Suasana ramai mendominasi keadaan disekitar bus, namun tidak dengan seorang gadis yang sibuk dengan dunianya, sebuah buku ia letakkan dikedua pahanya dan menuliskan sederet cerita yang tengah ia rasakan, sesekali tersenyum memandang catatan y ggg fng ia suratkan.
'Haruskah sama?, yang ingin r hanyalah bahagia.
Disatu sisi, inilah ...
Kembali berbekas tak ingin meninggalkan suka,
Kelam rupanya, tak ada pinta, tak ada tanya...
Ia datang begitu saja pun pergi sesukanya
Sampai kapan datang sebuah kabar?
Jika saja aku terus bersabar
Sampai kapan aku mengalah?
Nyatanya akupun sudah lelah
Sampai kapan aku berlari
Hingga kemungkinannya aku hanya sekedar bermimpi'Gadis itu menghela nafas panjang, hingga ia kembali menarik senyumnya dalam.
"Yah sadarlah kau, jangan seperti ini. Kau pasti bisa Park Ryujin!" Ia menyemangati diri sendiri.
Sampai halte bus berikutnya Ryunjin turun dan mengecek sekali lagi, bahwa catatannya berada pada tempat yang tepat.###
"Assalamu alaikum Ryu pulang"Tak ada sahutan, Ryujin melengos ke dapur terdapat sticky notes tergantung dikulkas.
'Ryu abang keluar sebentar, kalo laper dikulkas ada makanan. Jangan lupa pintu jangan dikunci'
"Sebentar sebentar, pulang juga jam 1 dikata sebentar. Balapan lagi pasti" Dumel Ryunjin, ia mengambil beberapa cemilan didalam kulkas dan beranjak pergi kedalam kamarnya.
Namun ia tanpa sadar mengunci pintu rumah dari dalam."Kalau dipikir-pikir hidup gue monoton banget ya, makan-tidur-sekolah gitu terus tiap hari. Huffttt" Monolog Ryujin.
Ia menaruh camilan diatas nakas dan merapihkan tempat tidurnya, bersiap menemui kesenangannya di alam mimpi.
"Ryujin!!"
Dokk dokk dokk
***
Ryujin terbangun karena alarm bising dari hpnya,
"Isshhh brisik aja ih" Lalu ia mengecek hp ny,
12 misscall, 27 massage from bang jimin
"Ni anak kenapa dah, tumben bener. Eh tunggu, bBANG JIMINNNN!!"
Ryujin tersadar dan buru-buru turun membuka pintu rumah, terdapat cowok yang tidur tergeletak dengan balutan jaket jeans dan tanpa alas tidur tentunya.
"BANG JIMINNNN!!" Teriak Ryujin mengagetkan cowok bernama jimin itu.
"Masih inget gue ternyata, kirain lupa" Ucapnya sesekali mengerjapkan mata.
"Eh maaf bang ryu khilap, Ryu lupa kemaren. Jadi pintunya langsung Ryu kunci dari dalem. Abang sih pul-" Omelan Ryu terpotong,
"Hus hust, diem ah. Abang capek, daripada ngomomg mulu, bikinin abang sarapan lebih bermanfaat" Jimin melipir pergi
"Dih, Ryu mau siap-siap ke sekolah. Abang buat sendirilah, ga usah manja oke" Ryujin mendahului jimin, dan bergegas untuk bersiap kesekolah.
SideB, 11 juli 2019
Halo wankawan, gmna nih lanjut?:v
KAMU SEDANG MEMBACA
SAUJANA
Non-FictionDia pernah menjadi bagian dari cerita lamaku, namun itu dulu semenjak kita jarang dan bahkan tidak lagi bertemu. walau dalam hati aku rindu. -Ryujin Sebagai manusia aku yang dapat memilih dan Tuhan lah yang menentukan-Han jisung cerita ini berkisah...