"Selamat untuk kalian," ucap salah seorang teman Zayn yang tidak dikenal Mauve. Mauve hanya mengangguk sambil tersenyum seperti robot yang sudah diprogram kalau malam ini dia hanya akan tersenyum sambil mengangguk setiap bertemu dengan orang yang tidak ia kenali.
Sebenarnya sedari tadi Mauve sedang menunggu seseorang yang tak lain dan tak bukan adalah Harry. Ia sudah menelepon Harry, tapi Harry menjawabnya ia akan datang namun mungkin agak lambat. Terdengar dari nada bicaranya, Harry biasa-biasa saja saat memberitahu Harry kalau ia menerima tawaran Zayn.
Mauve menunggu kedatangan Harry karena satu-satunya teman Zayn yang akrab dengannya adalah Harry. Orang tua Mauve sudah pulang lebih awal. Jadi sekarang dia benar-benar tidak tahu mau mengobrol dengan siapa. Kalaupun dia mengenal orang ditempat itu, dia hanya melihat orang itu sesekali.
"Zayn. Aku mau mengambil ponselku sebentar saja," kata Mauve. Zayn terlebih dahulu memandang wajah Mauve. Tak lama Zayn merogoh kantong celananya dan mengembalikan ponsel Mauve yang tadi ia sita karena katanya Mauve tidak boleh sibuk dengan ponselnya sampai acaranya benar-benar selesai. Dengan berat hati, Mauve harus menghubungi Harry.
"Dia tidak sedang mabuk 'kan," gumam Mauve. Ia sedang memikirkan bagaimana caranya kabur dari tempat itu dengan cara yang cantik. Ia jadi membayangkan kira-kira apakah Zayn akan marah jika tahu kalau Mauve pura-pura pingsan agar bisa meninggalkan acara mereka. Ralat, acara dari Zayn. Mauve benar-benar bosan. Belum lagi orang-orang yang memotretnya dengan Zayn secara diam-diam, padahal Mauve menyadari itu.
"Kenapa teman-temanmu itu merekam kita secara diam-diam," runtuk Mauve namun tidak dihiraukan Zayn. "Padahal mereka bisa dengan sopan kesini, lalu aku meminta mereka untuk tag instagramku agar followerku bertambah dan aku jadi viral. Kau tahu, ini cerita fiksi klise dimana seorang perempuan yang tidak terlalu cantik dinikahi pria yang tampan."
"Kau cantik Mauve," ucap seseorang. Mauve menoleh pada Zayn tapi pria itu tidak ada disampingnya, bahkan sangat jauh. Zayn sedang mengobrol dengan temannya.
"Hi," Harry memainkan kedua alisnya karena Mauve sedikit terkejut karena kedatangannya. Mauve memandangi Harry dari atas sampai bawah.
"Kau datang dengan menggunakan pakaian serba hitam. Kenapa kau tidak tampil formal seperti tamu Zayn lainnya," ucap Mauve pada Harry. Dia hanya memakai skinny jeansnya yang berwarna hitam dan juga baju kaos polos berwana hitam. Bahkan dengan pakaian yang biasa saja seperti itu dia sudah terlihat luar biasa. "Kau mau datang ke pemakaman."
KAMU SEDANG MEMBACA
Chamomile
Humor[✔ ️| zayn malik & harry styles fanfiction] ❝Aku memohon padamu dengan sangat, kalau kau memang tidak benar-benar menyukai Mauve, jangan membuat Mauve sampai menyukaimu.❞ [publish: jun 2019 - sep 2019] Copyright © 2019 by tychilaude