. "Setelah apa yang kamu lakukan masih anggap ayah saya adalah suami kamu?"
"Lalu apa tujuan kamu?"
"Mau ambil mobil dan uang yang kamu bawa kabur."
Ayu menantang Bintang. "Oh ya? Tapi sayangnya saya nggak akan kasih."
"Gampang, saya tinggal bawa kasus ini ke ranah hukum dan kita akan bertemu di pengadilan."
Mendengar kata pengadilan pasti urusannya akan panjang, tidak semudah itu memenangkan kasus kalau tidak punya bukti dan kuasa hukum yang kuat.
Kia langsung berkata ke Ayu, "Udah, Bun. Kasih aja. Kalau diproses ke hukum bakal panjang, dan kita bakal ngeluarin duit buat sewa pengacara, dan belum tentu juga kita menangin kasus itu."
"Itu anak kamu pintar," ujar Bintang.
"Oke, tapi mobil aja, untuk uangnya itu buat keperluan Deva."
Deva itu nama anak Yuda dan Ayu yang baru lahir. Bintang langsung melihat bayi laki-laki yang tampan itu.
"Copy-an gue pas masih bayi, pasti gedenya ganteng nih. Sini gue gendong." Bintang langsung meraih Deva dari gendongannya Kia. "Biar Deva tinggal sama gue, jadi beban kalian berkurang, nggak usah repot-repot mikir keperluan dia."
Ayu mengangguk. "Bawa aja, silakan."
"Bunda kok biarin, sih?" protes Kia.
"Ya nggak masalah, lagian Deva pasti butuh biaya banyak."
"Mana kunci mobilnya, duitnya kalian ambil aja buat keperluan kalian." Bintang mengingatkan.
Ayu langsung mengambil kunci mobil dan menyerahkan ke Bintang.
Setelah itu mereka langsung keluar rumah.
"Motor lo gimana?" tanya Senja setelah mereka masuk ke mobil dan Deva sudah berada di pangkuan Senja.
"Gampang, nanti gue ambil lagi."
"Kalau ilang?"
"Di motor udah gue pasang cctv sama gps tersembunyi jadi kalau ada yang nyolong nanti kelacak."
KAMU SEDANG MEMBACA
Untuk Senja ✔ (TELAH TERBIT)
Genç KurguSebagian part diprivate, mari follow dulu sebelum baca. Terima kasih. ••• Senjara Revania mendapat penolakan dari Bintang Alkana, dan ternyata Bintang adalah pacar temannya. Bintang pernah bilang gini, "Lo Senja, gue Bintang. Nggak ada sejarahnya se...