Episode # 18

3.1K 381 42
                                    




“The Unicorn Song”
🎞








“Unicwon I lobe them~ Unicwon I lobe them~ Uni wuni cwoooooonnn I looooobbeee themmmm ~”


Ini Jisung, yang sedang serius bernyanyi tanpa henti sejak dia bangun tadi. Dia begitu menyukai lagu ‘The Unicorn Song’ dari film animasi yang dia tonton dengan kakek-neneknya seminggu yang lalu.


Dan setelah itu, dia selalu menyanyikan lagu itu berulang-ulang; sebelum dia pergi tidur -bahkan dia menolak ketika Jaemin menyanyikan lagu pengantar tidurnya yang biasa, saat dia bermain dengan Milly, menggambar, dan bahkan saat dia makan, dia selalu menyanyikan lagu itu.


“Ada apa dengan lagu itu, Dearie?” tanya Jeno dengan alis berkerut saat dia mendengarkan Jisung bernyanyi tanpa henti pada sarapan pagi ini.


“Itu lagu dari film.” Jaemin menjawab dengan cepat, sembari menyuapi Jisung, “Dan tolong, berhentilah memanggilku Dearie. Kita sudah sepakat tentang ini.” lanjutnya.


“Sudah kebiasaan.” elak Jeno sembari mengangkat bahu lalu melanjutkan membaca koran.


“Ini sudah musim panas, Let's go to the beach.” usul Jaemin seraya menggigit panekuknya, menatap Jeno dengan tatapan ‘say yes, please’ di kedua matanya.


Sambil tersenyum, Jeno mengangguk lalu melipat koran dan meletakkannya di atas meja, “Oke, Aku akan memberitahu Thomas untuk membantuku mengawasi Bakery selagi kita pergi.”


“Bich?”


Ini Jisung.


“Whaa—”


Ini Jeno dengan mulut terbuka lebar. Sementara Jaemin hanya bisa tertegun menatap putranya yang sedang menunjukkan ekspresi penasaran.


“Appa, Let's gow to the bich, bich!!” kata Jisung dengan semangat menggelora.


Jaemin menutup mulut putranya dengan cepat, “Beach, Baby. B-e-a-c-h, Beach.”


“Bich!”


Wajah Jeno memucat, lalu ditatapnya Jaemin dengan horror, “Kita harus mengajarinya berbicara dengan benar sebelum menjadi lebih buruk.”








🎞








“Unicwon I lobe them~ Unicwon I lobe them~ Unicwon I lobe them, can I hep wone~ Uni wunicccwooonn!!!!!”


Sementara Jisung menyanyi dengan sepenuh hati di ruang tamu, Jaemin dan Jeno yang mendengarnya di dapur hanya bisa meringis.



Tentu, Jisung perlu belajar bagaimana mengucapkan kata-kata itu dengan benar, dan itulah yang sedang mereka diskusikan saat ini.


“Aku akan bertanya pada Dokter Logan, mungkin dia bisa membantu kita menemukan ahli dalam masalah ini.” kata Jaemin seraya menyeruput es limunnya perlahan.


“Ya, Dearie. Dan aku akan bertanya pada orang-orang di bakery, mungkin mereka tahu cara mengajari Jisung tanpa harus membawanya ke ahli.” ujar Jeno yang sedang berdiri setengah membungkuk pada meja makan, sambil mengunyah wortel mentah seperti kelinci.


“Jeno-ya..” panggil Jaemin sembari menghela nafas lalu ia memukul pantat Jeno dengan cukup keras hingga membuatnya terkejut.


“Aw! Kau—”


MEMORIES || NOMIN || MEMORIES SAGATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang