IS THIS MY FAULT? - JUNHAO FAN FICTION FESTIVAL 2K19

Is This My Fault?

Title : Is This My Fault?

Kategori : Angst, Family

BL

3.112 words

Author's Note :
Sebelum membaca, saya ingin memberitahu jika marga untuk Ming Hao di fanfic ini adalah Seo. Sementara untuk nama, tetap Ming Hao. Maaf jika terdapat banyak kesalahan dalam pengetikkan. Fanfic ini saya dedikasikan untuk salah satu admin JFF event yang telah berpulang ke pangkuan-Nya. Turut berdukacita, semoga amal dan ibadah Almarhumah diterima di sisi Tuhan. Amin

Warning :
Fanfic ini bukanlah ceritera Romance dan berunsur YAOI, bagi yang tidak menyukai ceritera ini atau memilikki homophobic tidak dianjurkan untuk membacanya. Dan mungkin memilikki alur yang cepat. Terima kasih

Summary :
Ming Hao tidak tahu, sungguh tidak tahu apakah ia pantas untuk disalahkan karena kejadian yang menimpa keluarganya? Lalu, apakah ia pantas menerima kebencian yang teramat sangat dari kedua orang tuanya sebagai sebuah hukuman? Ditambah dengan orang yang ia cintai juga membencinya

***

Sebelum membaca, jangan lupa tekan ⭐

***

Sorry for any typo(s)!

***

Remaja laki-laki itu duduk diam meringkuk di sudut kamarnya. Dengan memeluk kedua kakinya yang menekuk dan menenggelamkan wajahnya disana.

Seo Ming Hao, anak laki-laki berwajah manis dan memilikki postur tubuh yang kecil. Usianya baru saja memasukki angka tujuh belas. Lahir dan besar dalam keluarga yang bisa dibilang sangat berada. Ayahnya merupakan orang Korea, sedangkan sang ibu berasal dari China.

Ming Hao memiliki satu kakak perempuan. Na Young namanya. Seorang wanita cantik yang menjadi mahasiswa salah satu Universitas ternama di Seoul dan mengambil jurusan Seni Musik. Na Young sangat popular di yniversitasnya. Karena selain cantik, wanita yang hanya berbeda beberapa tahun darinya itu sangat cerdas dan berbakat. Terbukti dengan penghargaan yang didapatnya sejak di bangku SHS.

Karena itu, kedua orang tua mereka selalu membandingkan Ming Hao dengan kakaknya. Mulai dari segi pelajaran dan bakat kemampuan. Membuat lelaki manis itu merasa sangat down.

Sebenarnya, tuan dan nyonya Seo bahkan kerap kali seperti menganggap dirinya tidak pernah ada. Menyiksa mental dan batinnya secara perlahan. Tapi pernah suatu hari Ming Hao bertanya alasannya, dan jawaban yang dilontarkan cukup membuat hatinya sakit.

"Kau adalah pembawa sial dalam keluarga ini!"

"Kau tahu?! Jika bukan karenamu, aku tidak akan keguguran! Seharusnya aku mendengar ucapan eomma dulu untuk membuangmu."

Mendengar penjelasan dari mulut kedua orang tuanya sendiri, membuatnya seperti ingin mati saat itu juga. Bahkan setelah mendengar itu, malam harinya Ming Hao jatuh sakit. Mengharuskannya menjalani perawatan di rumah sakit selama satu minggu. Dan hanya bibi Min yang menemani. Bibi Min adalah seorang asisten rumah tangga yang sudah lama bekerja di rumahnya.

Hingga saat ini Ming Hao masih berpikir. Apakah ia pantas disalahkan? Waktu itu bahkan ia hanya seorang anak berumur lima tahun yang masih tidak mengetahui apapun. Pantaskah ia yang harus disalahkan dan menerima semua hukuman itu?

Ming Hao masih duduk di sudut kamarnya. Namun kali ini kepalanya ia sandarkan pada dinding. Menatap kosong pada satu titik di depannya. Otaknya kembali memutar kejadian beberapa jam lalu. Dimana ia melihat dengan mata kepalanya sendiri, kedua orang tuanya menikmati makan malam bersama sang kakak, sesekali diselingi perbincangan hangat dan canda tawa.