Author Pov
"Hyunjin?sedang apa kau?"
"Memasak, apalagi?kau tak lihat?"
"Iya maksudku untuk apa bodoh?biasanya juga beli"
"Ingin saja, aku masak lumayan banyak, kau mau kemana?"
"Kekota sebelah"
"Untuk apa bodoh?"
"Biasa" kata ryujin santai sambil mengangkat 3 macam pisau, pisau tajam, pisau buah, dan cutter.
"Kenapa tidak bilang?aku mau ikut kalau begitu"
"Gak usah"
"Kenapa?takut aku kenapa napa ya?"
"Bukan bodoh, aku gak mau ya berbagi uang hasilnya denganmu"
"Keparat, yauda sana cepat kembali"
"Nee!"
Untuk sekarang aku ingin kestasiun untuk kekota sebelah, tentunya aku menaiki taxi untuk kestasiun sampai akhirnya aku mendapatkan taxi dan menyumbat telingaku dengan earphone.
✦ . ✫ . ˚ ✦ · ✦ . ✫ . ˚ ✦ ·
Jam menunjukan di angka 5, itu tandanya jadwal aksiku sekarang, dan kini aku sedang berjalan di trotoar jalan berniat untuk ke apartemen tempat mangsaku bermalam.
Aku harus membunuh seseorang bernama.
Hwang minhyun
1jt won untuk 1 nyawa. Emm lumayan
Aku sampai di depan hotel dimana tempat dia tinggal dan kini aku harus kelantai 15, dan itu akan lebih mudah untuk membunuhnya.
Ting!
Lift yang ku naikan berhenti dilantai 15, aku berjalan di koridor lantai 15 sambil mencari cari kamar milik hwang minhyun.
Dan yap ketemu kamar dengan nomor 346.
Toktok.
Lalu dibuka dengan mudahnya.
"Eh?kau ryujin ya?"
"Iya kak hehe" kataku sambil tersenyum ramah, ingat?psikopat ada orang yang sangat ramah.
"Ohiya shin wonho hyung yg mengirimu untuk membuat kue kan?"
"Yap hehe ayo kita buat kue nya" shin wonho adalah ayahku dia ayah kandungku.
Aku dan mangsaku masuk dan menuju dapur yang dia tau tugasku untuk membuat kue, tapi yang sebenarna adalah aku akan membuat kue dengan cara yg berbeda sedikit.
Aku kedapur sementara minhyun diruang tv, aku mulai membuat adonan bolu nya sampai akhirnya ingin ku masukan namun aku melupakan sesuatu.
"Ahiya, kak minhyun apa disini pewarna merah habis?"
"Oh? aku lupa membelinya. Tunggu biar aku belikan"
"Ah gak usah, kesini aja kak aku akan mewarnainya sendiri"
"Ha?bagaimana?" Minhyun bodoh itu mulai mendekat kesini dengan muka tampan yg kebingungan.
"Iya dengan bahan yang alami"
"Alami?apa itu?"
"Darahmu" aku mengeluarkan pisau dari saku ku lalu ku angkat ke minhyun.
"Apa kau bercanda?"
"Ehm tidak"
Aku mulai menusuk bagian perutnya, namun tak terlau dalam karena dia habis itu lari.
"Bodoh, mau lari kemana coba?"
Sementara itu aku hanya berjalan sambil memainkan pisau yang ada di tanganku, mencari cari kelinci minhyun yang sedang ketakutan.
"Kaak...minhyun.." aku membuka sedikit pintu kamar yang ada di dekat tangga, lalu aku masuk kamarnya dan aku tutup rapat rapat.
"Kakak jangan main petak umpet dong, biar cepet aku bunuhnya"
Bruk bruk
Terdengar sesuatu bergerak dari arah lemari dengan pintu sedikit terbuka, dan bisa ku lihat ada minhyun disana.
Aku mengambil kursi belajarnya kak minhyun lalu ku taru di depan lemari dan duduk disana membiarkan kak minhyun menyerahkan diri kepadaku.
Hening
Pintu lemari mulai terbuka sedikit demi sedikit dan terlihat minhyun sedikit mengintip, namun dia belum melihatku sampai dia membuka lebar pintunya dan.
"Hai aku disini"
Crat
"AAAHK!" Pisau yang ku pegang mulai tertancap di mata kanannya lalu aku perdalam dan aku panjangkan sampai ke mulut.
Lalu wajah sebelah kirinya aku hiasi dengan cutter dan lehernya aku sayat sedikit demi sedikit membuat dia yang setengah sekarat menggeliat.
Aku membelah sedikit lehernya sampai memuncratkan darah darah segar dari lehernya.
"Ahiya kak aku lupa, aku ambil ya darahnya buat jadi pewarna makanan"
"Kkkhhhh" dia berusaha berbicara namun hasilnya nihil tak terdengar jelas.
"Ha?apa kak?boleh ni?oke aku ambil"
"Kkkkhhhh"
"Ngomong apasih gajelas banget sialan"
Dengan rasa geram aku memotong semua lehernya sampai kepalanya terpisah dengan lehernya. Aku mulai membedah tubuhnya
Dimulai dari mencongkel matanya, memisahkan tangan kaki dan jari jarinya. Dan begitu juga hidungnya.
"Kau harus mati agar aku dapat uang, okey?dan sekarang tubuhmu harus kujual juga"
Aku mulai memasukan bagian bagian tubuhnya kedalam koper besar hitam miliku dan bergegas keluar dari hotel untuk langsung pulang kerumah.
✦ . ✫ . ˚ ✦ · ✦ . ✫ . ˚ ✦ ·
"Ayah meninggal"
"Ha?a-apa?"
"Iya dia dibunuh kak hiks"
"Ta-tapi siapa yg membunuhnya?"
"Aku gatau, intinya pembunuhan ini benar benar tragis, tubuh ayah udah nggak ada dan hanya tersisa 1 bola matanya"
"A-astaga tapi kena--"
"AKU PULANG!"
"Ryujin?"
-) jangan percaya kepada siapapun .
Vote yaaa💛💙💜💖❤💘
KAMU SEDANG MEMBACA
sweet psycho ;ryubin✔
Short Story❥一ryujin dan soobin adalah kaca feat. choi soobin