E M M A - N I A L L

1.2K 53 6
                                    

Author pov

Gadis itu duduk termenung ditempat duduk paling pojok kafe yang dekat dengan kampusnya. Entahlah, dia sangat bosan dengan kegiatannya sehari-hari. Tidur, makan, dan juga kuliah. Adakah sesuatu yang menyenangkan yang bisa ia lakukan?

Terdengar keributan diluar kafe, tiba-tiba saja pintu kafe itu ditutup rapat oleh penjaga-entah darimana-. Emma-nama gadis itu- hanya mengernyit melihat orang-orang berkerumun diluar kafe. Ada apa? Pikirnya.

Kembali dia lanjutkan aktifitasnya tadi, mengaduk minuman didepannya sambil bertopang dagu. Dia melihat kesekitar kafe yang masih sangat sepi, bahkan hanya ada dia, penjaga kafe, dan...

"Heii !! apa yang kau lakukan??!" pekiknya ketika melihat seorang laki-laki sedang berjongkok dibawah meja. Laki-laki itu hanya menempelkan telunjuknya dibibir tanda untuk tidak berisik.

"Kau sedang mengintipku, huh??!" bentaknya lagi karena laki-laki itu malah makin merapat ke kakinya. Laki-laki itu mendelik.

"Bisakah kau diam sebentar? Kenapa berisik sekali, lagian kau kan menggunakan celana panjang, bodoh!" ucapnya sambil berbisik. Emma mendelik mendengar ucapan laki-laki itu.

"Memangnya kau sedang apa?" tanya Emma tanpa sadar ikut menunduk. Dia juga penasaran apa yang sedang dilakukan laki-laki berambut pirang dengan mata biru lautnya itu. Sungguh indah, puji Emma dalam hati.

"Aku sedang bersembunyi, bodoh! Tidakkah kau lihat, huh?" Emma kembali mendelik, tidak henti-hentinya laki-laki itu memanggilnya bodoh.

"Kau sedang dikejar fansmu, huh? Memangnya kau siapa sampai dikejar-kejar? Artis saja bukan," cibir Emma kembali menyesap cappuccino yang dipesannya tadi.

"Aku Niall Horan, kalau aku artis memang kenapa?" tanya laki-laki itu sambil duduk disebelahnya.

"Aku tidak percaya, mana ada artis yang sembunyi dikolong meja. Aku rasa jika kau memang artis kau pasti mempunyai bodyguard." Cemo'oh Emma lagi.

"Yasudah, kalau begitu jadilah bodyguard ku."

"Apa kau gila?? Aku ini perempuan, dan aku tidak bisa bela diri."

"Aku tidak menyuruhmu untuk bela diri, aku hanya menyuruhmu untuk menjagaku."

"Itu sama saja, bodoh! Bagaimana aku bisa menjagamu jika aku tidak bisa bela diri." Laki-laki bernama Niall itu mendelik kesal karena perkataannya diputar balikan. Kenapa dia yang memanggilku bodoh sekarang, sungut Niall.

"Yasudah, kau hanya perlu menemaniku saja."

"Aku masih kuliah, aku tidak mau." Tolak Emma cepat. Sebenarnya dalam hatinya dia mau sangat mau, hanya saja dia belum bisa mempercayai laki-laki yang baru dikenalnya.

"Akan aku bayar, berapapun."

"Aku tidak mau!"

"Yasudah, jangan harap kau bisa keluar dari sini dengan selamat." Ancam Niall dengan senyum yang menurut Emma menyeramkan tapi ada sisi menawan.

"Me-memangnya kenapa??" tanya Emma takut karena senyuman devil yang Niall keluarkan(lagi).

"Karena kau bisa saja mati ditengah jalan karena diserang fans-fansku disana," tunjuk Niall kearah luar kafe yang masih dikerumuni oleh banyak fans-kata Niall.

"Kau benar-benar seorang artis??"

"Lihat itu!!" tunjuk Niall kearah televise yang sedang menampilkan wajahnya dan teman-temannya yang bernyanyi dipanggung yang sangat megah.

"Itu benar ... kau?" tanya Emma menatap televisi dan Niall bergantian.

"Apa aku ada tampang pembohong, hm??"

Beautiful Bodyguard \\ n.hTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang