Love Hate Relationship [ ]

1 - | Kena Bola [ Revisi ]

"Padahal udah pada kucel tapi tetep aja kelihatan cakep kalau mereka."

Jihan terkekeh pelan menanggapi ucapan Asya. Keduanya kini duduk bersebelahan di koridor kelas sambil menonton beberapa cowok yang main bola voli. Asya berkali-kali memekik dan berteriak saat tim Jovan mendapat poin. Sedangan Jihan hanya menonton dalam diam, tapi sesekali berkomentar soal permainan Jovan lalu ditambah pelototan mata saat Jovan beberapa kali menjulurkan lidahnya. 

Kembaran tidak ada adab ya begitu.

Namun Asya belum tau kalau sahabat dia itu saudara kembarnya Mas Crush nya, coba kalau tau, bisa bisa Jihan tiap hari diteror. Jihan sendiri tidak paham, apa yang begitu Asya sukai dari Jovan? Manusia bermodal tampang itu lebih menyusahkan dari yang Asya kira. Kerjaannya hanya membuat Jihan kesal setiap hari dan setiap waktu.

"Han itu si Jovan melet melet ke siapa?"

Jihan mengangkat bahunya, pura-pura tidak tau. "Gak tau."

"Tapi lo daritadi juga melotot melotot, nah itu melototin siapa?"

Jihan berasa ke-Gep selingkuh sama pacar sahabatnya sendiri. Padahal cuma ejek-ejekan aja. "Lo salah lihat, gua diem aja daritadi."

"ck. Serius, daritadi kan lo berkali-kali ngedumel kalau si Jovan salah dikit aja, terus melotot— ALLAHUAKBAR JIHAN!"

Asya langsung panik pas ada bola melayang ke kepalanya Jihan, si Jihan udah tepar di lantai. Untung aja mereka duduk di lantai, jadi kepala Jihan gak kebentur dua kali.
Asya masih shock sampai tiba-tiba Jovan ada di hadapannya kemudian meraih badan Jihan dan membawa Jihan yang sudah tak sadarkan diri itu ke UKS. Asya buru-buru menyusul Jovan, rasa paniknya lebih mendominasi daripada cemburu lihat Crush nya se-khawatir itu sama Jihan.

Jovan sendiri tidak kalah panik. Raut khawatir nya benar-benar terlihat jelas. Langkah kakinya terburu-buru, seakan-akan Jihan bisa sekarat jika telat satu detik saja. Namanya saudara kembar, meskipun kerjaannya setiap hari berantem, kalau sampai salah satu dari mereka kenapa-kenapa pasti panik. Pernah dulu Jovan kecelakaan motor, pas tau Jihan langsung nangis dan mogok makan selama dua hari.

"Jihan enggak kenapa kenapa kan, Van?"

Jovan baru menoleh pada Asya saat Jihan sudah ditangani oleh pengurus UKS. "Gua harap kepalanya baik-baik aja."

Jovan mengusap wajahnya kasar.

"Meskipun otak dia gak pinter amat dan pelupa, gua gak mau dia sampai Amnesia."

"Lo kok tau Jihan pelupa?"

Jovan nampak heran. "Jelas tau lah, Asya. Gua kan kembarannya."

"APAA?!?!"

Jovan terlonjak. "Anjir lupa! Asya, jangan bilang ke Jihan ya kalau gua bocorin status saudara gua sama dia."

"Loh kenapa? Gila sih Jihan. Gua temen dia tapi gak tau apa-apa soal dia."

Jovan menjelaskan alasan kenapa Jihan tidak mau ada yang tau kalau mereka itu saudara kembar. Asya masih shock bahkan setelah Jovan pamit kedalam UKS untuk melihat keadaan Jihan. Tapi jika ditelisik lebih jelas, wajah keduanya memang mirip. Jika mereka sering berinteraksi, pasti banyak yang merumorkan soal itu. Pasalnya beberapa waktu lalu Jovan di Gosip-kan punya saudara kembar, tapi belum tau siapa. Asya merasa bodoh, dia heboh mencari siapa kembaran laki-laki itu, tapi ternyata si kembaran ada dihadapannya selama ini.

"Permisi dek, Jovan sama Jihan masih ada didalem?"

Asya terkejut, buru-buru ia merubah ekspresi wajahnya menjadi tersenyum. "Iya ada. Btw, Kak Adin ya yang bikin Jihan kena bola? Ah maksudnya bola kakak kan yang kena kepalanya Jihan?"

Adinata Arjuna melempar senyum kaku pada adik kelasnya itu. "Iya. Kepalanya baik-baik aja kan?"

"Entah. Dia masih didalem sama Jovan."

"Thanks ya. Gua masuk dulu." Pamitnya pada Asya sebelum membuka pintu UKS.

Asya kembali dalam mode shock.

"Rasa ingin bertukar posisi sama Jihan. Udah punya saudara kembar secakep Jovan, kena bola tapi yang lempar Kak Adin. Gua mah rela, kena jatuhan batu pun rela asalkan di perhatiin sama Kak Adin." Gumamnya.

\\\

eyyow
Apa kabar semua. Sebelumnya aku mau bilang dan jelasin kalau cerita ini aku rombak total. Mulai dari alur, nama tokoh, judul, latar, tokoh, dan masih banyak lagi. Sebelumnya cerita ini berjudul 'Cinta Rumit', tapi aku ngerasa gak nge-feel sama sekali pas nulis. Apalagi pakai nama Korea, dan latarnya. Versi lokal menurut aku lebih nge-feel aja. So, semoga kalian suka sama cerita ini dan menikmatinya. Kalau ada typo dalam penulisan atau kesalahan lainnya silahkan komen ya, guys.

Jangan lupa vote dan komen✓

Minal aidzin ya semuaෆ

//