Tak bisa ku pungkiri lagi
Kau selalu hadir menuntunku dalam mimpi-mimpi
Kau yang selalu menemani
Tiada lelah dan tiada henti
Entah . . .Aku harus bagaimana menyampaikan rasa terimakasih
Egoku selama ini membelengu jiwaku dalam sepi
Kau sempurna
Kau tak memiliki rasaTetapi . . . Kau banyak cinta
Aku yang buta karena cinta
Selalu dirundung nestapa kecewa
Terimakasih kau telah menyadarkan dari amukan emosi di jiwa
Cinta yang semestinya
Cinta yang seharusnya
Cinta yang sesungguhnya
Hanya kaulah satu-satunyaSemesta
KAMU SEDANG MEMBACA
Pudar
PoetryTeruntuk kamu , iya kamu yang sedang dalam fase ditinggalkan atau meninggalkan bacalah ini.