~65~

2.8K 160 8
                                    

Saat sampainya dirumah anak anak di bangunkan dan langsung di ajak keluar dari mobil oleh Ina, Aku dan Kak Azzam masuk secara bersamaan dan saat kami sampai teras aku mendengar suara teriakan yang membuat aku kaget dan langsung cepat masuk ke dalam rumah.

Saat di ruang tamu aku melihat siapa tamu yang di bicarakan oleh bibi dan ternyata benar dugaan ku saat di mobil dia adalah Mas Ferdy ayah dari Aluna.

Aku melihat Mas Ferdy sedang menarik narik Aluna yang berlindung di balik tubuh Ina, Aluna yang memberontak seperti tidak ingin bertemu dengan Papihnya.

"Hey Mas jangan pernah kamu kasar kepada Aluna" ucap Kak Azzam melepaskan tangan Mas Ferdy dari lengan Aluna

Aluna memeluk ku menangis di dalam pelukan ku dan Aku hanya bisa menenangkannya yang masih trus menangis.

"Ina bawa Hanif dan Indah ke kamar ya, jangan sampai mereka melihat ini semua" ucap ku menatap Ina

" ya Kak, yuk kakak Abang ke kamar sama kak ina" ucap Ina mengajak mereka ke kamar mereka

Saat Hanif dan Indah sudah menuju kamar mereka dan Aku melihat Kak Azzam yang sudah duduk dengan Mas Ferdy di sofa, aku membawa Aluna ke sofa yang jauh sedikit dari Mas Ferdy.

"Ada apa Mas kesini?" tanya Kak Azzam menatap Mas Ferdy

"Aku ingin membawa Aluna" jawab nya membuat ku kaget dan Aluna langsung mengeratkan pelukannya

"Karna apa alasannya?" tanya Kak Azzam menatap nya intens

"Aku Papihnya zam, aku ber hak atas Aluna kalian siapanya kalian gak punya hak atas aluna?" ucap Mas Ferdy meninggi

"Aku punya hak, Mamihnya Aluna Mba Jelita yang Amanahkan kami untuk menjaga Aluna dari orang yang tempramen seperti anda" jawab ku terselut kesal menatap Mas Ferdy

"Hahaha Amanah, Aku Ayah nya aku yang lebih berhak karna dia darah daging ku" ucap Mas Ferdy menatap ku sengit

"
وَالَّذِينَ هُمْ لِأَمَانَاتِهِمْ وَعَهْدِهِمْ رَاعُونَ

Dan orang-orang yang memelihara amanat-amanat (yang dipikulnya) dan janjinya. " ucap Kak Azzam membuat Aku menatap nya

"Kami memikul Amanah yang Mba jelita berikan kepada kami dan kami harus menjaga mya dengan baik " ucap Kak Azzam menatap Mas Ferdy

"Alahh malah ceramah aku disini bukan untuk mendengarkan cermah kamu zam, aku disini ingin membawa Aluna bersama ku" ucap Mas Ferdy marah

Aku melihat Kak Azzam yang sudah menahan amarahnya membuat ku seketika takut menatapnya.

"Yah istigfar kamu gak boleh di kuasi oleh amarah" ucap ku menatap suamiku

Kak Azzam menatap ku dan mulutnya mulai mengucapkan Asma Asma Allah, Kak Azzam menatap ku tersenyum.

"Begini saja Mas saya gak mau berlama lama adanya disini hanya membuat keributan semata, saya sebagai orang di Amanah kan oleh Mamih nya menyerahkan semua keputusan di tangan Aluna" ucap Kak Azzam membuat ku menatap nya heran

"Ayah.." ucap ku menatap nya tak setuju

"Begitu pun dengan istri saya" ucapnya membuat ku kesal kenapa dia bicara seperti itu

"Harusnya seperti itu dari tadi, jadi saya gak perlu buang buang waktu" jawab Mas Ferdy menatap Kak Azzam dengan senyum liciknya

"Aluna sayang lihat ayah nak" ucap Kak Azzam lembut menatap Aluna yang berada di bangkuan ku

Aluna menatap Kak Azzam dengan keadaan memeluk ku sangat erat.
"Aluna Papih kesini untuk menjemput Aluna" ucap Kak Azzam berhenti dengan teriakan Aluna

"Gak, Aku gak mau ikut sama Papih. Papih jahat sama Aluna juga Mamih, Papih gak sayang sama Aluna dan Mamih. Papih yang buat Mamih pergi dari Aluna Papih jahat Aluna benci Papih" ucap Aluna membuat ku kaget

"Aluna tidak boleh bicara seperti itu nak" ucap ku menatap aluna lembut

"Papih jahat Bunda, Papih pukul Mamih dan Papih yang buat Mamih oergi dari Aluna. Aluna benci sama Papih Aluna gak mau ketemu Papih lagi" ucap Aluna turun dari pangkuan ku dan berlari masuk ke dalam kamar Hanif dan Indah

Aku dan Kak Azzam hanya diam menatap Aluna yang pergi menjauh, tatapan kami berpindah kepada Mas Ferdy yang kaget mendengar ucapan Aluna.

"Mas dengar sendiri kan apa jawaban Aluna dan sekarang saya minta Mas pergi dari rumah saya" ucap Kak Azzam mengusir Mas Ferdy

"Inget Azzam bagaimana pun Aluna anak saya, saya akan mengambil nya bagaimana pun caranya" ucap Mas Ferdy berdiri dan pergi dari rumah ku

Aku menatap kepergian Mas Ferdy dan beralih menatap suamiku yang sudah menatap ku tersenyum.

"Ih Ayah kenapa tadi bicara seperti itu, ayah bikin jatuh Bunda mau jatuh tau" ucap ku menatap Kak Azzam kesal

"Hahaha tenang ajh Bunda, Ayah tau jika Aluna gak akan mau ikut dengan Papih nya kita hanya menjaga Amanah yang di berikan Mba Jelita Bun benar kata Mas Ferdy kita gak punya hak makanya Aku serahkan semuanya Aluna" ucap Kak Azzam menatap ku lembut

"Tapi ucapan ayah buat ku syok tau gak" ucap ku cemberut menatap nya kesal

"Hehe maaf ya Bunda" ucap Kak Azzam menatap ku dan mencium kening ku

"Yah bagaimana jika Mas Ferdy kesini lagi trus bawa Aluna secara paksa, Aku takut deh yah" ucap ku cemas

"Bunda jangan cemas Ayah akan menahmbahkan 2 satpam rumah untuk menjaga ke amanan rumah ya" ucap Suami ku menatap ku tersenyum

" iya yah, yaudah ayah ke kamar duluan ya Aku mau lihat Aluna dulu di kamar Hanif dan Indah " ucap ku menatap Kak Azzam

"Ya tapi jangan lama nanti aku kangen, atau baby Rindu. Jangan Rindu ya Nak berat biar Ayah saja" ucap Kak Azzam mengusap perut ku membuat ku tertawa pelan

"Hahaha dasar Ayah, Bucin sudah ah" jawab ku meninggalkan Kak Azzam dan pergi masuk kamar Hanif dan Indah

..

Wahhhh,, ada ancaman??
Ancaman seperti apa ya??
Tunggu di part senjutnya ya gaysss..

Terimakasih sudah membaca jangan lupa vote and Komen nya 😘😘❤

Sorry banyak typo bertebaran 😊

Ta'aruf.. Khitbah.. Menikah 😊 ( SELESAI )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang