A-li

87 41 27
                                    

Sebelum baca klik gambar bintang yuk, biar Carlene tau kalau kamu baca ceritanya terimakasih ^_^

Ini adalah kisah antara manusia dan makhluk dari dunia lain

Manusia pecinta fantasi dengan Elementalist pembenci manusia

Dipaksa bersatu demi sebuah perburuan

Troll Rose adalah tujuan utamanya

_____________________________________________________________________

Sudah berjam-jam Carla mendengarkan penjelasan Ali yang begitu sabar mengajarinya. Mulai dari perpangkatan, nilai mutlak, hingga peluang. Carla merasa otaknya mulai menjalankan fungsinya dengan benar. Tak pernah semenit pun pandangannya lepas dari buku catatannya. Ia berharap dengan seperti ini akan mendapatkan perhatian dari orang tuanya meskipun sedikit.

------------------------------

Hari ini adalah hari terakhir perjanjian antara Carla dan Ali karena besok UAS dimulai dengan mata pelajaran pertama, Bahasa Indonesia. Sudah dua minggu Carla pergi ke rumah Ali sepulang sekolah. Buku lusuh itu pun sudah selesai dijawab. Jika kalian berpikir bahwa perjanjian itu menimbulkan benih-benih cinta? Biarkan aku menjawab tidak. Ali tetaplah Ali, lelaki pendiam, tidak pernah mencari masalah, susah peduli pada orang lain, dan tak pernah lepas dari tangannya sebuah buku—buku apapun itu.

Namun, semua sifat itulah yang membuat Ali menjadi teman terbaik Carla. Memang benar Carla memiliki banyak teman selain Ali, tetapi itu hanya sebatas jalan bareng tidak untuk menceritakan masalahnya, ia merasa tak pantas. Bagaimana tidak? Dia dikenal sebagai seorang penggemar fantasi yang selalu ceria, jika ia membeberkan keadaan aslinya, maka akan banyak cemoohan baik yang memberikan nasihat ataupun ejekan. Carla tak suka itu semua, dia benci dengan perkataan dan aturan orang lain tentangnya.

------------------------------

Perpustakaan, menjadi tempat pertama kalinya Carla bertemu dengan Ali. Saat itu Ali sedang membaca buku di pojok ruangan. Karena Ali adalah satu-satunya anak seangkatan Carla, maka ia menghampirinya. Sudah satu jam Carla duduk di sebelahnya tetapi belum satu kata pun keluar dari mulut mereka.

Keesokan harinya kejadian itu terulang kembali. Bedanya Carla tidak membaca buku, tetapi bercerita tentang kucing barunya yang hanya dibalas acungan jempol. Awalnya Carla kesal dengan perlakuan yang ia terima. Namun, lama-lama ia ketagihan, setiap ada masalah Ali menjadi orang pertama yang tahu. Kadang kita hanya ingin didengar, tidak butuh solusi, tidak butuh nasihat karena kita sebenarnya tidak suka disalahkan dengan kata-kata 'Sebaiknya kamu begini atau seharusnya kamu begitu'.

Ali adalah orang yang tepat, ia tak pernah membalas cerita Carla dengan kata-kata. Ada tiga jawaban, acungan jempol sebagai tanda suka, menurunkan jempol sebagai tanda sedih, dan sebuah elusan lembut di pucuk kepala sebagai tanda semangat.

------------------------------

Drrtt ... Drrtt, Iphone Carla bergetar, menampilkan notifikasi Message dari Bundanya.

 Drrtt, Iphone Carla bergetar, menampilkan notifikasi Message dari Bundanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
The Coolest Fire and The Hottest IceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang