1. Restoran

19 4 0
                                    

Burger aja ada Double, masa lo single ?

***

"Ada chicken strip dua box ya!" teriak seorang gadis dengan seragam hitam dan apron merah didada, rambut diikat kuda dengan topi merah berlogo Burger tersenyum ramah dengan pelanggannya.

"ada tambahannya pak?" pelangganpun menggelengkan kepalanya tanda sudah cukup untuk pesanannya.

"baik, pak saya ulangi pesanannya ya. Satu Cheese Burger no picle paket small, dan dua box chicken stripnya ya pak. Jadi totalnya seratus tujuh puluh tiga ribu rupiah pak" seru kasir dengan senyum ramahnya. Pelanggan pun memberikan dua lembar kertas untuk totalan pesanannya.

"ini kembaliannya pak, dan ini small cupnya. Minumnya ada diarea barverage dan bisa refill. Pesanannya ditunggu lima sampai tujuh menit terimakasih" ucap gadis dengan cekatan dengan memberikan uang kembaliannya. Gadis yang ternyata seorang kasir di sebuah restoran Food and Barverage Biger Burger didaerah Jakarta Selatan. Pelanggan dengan ramahnya membalas senyum sang kasir dengan ucapan terimakasih.

"Ze, Chicken Strip ready!"

"Thanks, kak"

Zea Shalita, biasa dipanggil Ze. Gadis berusia dua puluh satu tahun yang berkerja paruh waktu direstoran burger, Zea bekerja diwaktu senggangnya hari weekend dan pada saat kuliahnya sedang libur. Zea merupakan gadis mandiri yang bekerja untuk menambahi uang saku, untuk meringankan kedua orang tuanya untuk membayar cicilan motor metic nya dan hitung-hitung tambahan untuk biaya hidupnya sebagai anak kost. Ayahnya hanya staff perusahaan swasta dan Bundanya bekerja freelance dirumah membuat kue kering, jika ada pesanan untuk dibuat parcel, satu lagi Zea mempunyai adik laki-laki menyebalkan yang duduk dikelas dua SMP. Bicara tentang rumah membuat Zea Rindu. Bersyukur bosok dia libur kerja dan kuliahnya. Selesai kerja shift paginya, Zea akan pulang kerumah menghabiskan weekend disana.

"ka Andi, Cheese Burgernya udah sampe mana ?" ucap zea pada seniornya

"lagi di wrap Ze!" balas Andi dengan teriakannya

"Ok kak, ini Screennya udah merah nih" seru Zea melihat layar di samping cookline. Karena tanda merah di Screen tanda agar produk harus segera diantar.

Hari ini hari sabtu, hari libur yang ditunggu-tunggu oleh anak seusianya. Kumpul bersama teman, keluarga, atau pacar. Zea menghembuskan nafasnya lesu. Pacar? Zea terlalu sibuk untuk berpacaran. Untuk saat ini, menurutnya pacaran hal yang membuang-buang waktu, waktunya hanya untuk belajar dan bekerja. Zea memang gadis kalot, kaku dengan hal yang berbau pacaran. Dulu pada saat SMA, ia pernah menyukai seniornya yang dikelas tiga IPA1 dan dia mengikuti ekskul Tekwondo, Arkha Ghanendra . Arkha adalah cinta pertamanya, Arkha dengan permbawaanya yang ramah, sopan, pintar, pribadi yang baik dan tampan tentunya. Selepas Arkha lulus dari SMA, Zea tidak ada lagi seorang yang ia kagumi dan menjadi moodboster-nya. Walaupun beberapa laki-laki disekolahanya menyukaiZea, namun sifat Zea yang terlalu tertutup, cuek dengan sekitar Zea hanya menganggapnya angin lalu. Tersenyum sewajarnya jika ada yang menyapanya. Dibilang Nerd tidak, dibilang pandai bergaulpun tidak. Zea akan bisa nyaman jika orang itu bisa memahami dirinya. 

 "Zea, table dua belas ready ya!" teriak sang koki dari area cookline

"Sip, thanks ka Andi!"

Kring!!! Kring!!Kring!! Zea memencet bel untuk memanggil temannya didining area untuk mengantar pesanan ke pelanggan.

"Vinca, nomer dua belas ya. gue mau standby kasir dulu, Pak Bos minta gue Up selling nih"

PRIVATE LOVEWhere stories live. Discover now