Chapter 13

74 10 8
                                    

WARNING:Chapter berlemon,jadi yang tidak mau kepolosannya berubah,tolong jauhi,Jangan bilang Alla tidak memperingatkan!

"Hatchu!" Seorang pria berambut ungu dan mata Delima yang terbiasa menatap tajam itu kali ini meringkuk ditempat tidurnya,tatapannya lemah dan kepalanya pusing,Yap dia tengah demam

"Maaf ya,Kaizo...Gara-gara nemenin aku kamu jadi flu begini"kata Seorang wanita seumuran dengannya,surainya putih,dia memakai kalung dengan inisial V dilehernya,"Berisik,aku kan sudah bilang kalau aku akan menemanimu"Pria itu berkata

Ya,Pria itu adalah Kaizo,Inspektur dari divisi pembunuhan diKepolisian,dan wanita itu adalah Vivi,murid dari akademi kepolisian,dan masih kuliah

Lho? Kok Kaizo bisa sakit? Haha,Jawabannya begini

"Kalau saja waktu itu kita bawa payung,Kamukan tidak akan sakit ya..."kekehan dari Vivi terdengar,dia sedang mengganti kain basah yang diletakkan dikepala Kaizo "Yah,setidaknya aku beruntung"kata Kaizo

"Hah? Beruntung gimana? Sakit begini!"Sahut Vivi kebingungan,Kaizo bangun dari posisinya,menjatuhkan kompres dari kepalanya,ia tersenyum hangat "Soalnya aku bisa diRawat oleh polwan yang paling cantik didunia"jawabnya

Vivi merona,namun dia langsung menimbun wajah pemuda itu dengan kain kompres itu "Hmph!"Kaizo meronta,dan Vivi melepaskannya "Berisik,Kalau kau bisa menggombal begitu,simpan saja energimu!"katanya

Lagipula aku belum jadi polisi sialan batinnya

Kaizo terkekeh "Iya deh,iya gak aku gombalin lagi"katanya,Vivi lalu memasukkan satu lagi kain kedalam sebaskom air hangat "Kai,Buka baju dong..."katanya,Kaizo menaikkan alisnya "Kau tidak suka diGoda tapi apa ini? Kau mengundangku,Nona?"tanyanya dengan nada seduktif

"Aku hanya ingin mengelap tubuhmu itu,Bodoh...tuh keringatnya sampai membanjiri baju tidurmu"Ujar Vivi dengan wajah kesalnya,Kaizo menatapnya sekali lagi "Aku gak kuat,bagaimana jika kamu yang melepasnya?"tanyanya

Vivi mendesah kasar,namun dia langsung membuka kancing piyama yang dikenakan Kaizo,"Kau gombal mulu lagi sakit,nyebelin tau!"omelnya,namun Vivi mematung setelah melihat badan kekar nan seksi milik Kaizo,wajahnya memerah

"Oya? Kau membayangkan apa,Sayang?"tanya Kaizo dengan nada yang sama-sama dibuatnya seksi,"T-tidak ada"jawab Vivi agak gugup,Kaizo menyeringai "Kalau begitu,coba kamu jelaskan kepadaku,kenapa wajahmu bisa semerah itu?"tanyanya

"Ukh..."Vivi kembali merona "Aku tidak memikirkan apa-apa,Mesum!"katanya,namun bukannya tersinggung Kaizo tetap menyeringai dengan santainya "Hum? Kamu memanggilku mesum tapi kamu sendiri tadi mikirin yang enggak-enggak kan,Sayang?"Godanya

Vivi mematung rona diwajahnya tambah menjadi-jadi,dia baru sadar bahwa Kaizo memanggilnya 'Sayang' dari tadi

Coba bayangkan,kamu dalam posisi Vivi saat ini,dimana kamu tengah menjaga doi yang sangat menggoda saat sakit,bertelanjang dada dengan keringat yang membasahi tubuhnya,lalu diPanggil 'Sayang',Nah...Bagaimana perasaanmu?

"Hayo mikirin apa lagi?"tanya Kaizo,Vivi melengahkan kepalanya "Aku bilang tidak ada,Ihh Kaizo bodoh"katanya "Iya aku bodoh"ujar Kaizo menyetujuinya,Vivi menatapnya heran

Kaizo langsung menidihnya,jangan salah walau sakit dia masih kuat lho

"Setiap berada disampingmu,aku akan menjadi bodoh karna cinta yang begitu besar Padamu membuatku tak sadar diri"katanya,wajah tampannya terlihat begitu menggoda saat dia mengutarakan hal tersebut,Vivi merona "Sialan"umpatnya sambil menutupi mulutnya mencoba untuk menyembunyikan rona,dan menolehkan kepalanya untuk tidak menatap pria itu

"Hei...Mulutmu ini kasar sekali ya,Padahal orangnya manis"kata Kaizo menggoda lagi,tangannya memegang pipi Vivi dengan lembut agar wanita itu menatapnya "Kenapa ditutupi begitu sayang? Akukan ingin melihat wajah manismu yang tengah merona itu"goda Kaizo

Heavenly Virtues (#BBBRomanceTime2019) ~Hiatus/Discontinued~Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang