bagian empat : rencana yang gagal

432 30 1
                                    

Bisa komentar kalo ada typo nya, ini nulisnya maraton. Maklum aja.

°~°~°~°

"Sebentar ya," ujar Rafly seraya mengembangkan senyum manisnya pada Alina. Ia tengah menstater Motornya agar kembali menyala.

Alina tersenyum. "Oke."

Brum... Brum... bummm....

Akhirnya setelah lumayan lama menunggu Rafly dan Alina bisa berangkat ke toko buku. Mereka memang sengaja menunggu semua orang sudah pulang, Alina sendiri tidak mengerti kenapa mereka melakukan ini.

"Fi?" panggil Alina. Rafly berdehem menjawabnya.

"Kita mau beli buku apa? Novel ya? Yang baru-baru banyak banget Lo."

"Nggak." Jawab Rafly tegas, Alina mengerucutkan bibirnya.

"Kenapa? Nggak bosen apa baca buku pelajaran mulu?"

"Nggak lah, biar pinter. Kamu baca novel juga belum tentu kisahnya bakal bahagia,kan? Belum tentu bakal dapet cowok yang kayak di novel,kan?" tanya Rafly beruntun, Alma mengiyakan walau sebenarnya dia ingin sekali membeli novel.

"Udah dong, jangan marah. Nanti aku traktir kopi kesukaan kamu,deh." Rafly membujuk, membuat Alina seketika langsung berbinar. Ia selalu tahu apa yang Alina sukai.

"Oke."

°~°~°~°

"Lo yakin cara murahan Lo ini bisa buat mereka batal nge date?" tanya Alma meremehkan.

Bima yang sedang menyebar paku di jalan langsung menatap Alma kesal, bukannya membantu malah hanya berdiri bersandar di mobil dan memperhatikan dirinya, dan sekarang justru meremehkan ide cemerlang nya.

"Gue yakin, nggak ada tambal ban disini."

Alma memutar bola matanya, malas. "Lo tau kalo yang lewat sini bukan cuma mereka?"

Bima terdiam sejenak, benar, bukan hanya mereka yang melewati jalan ini. "Abis mereka lewat gue pungut lagi." Finalnya, Bima tak merubah rencananya.

Alma menghela nafas. "Terserah, kalo ada yang kenapa-kenapa bukan urusan gue."

Bima mendekat ke arah Alma ia lalu memasukan sisa paku ke jok belakang. "Gue pake permintaan kedua buat bantu gue gagalin date mereka,kan? Bukan malah ceramahin gue," katanya tepat di sebelah Alma.

Alma mengangguk membenarkan. "Gue bantu Lo nanti kalo rencana ini gagal. Percaya sama gue."

Alis Bima menyatu. "Percaya untuk apa?"

"Percaya kalo ini bakal gagal." Alma memasuki mobil Bima dan menutup pintu dengan kasar.

Bima berdecak kesal, ia lalu memutari mobilnya dan ikut masuk.

"Kita tunggu mereka di ujung jalan sana, kita pantau."

"Terserah Lo."

°~°~°~°

Alina dan Rafly menikmati perjalanan mereka. Lewat lah motor Rafly tepat di jalan yang sudah di berikan paku oleh Bima.

Tepat sesuai rencana, ban motor Rafly melindas salah satu paku.

"Sial!" umpat Rafly karena ban nya bocor, motornya oleng.

Romansa SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang