just another day

30 2 0
                                    

"Ju..."

"Hmm?" Minju yang sedang fokus menulis di jurnalnya langsung terbuyarkan oleh suara dari samping kanannya, Minkyu, lelaki yang telah bersamanya dari awal SMA hingga saat ini menginjak kelas 12.

"Udah dulu nugasnya. Kasian badan kamu. Cari makan dulu yuk."

Perpustakaan kota yang dekat dengan sekolah mereka sudah seperti rumah kedua bagi kedua insan itu. Tak heran karena keduanya termasuk siswa yang memiliki semangat belajar tinggi dan dapat dilihat dari Minkyu dan Minju yang silih berganti menempati peringkat pertama dan kedua di angkatannya.

Kalau ditanya mengapa sampai rela belajar hingga jam 10 malam setiap harinya di perpustakaan kota, alasannya sangat simpel, mereka berdua sama-sama memiliki cita-cita yang tinggi dan ingin mewujudkannya.

"Sebentar dulu Kyu... ini sedikit lagi beres." Minju membetulkan kacamata bulatnya dan kembali berkutat dengan jurnalnya.

"Udah dulu sayang. Lihat mata kamu udah lelah gitu." tangan Minkyu dengan pelan menurunkan bolpoin yang sedang dipegang Minju.

"Yaudah ayo."

Minju akhirnya menyerah dan dengan sukarela menutup bukunya. Ia mengakui bahwa sedari tadi kepalanya sudah pusing dan matanya sudah lelah.

Gadis itu lalu membuka handphonenya untuk memastikan waktu, jam setengah sembilan. Waktu kadang memang mempermainkannya, tak dirasa bahwa ia sudah menulis tanpa henti selama 3 jam.

"Kyu... Laper..." Waktu ternyata juga mempermainkan tubuhnya, sampai ia lupa bahwa ia belum makan dari siang dan baru merasa lemas saat berhenti mengerjakan tugasnya itu.

"Tuhkan apa kata aku." Minkyu merapihkan rambut Minju sembari tersenyum kecil melihat gadis itu mempoutkan bibirnya kecil dengan kedua lengan memegang perut.

"Nih double cheeseburger kesukaan kamu." Kedua manik Minju yang lesu langsung berbinar setelah menyaksikan makanan yang ditunggu-tunggu datang.

"Makasih Kyu." Tanpa panjang lebar Minju langsung melahap burger favoritnya itu.

Dan seperti biasa pula, Mcd adalah tempat langganan mereka berdua ketika makan malam karena lokasinya paling dekat dengan perpustakaan. Walaupun belakangan ini Minkyu sering mengajak ke tempat lain karena ingin membatasi junk food.

"Kyu, saosnya buat aku yaa."

"Jangan makan pedes terus Ju, ga baik tau."

"Hehe. Iya iya gajadi deh."

"Jangan cemberut gitu dong."

"Engga ih siapa yang cemberut."

"Minju." kata Minkyu sembari mencubit kecil pipi kanan gadis itu.

"Engga Minkyuu."

Minju dan Minkyu tidak seperti yang teman-temannya kira saat mereka tau bahwa dua orang tersebut memiliki hubungan. Seperti teman mereka Felix yang bilang "Ini kalian kalau ngobrol pasti ngomongin rumus." ataupun Chaewon yang bilang "Mereka kalau ketemuan ngomonginnya pasti permasalahan dunia."

Well, tidak sepenuhnya salah sih, memang tidak jarang mereka berdiskusi tentang hal tersebut tapi Minkyu dan Minju juga menikmati obrolan kecil dan momen-momen manis layaknya remaja kebanyakan.

Tapi, mungkin kali ini obrolannya akan didominasi oleh topik serius.

"Ju, kamu pas mutusin mau ngambil kedokteran gimana sih cara taunya?"

"Hmm... Dari kecil emang cita-cita aku sih Kyu tapi pernah aku sempet mau nyerah dan milih jurusan lain karena aku takut akan beban yang bakal ditanggung kalau aku keterima FK. Tapi yaa aku nekat."

"Aku masih bingung sama apa yang sebenarnya aku mau. Passion aku apa. Aku masih bingung. Tapi aku tetep belajar mati-matian. Makanya belakang ini aku ngerasa aku kayak lagi berlari tanpa tujuan."

Demi apapun Minju ingin sekali memeluk lelaki yang ada di hadapannya ini. Tapi mengingat ini tempat umum, ia menahannya. Minju segera menggenggam jemari kiri lelaki di hadapannya ini.

"Ga usah dijadiin beban Kyu, pasti ketemu kok, jangan buru-buru. Mungkin coba kegiatan yang di luar safe zone kamu, siapa tau ketemu."

"Ju, kalau aku jadi pilot kayak papa kamu gimana?" Kata Minkyu tiba-tiba. Minju yang sedang asik memakan kenatang goreng sedikit tersedak mendengarnya.

"Seriusan!? Pilot!?" Minkyu hanya mengangguk sebagai jawaban.

"Aku sih dukung-dukung aja kalau itu emang mau kamu. Tapi Kyu, beneran mau jadi pilot?"

"Emang pilot kenapa, Ju?"

"Engga apa-apa sih cuma kaget aja tiba-tiba pilot." Padahal aslinya Minju apa-apa gara-gara dia tahu bagaimana rasanya ditinggalkan berminggu-minggu oleh ayahnya jika sedang bertugas.

"Akumah selalu dukung apa yang kamu mau Kyu, asal kamu seneng,"

"tapi kalau boleh jujur Kyu, kan kamu harus belajar double, aku khawatir aja sama kesehatan kamu Kyu. Belakangan ini kamu juga susah tidur kan?"

Mendengar perkataan Minju, Minkyu tersenyum seraya mengeratkan genggaman tangan mereka dan diselingi dengan usapan lembut yang mendarat di punggung tangan Minju.

Dan seperti biasa pula, hari-hari mereka
pun selalu ditemani oleh motor CB150R hitam milik Minkyu, yang hampir setiap hari mengantarkan Minju pulang ke rumahnya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 09, 2020 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

The Page of Us : Minju and MinkyuTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang