Saat ini di kediaman putra sudah ada keluarga putra yang sedang makan bersama menkmati pagi hari ini. Di rumah itu suasana sangat nyaman sekali.
Setelah selesai makan, putra langsung berpamitan kepada kedua orang tuanya untu pergi sekolah.
Sesampainya di sekolah putra langsung menuju ke kantin untuk sekedar makan jajanan ringan untuk mengisi kebosanannya. Tanpa sadar ia makan jajanan dengan melamun.
"OY BRO!" Teriak naufan sambil menepuk punggung putra dengan sangat keras.
Uhuk...uhuk...uhuk...uhuk...
"Mi-num mi-num." Ucap putra terbata. Naufan yang kebingungan pun langsung membelikan putra minuman.
Setelah menerima minum dari naufan, putra langsung meminumnya hingga setengah. Setelah lega ia kembali berbicara kepada naufan.
"Eh...lo kenapa ngagetin gue hah? Gue hampir mati keselek tau nggak?" Ucap putra dengan menahan amarah.
"Ya sorry lah bro. Lo sih ngalamun aja, kan gue takut kalo lo tiba-tiba kesurupan trus jadi tontonan murid-murid kan nggak lucu." Ucap naufan dengan memelas dengan menundukkan kepalanya.
"Ya bisa kan nggak usah nepuk-napuk punggung segala?" Putra memang sekarang sedang mengalami badmood jadinya dia ingin melampiaskan emosinya kepada orang-orang terdekatnya.
"Lo kenapa bawaannya emosi mulu keliatannya?" Tanya naufan, karena ia sedati tadi melihat putra yang seperti seorang perempuan yang sedang PMS.
"GUE LAGI BADMOOD." Teriak putra sebal. Ia hari ini sedang badmood karena banyak sekali hal yang ia pikirkan.
"Eh buset, santai lah bro kaga usah ngegas bisa kaga." Ucap naufan yang sama-sama emosi. Lah tu orang kenapa juga ikut-ikut emosi gila emang *author.
"Eh? KENAPA LO IKUT-IKUTAN ESMOSI!?" Tanya putra bingung kenapa naufan ikut-ikutan emosi.
"EMOSI PINTER! BUKAN ESMOSI!" Teriak naufan masih dengan emosi.
"AH UDAH LAH GUE MAU PERGI BBBHHHAAAYYY." Ucap putra kemudian pergi meninggalkan kantin. Dan orang-orang yang berada di kantin pun hanya melihat pertengkaran mereka berdua yang unfaedah sambil memutar bola matanya malas.
"Lah kanapa jadi gini sih? Ah udah gue mau ke kelas aja lah." Gumam naufan sambil berjalan menuju kelas. Mungkin orang-orang yang melihat naufan mengira naufan orang gila karena berbicara sendiri.
Sekarang putra sudah berada di rooftop sekolah untuk menenangkan diri agar tidak tersulut emosi yang sangat mendalam.
Sampai-sampai ia tertidur karena sejuknya angin yang menerpa mukanya memberikan hawa yang enak untuk tidur. Di rooftop hanya ada kursi kayu yang di jajar-jajar untuk putra tidur.
Putra tidak terbangun sampai istirahat berbunyi, mungkin karena cuaca yang mendukung untuk orang-orang tidur. Emang kalau di sekolah bawaannya pengen tidur aja apalagi kalo pelajaran ips pkn dll.
"OY PUT BANGUN!!!" Teriak naufanyang sangat menggelenggar.
"AAAA SEMPAK MIMI PERINYA NAUFAN." Refleks putra dan langsung terjatuh dari kursi.
"Eh bambank, ngapain bawa-bawa sempak miper sama nama gue hah?" Tanya naufan nyolot.
"Hehehe...ya maap lah pan, nih mulut gue emang kalo ngomong suka bener hehe. nopan kan baik penyabar kan ya?" Ucap putra dengan nada yang sangat lebay.
"Auk ah." Marah naufan. Mulai deh nih drama mereka berdua *author.
"Ihhh maapin dedeq putra yang tamvan ini lah bang nopan." Ucap putra seraya menarik-narik seragam naufan. Hadeh masalah gitu aja diperpanjang dasar kalian berdua *author.
KAMU SEDANG MEMBACA
COOL BOY AND PERFECT GIRL
Teen Fiction"Kamu tau kenapa aku cinta sama kamu?" Tanya putra. "Kenapa? Karena aku cantik? Aku imut?" "Bukan." "Terus karena apa!?" Tanya vani gemas. "Karena aku punya hati." "Pengen hujat" ucap vani datar. Kisah cinta kedua insan yang memiliki sifat yang berb...