Author POV
"Apa maksud, ahjussi?", tanya Ella penasaran.
Sedangkan Hanbin, dari matanya dia memohon pada June agar June tak memberitaukan Ella tentang yang sebenarnya.
"Kau penasaran? Kau bisa bertanya langsung pada appamu.", kata June dengan cengiran khasnya.
"June-ya.", Hanbin benar - benar kesal pada June.
"Appa, apa maksud june ahjussi?", tanya ella pada Hanbin.
"Aniyo, June ahjussi pasti salah dalam berbicara. Apa maksudnya? Appa juga tak mengerti.", kata Hanbin pura - pura tak mengerti.
"18 tahun,bukankah itu artinya apa masih berada dibangku sekolah? Kelas 3 SHS? Dan eomma berada ditingkatan yang sama dengan appa kan? Berarti saat eomma dikelas 2 SHS, eomma sedang mengandungku?", tanya Ella.
"Ella-ya, ini sudah sore. Kita sudah terlalu lama berada di Pantai ini, eomma pasti mencarimu. Ayo kita pulang.", ajak Hanbin yang berniat untuk mengalihkan topik pembicaraan.
"Aku tak akan pulang, jika appa dan ahjussi ingin kembali ke Seoul maka kembalilah. Aku akan disini saja. Tak ada yang peduli padaku.", kata Ella.
"Ella-ya, kami peduli padamu. Appa dan eommamu juga peduli padamu, bahkan appamu rela pergi jauh - jauh hanya untuk menemuimu. Kenapa kau jadi seperti ini?", tanya June yang entah kenapa jadi kesal pada Ella.
"Jika eomma dan appa peduli, mereka tak akan menyembunyikan suatu rahasia selama ini dariku. Jika ahjussi juga peduli, mengapa ahjussi tak menjelaskan apa yang sudah ahjussi katakan padaku? Jika ahjussi ingin membongkar suatu rahasia, tolong jangan setengah - setengah seperti itu.", kata Ella yang tiba - tiba menangis.
"Ella-ya, ahjussi minta maaf.", sesal June.
"Lihat? Ini semua karenamu.", kata Hanbin sambil memeluk ella.
Tapi, Ella malah mendorongnya.
"Pergilah appa, ahjussi. Pergilah! Tinggalkan aku sendiri disini.", kata ella.
"Appa tak mungkim meninggalkanmu disini sendiri.", kata Hanbin.
"Ayo, kita pulang.", ajak Hanbin.
"Aku tak akan pulang jika appa atau ahjussi belum menjawabnya.", ancam Ella.
"Geurae, appa akan menjawabnya. Tapi nanti saat diperjalanan pulang.", kata hanbin.
"Andwae! Aku tak percaya pada appa.", kata Ella.
"Yak! Kau harus percaya pada appa.", kata Hanbin.
"Shireo!", teriak Ella.
"Ella-ya, jangan berteriak disini eo? Lebih baik kita pulang sekarang. Di perjalanan pulang nanti, appamu akan menjelaskannya.", kata June memberi pengertian pada Ella.
"Shireo, ahjussi!", teriak Ella lagi.
"Baiklah. Kau memang lahir saat appa masih berada dibangku sekolah.", kata Hanbin pada akhirnya.
"Dan eomma mengandungku saat eomma berada dikelas 2 SHS?", tanya Ella memastikan.
"Eo.", jawab Hanbin singkat sambil menunduk.
Dia tak berani menatap mata anaknya sendiri.
"Cih, aku benci appa!", teriak Ella sambil mendorong - dorong tubuh Hanbin.
"Aku tak menyangka appaku akan melakukan hal yang tak benar pada eommaku dulu.", kata Ella.
"Ella-ya, jangan seperti itu. Ahjussi pikir tak baik jika kedua orang tuamu terus menerus menyembunyikan rahasia ini darimu. Jadi, saat salah satu orang tuamu berkata jujur mata tolong terima itu. Terima fakta yang keluar dari mulut mereka.", kata June memberi pengertian pada Ella.
"Aku juga membenci ahjussi!", teriak Ella.
"Apa semudah itu menerima kenyataan ini? Kenyataan bahwa aku memang anak haram?", tanya Ella.
"Ella-ya, maafkan appa.", kata Hanbin sambil berlutut didepan Ella dengan menangis.
Ella sangat terkejut, dia memang membenci kedua orang tuanya sekarang. Tapi jika melihat appanya seperti ini, dia tak sanggup.
"Appa.", panggil ella lirih.
"Mianhae, Ella-ya.", sesal Hanbin.
"Kau tega melihat appamu berlutut didepanmu seperti itu? Kau belum mendengarkan penjelasannya secara menyeluruh. Ini bukan sepenuhnya salah appamu, itu semua karena pengaruh alkohol. Itu juga bukan salah eommamu, karena eommamu adalah korban.", kata June.
"Appa, bangun.", kata Ella sambil membantu Hanbin berdiri.
"Mianhae, appa.", kata Ella sambil memeluk Hanbin ketika Hanbin sudah berdiri.
|°•○●○•°□■□°•○●○•°|
Saat sudah sampai dirumah Jennie, Hanbin menyuruh Ella masuk kerumah.
Tapi, Ella tak mau.
"Wae? Ini sudah malam. Kau pasti lelah, cepatlah masuk kerumah dan istirahat.", kata Hanbin.
"Eomma pasti akan marah padaku jika tau aku pulang larut malam seperti ini. Aku ingin appa mengantarku sampai kamarku.", kata Ella.
"Mwo?", Hanbin sangat terkejut.
Dia belum siap untuk bertemu Jennie.
"Gwenchana, Hanbin-a. Bukankah kau bilang ingin memperbaiki hubunganmu dengan Jennie? Kupikir ini saatnya. Kau sudah bertemu dengan anakmu, kau juga bisa membawa mereka ke Seoul sekarang juga jika kau mau.", kata June yang mengerti keterkejutan Hanbin.
"Jika aku mau? Aku mau. Tapi, apakah Jennie dan Ella mau?", tanya Hanbin.
"Aku mau, appa. Aku mau tinggal bersama appa dan eomma di Seoul.", kata Ella semangat.
"Tapi, eomma pasti tak mau. Appa tak memiliki hak untuk membawamu ke Seoul. Karena selama ini appa dan eomma tak pernah menikah, dan juga selama ini kau tinggal bersama eomma. Eomma yang merawatmu, jadi appa tak bisa dengan seenaknya membawamu pergi dari eomma.", kata hanbin.
"Itu artinya, appa harus menikahi eomma.", kata Ella.
Author POV End
.
.
Tbc.Gimana part 17nya all? 😁
Jangan rame diawal aja ya, dipart-part selanjutnya tolong ramein juga 🙏
Ah iya, jangan lupa vote ya sebagai tanda kalian dukung aku. 🙏🏻
Bagi yang belom follow aku, tolong follow ya. 🙏🏻
Gomawo, all.
KAMU SEDANG MEMBACA
We Miss You Kim Hanbin
FanfictionSuatu hari, ada dua murid SHS yang tak sengaja melakukan kesalahan yang sangat fatal. Dari kejadian tersebut, gadis itupun akhirnya hamil. Dan saat gadis itu meminta pertanggung jawaban dari lelaki yang menghamilinya, lelaki itu malah memintanya unt...