Tidak seorangpun tahu, sejak kapan kolam itu berada di dataran sempit di sebuah bukit. Dibawah sebatang pohon yang besar dan rimbun, berdaun tiga bentuk.
Sebenarnya bukan karena pohon itu pohon ajaib yang berdaun tiga bentuk dalam jenis yang berbeda. Tetapi pohon yang besar itu memang terdiri dari tiga batang pohon. Tiga batang pohon yang tumbuh berimpitan. Ketika pohon itu menjadi semakin besar, maka ketiga batangnya seolah-olah luluh menjadi satu. Sedang cabang-cabangnya berhiaskan daunnya masing-masing yang berbeda.
Berpuluh-puluh bahkan beratus-ratus tahun kolam itu tidak dijamah. Meskipun airnya bening dan bersumber dari mata air yang deras dibawah batang pohon raksasa yang berdaun tiga jenis itu. Namun sendang itu adalah sendang yang berada dilingkungan hutan kecil di bukit yang jarang disentuh kaki manusia. Airnya yang berlimpah menyusup disela-sela batu-batu padas dan mengalir tidak terarah, sehingga akhirnya terjun kedalam sebuah lereng terjal dan hilang masuk kedalam luweng yang dalam, menyatu dengan aliran air dibawah batu-batu padas yang keras.
Dari musim kemusim, kolam itu tetap melimpahkan airnya yang bening. Meskipun langit bersih dan udara kering di musim kemarau, namun kolam itu seakan-akan tidak pernah susut.
Sekali-kali dari gerumbul-gerumbul yang lebat diseputar kolam itu, beberapa ekor binatang turun dengan ragu-ragu. Jika terdengar aum harimau, maka binatang-binatang yang lainpun segera berlari tunggang langgang, hilang dibalik rimbunnya dedaunan.
Binatang buas itu pulalah yang menyebabkan daerah itu jarang dikunjungi manusia. Meskipun dibawah bukit itu terdapat beberapa padukuhan, namun tidak seorangpun diantara mereka yang pernah bermimpi untuk menyadap air dari kolam itu bagi kepentingan padukuhan mereka.
Karena itulah, maka padukuhan-padukuham dibawah bukit itu menggantungkan air bagi sawah dan ladang mereka dari hujan yang jatuh dari langit. Sehingga dimusim kemarau, tidak ada diantara mereka yang dapat menanam jenis padi yang manapun selain satu dua orang mencoba juga menanam padi gaga dan palawija.
Meskipun demikian, orang-orang dipadukuhan dibawah bukit itu tidak berusaha merubah keadaan mereka. Mereka hidup seperti nenek moyang mereka yang tinggal sejak lama didaerah itu. Bahkan mereka merasa wajib menghormati dengan segala tata cara dan kebiasaan yang mereka pertahankan. Seolah-olah apa yang ada dan berlaku di padukuhan mereka haruslah mutlak berlangsung terus dari tahun ketahun.
Dan agaknya tidak seorangpun yang mengganggu mereka hidup dalam dunia yang telah mereka hayati dengan tenang untuk waktu yang lama.
Namun dalam pada itu, dijalan setapak yang panjang, dua orang sedang berjalan dalam terik panasnya matahari. Agaknya mereka adalah dua orang perantau yang datang dari tempat yang jauh dan telah menempuh jarak yang panjang.
Wajah-wajah mereka yang merah terbakar oleh panasnya matahari di siang hari, dan dinginnya embun dimalam hari, membuat mereka nampak letih dan lelah.
Tetapi keduanya sama sekali tidak mengeluh. Mereka melangkah terus menuruti jalan sempit itu menuju ke bukit.
"Ayah" desis yang seorang. Seorang gadis yang meningkat dewasa, "ada beberapa padukuhan kecil yang tersebar didaerah yang luas"
Yang seorang mengerutkan keningnya. Ia juga melihat padukuhan yang berpencar dibawah bukit. Tetapi ia menjawab, "Swasti, kita tidak akan menuju kepadukuhan itu. Di tanah berbatu padas sebelah, aku mendengar arus air dibawah tanah. Agaknya arus air itu berasal dari bukit yang nampak dibelakang daerah yang dihuni oleh orang dibeberapa padukuhan. Sedangkan di daerah ini aku sama sekali tidak melihat parit dan saluran air yang mengalir di musim kering ini"
"Ayah" jawab gadis itu, "sumber air yang mengalir dibawah tanah itu mungkin memang berasal dari bukit dibelakang padukuhan yang tersebar itu. Tetapi mungkin pula tidak. Air itu sudah berada dibawah tanah sejak dari seberang bukit"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mata Air Di Bayangan Bukit
Historical FictionMata Air Di Bayangan Bukit Cerita silat lokal, jawa, fiksi sejarah Buah karya mendiang bopo Singgih Hadi Mintardja / SH Mintardja Mohon bersabar bila dirasa agak lambat update :) Vote & Comment ya, biar tetap semangat lanjut