1

476 32 8
                                    



Namaku Watanabe Risa atau cukup dipanggil Risa, aku adalah anak kedua dari dua bersaudara. Kami yatim piatu, kedua orangtua kami meninggal dalam kecelakaan di kampung halaman kami di Ibaraki. Saat itu kami sekeluarga baru pulang dari piknik, lalu sebuah truk kontainer rem blong menerjang kami dari arah berlawanan, orangtua kami meninggal seketika dan hanya menyisakan aku dan kakak perempuanku yang selamat, tetapi kakakku kehilangan kedua kakinya dan harus duduk di kursi roda.

Kakakku adalah Watanabe Rika, usianya terpaut 3 tahun dariku. Kami pindah ke Shinjuku Tokyo dan menyewa apartemen murah, setiap hari aku harus bekerja mencari nafkah, kakakku memang tidak bisa berjalan tapi paling tidak dia punya bakat menjahit, dia dan asistennya Nagasawa Nanako membuka usaha menjahit di apartemen kami. Setiap hari Kak Rika menerima orderan dari pelanggan, karena dia tidak mau terus bergantung padaku, dia tidak ingin merepotkanku. Akhirnya kami bekerja sama agar bisa mencukupi biaya hidup kami. Aku benar-benar menyayangi kakakku.

Aku pikir dengan pindah ke ibukota bisa memperbaiki kehidupan ekonomiku, yang katanya gajinya sangat tinggi. Tetapi ternyata mencari pekerjaan di Tokyo sangatlah susah, apalagi aku hanya lulusan SMA. Hidup di ibukota benar-benar keras. Aku kalah bersaing dengan para pelamar kerja lulusan Universitas, awalnya aku takut tidak diterima kerja dimanapun. Aku pernah bekerja serabutan di cafe dan laundry, tapi aku berhenti karena gajinya tidak mencukupi untuk biaya hidup bulanan. Aku benar-benar butuh uang

Suatu hari aku menemukan sebuah lowongan yang ditempel di gang sempit. Lowongan menjadi cleaning service disebuah hotel cinta/love hotel (hotel khusus untuk pasangan esek-esek) di daerah Kabukicho. Kabukicho adalah sebuah distrik di Tokyo, yang terkenal dengan tempat prostitusi, dan tingkat kriminalitas yang tinggi. Banyak kelompok Yakuza berkumpul disitu, merekalah yang memotori industri film porno di Jepang.

Selain itu di Kabukicho terdapat banyak sekali hotel cinta, klub malam, tempat perjudian, rumah bordil/tempat pelacuran dan bar tempat minum-minum, sekali menapakan kaki ditempat ini kalian akan langsung didatangi dan digoda oleh wanita PSK yang menawarkan diri untuk ditiduri, bahkan banyak dari mereka adalah remaja yang masih sekolah. Banyak poster vulgar dipasang dipinggir jalan serta vending machine berisi alat kontrasepsi.

Aku sudah 1 tahun bekerja menjadi cleaning service di Hotel Yoyogi, hotel tempat aku bekerja. Gajinya lumayan untuk biaya bulanan sewa apartemen. Kerjaanku setiap hari bersih-bersih, hanya saja pengalaman bersih-bersihku berbeda dengan para cleaning service di hotel berbintang. Bisa dibilang banyak pengalaman menjijikan selama aku bekerja disini, setiap kali aku membersihkan kamar hotel aku selalu menemukan berbagai macam benda vulgar dan menjijikan, seperti cairan putih di seprai dan kondom yang dibuang begitu saja. Aku selalu memakai masker dan sarung tangan saat bekerja, enak saja aku menyentuh benda-benda itu dengan tanganku. Benar-benar sangat merepotkan setiap hari harus mencuci seprai bernoda sp*rma, tapi mau bagaimana lagi sudah menjadi resiko dari pekerjaan.

Oh ya mengenai tempat aku pekerja, aku bekerja di hotel cinta, jadi yaaaah... tentu saja pelanggannya adalah pasangan-pasangan yang akan menginap untuk berhubungan badan. Kebanyakan pria paruh baya dan wanita PSK, tidak jarang kujumpai anak-anak usia SMA yang datang bersama pacarnya. Prostitusi ilegal di Jepang, tapi berhubungan seks diluar nikah itu wajar, bahkan Jepang melegalkan industri film porno. Banyak sekali artis porno yang syuting di hotel tempat aku bekerja, salah satunya adalah Moriya Akane



"Hey teman-teman! Besok Moriya Akane akan syuting di kamar nomer 17", celetuk Oda Nana, rekan kerjaku

"Benarkah? Kalau begitu kita harus segera bersih-bersih sebelum kamarnya dipakai", ujar Ozeki

"Jangan lupa sediakan kondom di meja rias", sambung Oda

"Mereka tidak butuh kondom", jawabku

"Apa? Tapi itu kan pengamanan, bagaimana kalau sampai hamil?", tanya Dani

"Tidak mungkin artisnya hamil", jawab Fuyuka enteng

"Kau tahu darimana?", tanya Oda

"Aku pernah ngintip proses syutingnya. Banyak sekali jeda istirahat, mereka memotong dan menggabungkan adegannya tiap frame. Jadi yang bilang kalau artis JAV itu kuat dan tahan lama itu bohong", kata Fuyuka



Obrolan vulgar sudah menjadi santapan setiap hari, kami tak lagi jijik dengan pembicaraan dewasa seperti ini, karena pekerjaan kami memang seperti ini. Awalnya waktu pertama kali kerja aku merasa benar-benar ingin muntah, aku juga merasa ngeri setiap kali melangkah dikoridor hotel selalu terdengar suara desahan-desahan dibalik kamar. Kakakku sebenarnya melarangku bekerja ditempat haram ini, tapi aku sudah meyakinkannya kalau pekerjaanku hanya menjadi seorang cleaning service hotel bukan pelacur, keluarga besarku akan sangat malu kalau sampai sanak saudara mereka kedapatan menjadi seorang pelacur. Tidak, aku tidak akan sudi menjadi pelacur!

Sekarang aku sudah terbiasa dengan semua aktivitas bercinta mereka, bahkan melihat tubuh mereka telanjang secara langsung aku sudah tidak jijik lagi. Apa kalian pernah berpikir aku terangsang? Namanya juga manusia, terangsang itu wajar karena secara biologis memang sudah reaksi tubuh, pertama kali disini aku benar-benar merasa gugup dan gelisah dengan semua pemandangan yang disuguhkan tapi lama-lama aku mulai terbiasa... bisa dibilang aku tidak terangsang dan tidak terpengaruh dengan aktivitas seksual mereka

Pekerjaan ini aku jalani dengan senang hati, sampai suatu hari aku bertemu wanita itu. Wanita yang membuka mataku tentang arti sebuah kehidupan...


👯‍♀️👯‍♀️👯‍♀️


To be continued...



Hello... untuk sementara ini Triwizard Turnament aku vacuum dulu (kerja lembur pulang malam), oh ya maaf buat Akanen oshi, aku buat dia jadi karakter PSK

I WILL SAVE YOUTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang