Mobil melaju cukup kencang dan sudah lebih dari satu jam lamanya mereka berada dalam perjalanan tersebut. Begitu memasuki kawasan pedesaan terlihat begitu banyak pohon-pohon yang berteret sepanjang perjalanan. Lara yang enggan tidur menatap keluar jendela melihat jalanan yang seolah tertinggal di belakang. Dito yang menyetir melirik diam-diam dari kaca depan sesekali mengrem mobil secara mendadak membuat raka yang tertidur tanpa sadar menyenderkan kepalanya kebahu lara terbangun dengan wajah linglung.
"Maaf ra" kata raka sambil mengucek mata.
"Udah dua kali lo nyender di bahu gue"
"Iyakah?" katanya lagi lalu kembali menyenderkan kepala mengahadap ke arah berlawanan dengan lara menutup mata.
Dito menghentikan mobil lalu mematikan mesinnya.
"Udah sampe ya?" tanya lara yang menyadari dito menghentikan mobilnya.
"Gue turun duluan buat nanya tempat parkir" kata kahirul kemudian turun dari mobil.
"Oii udah sampai bangun-bangun!" teriak dito sambil memutar badannya ke belakang.
"Hah udah nyampe ya?" kata tantri yang sudah terbangun.
Lara menggoyang tubuh raka memaksanya bangun karena masih terlelap ditambah ia ngorok selama tidur di perjalanan.
"Oi ka bangun udah nyampe!" pekik lara tepat di depan telinganya.
"Ha!" Raka tergaket bangun kembali mengucek mata menegakkan kepala dan melihat kesekitar."cepet banget" katanya lagi menggeliat sambil menguap.
Khairul berlari kecil mendekati mobil dito kembali."Dit lo parkirin mobilnya kesana. Biaya parkirnya 25k" tunjuk khairul ke lapangan yang tidak terlalu luas karena ada hamparan motor juga yang terparkir disana.
"Eh kalian turun!"
Mereka semua turun dengan barang-barang yang tentunya juga sudah mereka bawa masing-masing.
"Ini mereka pada mau mendaki semua?" tanya tantri sedikit kaget saat melihat kerumunan orang yang juga sedang berkumpul disana.
"Iyalah"
"Trus kita mau ngapain lagi? Ayo sekarang mendakinya" kata emi semangat.
"Kalian tunggu disini gue kesana dulu buat registrasi" kata khairul sambil menunjuk ke pos pendaftaran.
"Set lo liat gak mi, barusan ada yang ganteng" kata tantri heboh mulai menyenggol emi."liat tuh"tunjuknya dengan mulut ke arah yang dimaksud.
"Mana sih tan?"
"Itu yang pake baju biru tas merah. Keren ya!" katanya dengan heboh menatapi cowok itu.
"ayo kita kesana dulu dengerin pengarahan" kata khairul lagi yang kembali setelah selesai dari mendaftar.
"Mi dia ndeket" bisik tantri sambil memegangi lengan emi erat.
Cowok yang dimaksud tantri berjalan mendekat dengan beberapa teman yang mengikutinya dari belakang.
"Eh bro" katanya tiba-tiba menepak bahu khairul. Khairul menoleh kemudian tersenyum mereka lanjut berjabat tangan.
"Kalian?"
"Kita baru aja sampe"
Lara dan yang lain melongo hanya melihat apa yang dilakukan khairul dan temannya itu.
"Ini temen yang gue bilang kemarin" kata khairul kini dengan merangkul cowok itu."namanya Ebit saputera dari sma tetangga"
"Panggil gue ebit aja." kata cowok itu dengan senyumnya yang ramah.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Sunshine
Teen FictionBerawal dari lara yang iseng berbohong kepada lelaki yang baru bertemu dengannya sewaktu mendaki. Namun siapa menyangka kalau lelaki itu benar-benar memiliki perasaan terhadapnya. "Stop! Gak usah ngomong cinta pandangan pertama sama gue. Karena gue...