3 # Nadira POV

4 3 0
                                    

Nadira POV

Ku nikmati sinar yang menyelimuti pagi. Hangat menyentuh tubuh ku. Ku langkahkan kaki menuju kelas ku hari ini. Dengan semangat dan jiwa yang membara. Hari ini aku ada presentasi makalah yang harus aku sampaikan di depan kelas.

Tentunya aku sudah menyiapkan segalanya. Dari semalam aku sudah latihan dan mengulang-ulang materi yang akan aku sampaikan hari ini.

Sesampainya aku dikelas, aku dikejutkan dengan kehadiran kunyuk-kunyuk yang tumben sekali datang lebih awal. Mungkin karena ada presentasi yang harus mereka siapkan. Takk ada satu mata yang berpaling dari laptop mereka masing- masing.

"Assalamualaikum teman-temaaann.." ucap ku gembira.

Heningg...

"Jawab salam tu wajib loh.."

"Kalo wajib terus nggak dijawab bisa masuk neraka tauu kalian.." sambungku lagi dengan nada menakut-nakuti.

"Iih apa sih Ra kita ini lagi pada sibuk hapalin materi untuk ditampilin di depan nanti. Iy ini ni WAALAIKUMMUSSALAM.. " jawab Lisa kesal.

"Heehee aku kan cuman ngingetin kalian aja. Dari pada kalian nanti pada masuk neraka, mauu??" lanjutku jail

"Terserah kamu lah" saut lisa dengan wajah tak peduli.

"Kamu udah Ra?" tanya Marsha.

"Alhamdulillah udah Mar"

"Kapan kamu selesain itu tugas?"

"Semalam. Biasa aku begadang biar nggak gelabakan paginya. Kayak kalian gini." ucapku sombong.

"Heleh.. Sombong kamu Ra" protes Lisa

"Hehee bercanda kali Sa"
"Btw kenapa kalian pada belom?" tanyaku

"Kalo aku sih udah. Tinggal di pahamin lagi aja sedikit lagi biar nggak grogi gitu nanti" jawab Marsha.

Lalu aku menoleh ke Lisa bermaksud menanyakan hal yang sama melalui gerakan alis yang ku angkat sebelah sambil sedikit mendongakkan dagu.

"Aku tinggal dikit lagi kali Ra, nggak kayak si Farhan tuh liat. Belom sama sekali." ucap Lisa sambil menoleh kearah Farhan yang masih sibuk dengan laptop dihadapannya.

"Ya Allah Far,, gila kali kamu. Ini dosen killer loh. Bisa-bisanya kamu belum selesai buat ini tugas" omel ku

"Aku lupa Ra, maklumin aja ketiduran aku semalem. Mending kamu bantuin aku deh dari pada ngoceh terus. Panas nih kuping dengerin ocehan kamu" celoteh Farhan dengan tangan yang masih sibuk mengetik.

"Ogah amat, mandiri dong Far. Kamu usaha sendiri ya biar tambah pinter oke." ucap ku sambil menepuk pundak kanan Farhan.

"Yaudah jauh-jauh sana ganggu aja."
Ucap Farhan kesal.

"Hussh dasar" batinku

"Oh iya Arga dimana yaa?" aku menolehkan kepala memutari setiap sudut kelas dan oh ternyata sungguh luar biasa. Disaat yang lain sibuk dengan tugas kuliah. Si Arga malah enak-enakan tidur. Di pagi hari kayak gini. Busyeet..!!

Aku punya ide! Ahaa!!

"Woooiii Pak Ridwan dateng noh..!!"

"Mana-mana. Waduhh mana belum kelar lagi ni PowerPoint. Gawat nih.."
Sontak Arga terbangung dan kembali menggeluti leptop dihadapannya yang sedari tadi nganggur tak ia hiraukan.

Teman-teman yang melihat kelakuan Arga pun tertawa terbahak-bahak bagaimana tidak ia bangun dengan air liur yang masih menempel di sudut bibir dan pipinya.

Iiuuhh.. Jorok

"Ga, kamu liat deh muka kamu di layar ponsel kamu" ucap Lisa sambil tertawa.

"Ke-kenapa emangnya?" tanya Arga bingung.

"Liat aja dulu kalii Ga.." sambung Marsha menambahi.

Seketika Arga langsung mengambil ponsel di kantong celananya. Ia langsung mengelap air yang berada di bibir dan pipinya itu.

Arga malu?? Tentu saja tidak. Ia malah acuh saja dengan apa yang terjadi padanya saat ini.
Begitulah Arga teman ku yang satu ini.
Unik..

"Kamu pergi cuci muka deh Ga, iiuhh jorok banget sih kamu. Lagian masih pagi gini juga masih tidur aja. Mana di kelas lagi." ucap ku menceramahi.

"Kalo orang tidur itu berarti ngantuk kali Ra. Kayak nggak tau aja." bantahnya.

"Tapi kan ini jam nya kelas Argaaa.."

"Iya deh iya Nadiraaa... Salah deh aku"

"Oh iya mana Pak Ridwan nya. Tadi bukannya ada Pak Ridwan yaa aku dengar" ucap Arga bingung karna tak melihat sosok Dosen killernya di depan kelas.

"Oh itu.. Pak Ridwan bilang beliau mungkin akan datang terlambat karena agak macet di jalan. 20-30 menitan mungkin telatnya." ucap Rizky  salah satu mahasiswa di kelasku.

"Oooohhh... Ya ya ya" ucap Arga sambil mengangguk-anggukan kepalanya pelan.
Tak lama kemudian ia tersadar.
"Terus siapa yang bilang tadi Pak Ridwan udah dateng haah.." ucap Arga penuh emosi karena tidurnya telah terganggu.

Semua orang di dalam kelas sontak menunjuk ke arah ku.

Dia!!!

"Hehe aku itu cuman mau bangunin kamu doang kali Ga, jangan marah ya kan biar kamu bisa selesain tugas kamu hehe.. Viiss.." ucapku ditambah cengiran kuda khas milikku.

"Hhuuh dasar kamu Ra. Tega. " ucap Arga kesal.

Hehehe..

Begitulah keributan di pagi hari yang sudah menjadi kebiasaan di dalam kelas ku.
Selalu ada saja hal yang membuat ku tertawa jika bersama teman-temanku.

Aku bahagia..

🕚🕚🕚

Kegiatan kelas pun berakhir aku dan teman-temanku pergi kekantin untuk mengisi perut kami yang sudah sangat minta untuk di isi.

Dikelas tadi aku berhasil mempresentasikan materiku dengan lancar. Alhamdulillah..

"Kamu mau pesan apa Mar?" tanya ku pada Marsha.

"Nasi Soto kayaknya enak deh." jawab Marsha.

"Kamu Sa?" tanyaku lagi

"Aku mau Bakso aja deh Ra" jawab nya.

"Oke.. Terus kalian berdua mau pesen apa?"

"Kalo aku sama kayak Lisa aja deh" ucap Arga.

"Aku juga deh sama"

"Okeoke kalo minumnya apa?"

"Air putih aja deh Ra semua. Biar nggak ribet. Lagian itu lebih sehat."
Ucap Marsha.

"Oke, jadi Baksonya tiga, Nasi Sotonya dua dan air minum putih lima. Siap.
Ditunggu yaa.. Mas mba saya mau pesan ini oke!" ucap ku sambil bergurau ala-ala pelayan restoran.

Mereka hanya menggeleng-gelengkan kepala melihat tingkah ku ini.

Aku sangat senang jika bermain-main dan bergurau dengan teman-temanku itu.

🕓🕓🕓






Catatan NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang