SACRIFICE

62 15 0
                                    

Aku mendengar suara pecahan tegel (tehel), aku merangkak kearah suara itu dengan perlahan, aku tegang, tanganku bergetar, keringatku menetes dengan perlahan, aku menelan ludah sesekali yang terasa sangat sulit. Aku melihat kearah lubang itu, sebuah amplop yang agak kotor, aku mengambil amplop itu dan membukanya.

Di foto itu ibuku terlihat seperti disiksa dengan banyak darah, dan luka di wajahnya. Aku yg marah melempar foto itu, hatiku serasa hancur, aku semakin menyesal, seandainya aku bisa keluar dari sini aku akan membunuh orang itu, aku memegang dadaku rasanya sakit, pilu, melihat satu-satunya orang yang kucintai dan peduli padaku dihancurkan begitu saja.

Aku membuka mataku yang perih karena terus menerus menangis, kulihat foto dengan teliti ada tulisan disudut foto itu, aku mengambilnya tulisan itu bertuliskan"Cinta dan kasih sayang adalah suatu hal yang berbeda tipis". 

Aku yg tidak mengerti mulai berpikir soal apa itu cinta dan kasih sayang. Duduk sambil memegang lutut di lantai semen yang dingin, saat gw 5 tahun aku pernah terjatuh dari sepeda kepalaku terbentur keras, ibuku datang memelukku, kurasakan kehangatan saat dia memelukku, dia peduli padaku dan aku pun peduli padanya.

Aku mengingat apakah gw telah betul betul mencintainya? Kehangatan itu... Itukah cinta yang betul betul kubutuhkan, cinta yang rela mengorbankan apa pun karena peduli sama diriku. Apakah gw pernah melakukan itu? Sepertinya selama ini gw salah mengartikan cinta, cinta yang ku mengerti hanyalah cinta ingin memiliki layaknya seperti mainan, mungkin itu alasan aku dikurung seperti ini.

Aku menyesal atas yang kulakukan apa pun cara yang bisa kulakukan agar bisa menebus kesalahan itu, hatiku rasanya hancur, basah, dan hanyut tenggelam oleh rasa penyesalan dan putus asa, jantungku berdetak semakin pelan seolah rasanya ingin mati.

Aku yg masih bingung mulai mencari lagi sesuatu dilubang keramik itu dan mendapatkan kertas bertuliskan "cinta perlupengorbanan yang akan dipertimbangkan". Aku melihat kertas itu bingung, apa yg gw harus korbanin, mulai gundah dan berpikir apa yang dimaksud pengorbanan?.

Aku melihat ke tv yang ada didepanku dan tv itu tiba tiba menyala dan memunculkan tulisan "ada timbangan didalam lubang itu kita lihat apa yang bisa kau korbankan utk untuk ibumu dan keluar dari sini". Aku yang kaget mulai mencari cara bagaimana aku bisa menimbangnya. Aku tidak tahu, apa yang harus kulakukan apa yang diinginkan oleh orang ini. Aku melihat kearah timbangan itu melihat beberapa pecahan tegel (tehel), aku bingung, kepalaku pusing, dan putus asa, dan aku mengambil pecahan itu dan menggengamnya.

*******************************
Baca terus cerita ini untuk mengetahui nasib si karakter utama! What Happened to Him?
Never waste your time. Continue reading the next part to find out the fate of the main character.
I hope you enjoy it.
Don't forget to follow me for the next story, vote as much as possible, share as much as possible, and give criticism in the comments column.
Instagram Author: @adepramoedya.

Psycho: Chapter One [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang