Yoongi berjalan membelah gang-gang sempit kawasan kumuh di lingkungan tempatnya tinggal. Untuk masyarakat biasa seperti dirinya tempat ini adalah hal yang hanya bisa dimiliki. Karena di masa sekarang, sistem kasta kembali berlaku. Namun bukan berasal dari kekayaan, melainkan bakat dan asal-usul. Jika kau hanya seorang warga sipil dengan kapasitas otak yang biasa-biasa saja, bekerja serabutan menjadi kuli angkat di rumah makan, atau bekerja menjual barang di pasar, kau hanya akan menjadi masyarakat biasa. Dengan fasilitas minim dan upah yang minim juga.Yoongi pintar sebenarnya, menjadi seorang hacker butuh otak yang encer. Namun hacker jaman sekarang hanya bisa menjadi seorang serabutan. Hell, siapa yang mau mempekerjakan hacker dengan resiko keamanan mereka sendiri yang akan kebobolan? Ia hanya bisa melakukan pekerjaan kotor kecil-kecilan untuk mengumpulkan uang sekedar hanya untuk makan dan tetap hidup. Seperti membobol situs judi online, membobol sistem game agar bisa menang dan mengambil uangnya, atau membobol sistem bank untuk mencuri uang yang akan ia transfer untuk dirinya sendiri. Menjual jasanya? Oh tentu saja, kadang beberapa orang dari komunitas online akan menghubunginya untuk meminta bantuan dan membayar jasanya. Namun tak banyak yang memakai jasanya karena diluaran sana hacker pun banyak bertebaran.
Di dunia ini, ras akan dibagi menjadi 3. Ras Alpha yang berisi para pemimpin, pejabat, aparatur negara, para perwira garda keamanan dan jabatan-jabatan lain yang berkepentingan dengan negara. Kemudian Ras Beta, yang berisi orang-orang biasa namun memiliki kekayaan yang melebihi rata-rata, biasanya diisi dengan milyuner, selebriti, dan orang-orang lain dengan kekayaan yang melimpah. Terakhir adalah Ras Omega, dimana ras ini diisi oleh rakyat biasa kalangan menengah kebawah, rakyat sipil yang tak punya banyak kekayaan, dan rakyat miskin lainnya. Ya, Yoongi termasuk kedalam Ras Omega.
Yoongi sebatang kara sejak usia 15 tahun. Ibunya meninggal karena sakit, dan ayahnya pergi dari rumah sejak ia kecil. Ia bahkan tak ingat bagaimana wajah ayahnya. Yoongi dan ibunya hidup berpindah-pindah sejak dulu dikarenakan ibunya bekerja sebagai buruh pabrik. Mereka akan mencari pabrik mana yang membutuhkan tenaganya. Hingga mereka menetap sedikit lebih lama di kawasan Ashtown karena ibunya berhasil mendapat pekerjaan membuat bricket di sebuah pabrik arang. Dan disinilah sekarang ia berada, Ashtown, menempati rusun kecil di kawasan kumuh yang dulu ia tempati bersama ibunya.
Lirikan matanya mendadak menajam kala ia seperti menyadari seseorang mengikutinya. Mungkinkah penguntit? Atau perampok? Ah, mungkin hanya perasaannya saja. Siapa yang akan merampok pria miskin sepertinya ini? Ia bahkan keluar hanya menggunakan jeans lusuh, sepatu usang dan hoodie hitam lawas yang selalu ia pakai kemana-mana. Pikiran itu segera enyah, karena ia harus segera bertemu temannya untuk mengambil chip PC yang sudah mahal-mahal ia beli dari pasar gelap. Karena komputernya mendadak error setelah ia berhasil membobol server game Starwars dua hari yang lalu.
Nafasnya memburu tatkala menyadari, seseorang yang ia perhatikan sedari tadi memang seorang penguntit. Seseorang itu terus mengikutinya dengan jarak jangkau yang selalu terukur tidak terlalu dekat. Sialan, apa ia akan terkena perdagangan organ gelap atau penyelundupan manusia?
Tanpa pikir panjang, Yoongi segera berlari. Membelah gang sempit kawasan Ashtown untuk menjauh dari penguntit itu. Sialnya, penguntit itu memanglah mengikuti dirinya. "Sialan!" Yoongi Segera mempercepat larinya, bahkan sudah beberapa kali ia terhuyung karena tidak bisa mengontrol kakinya. Yang ada di pikirannya kini hanyalah pergi sejauh mungkin dari penguntit yang tak ia ketahui siapa itu. Ngeri juga kalau-kalau ia harus mati ditangan penguntit itu, terlebih jika ia harus menjadi korban perdagangan organ manusia.
Nafas Yoongi terengah-engah, mendadak kepalanya pening tatkala gang-gang sempit yang ia telusuri, yang kemudian berbelok arah itu ternyata berujung pada gang sempit. Sialan! Sialan— kenapa keberuntungan tak pernah berpihak padanya. Yoongi segera menoleh, mencari keberadaan penguntit itu yang entah kemana telah lenyap tak terlihat lagi mengejarnya. Mungkinkah ia berhasil kabur dari penguntit itu?
Yoongi masih berusaha menormalkan deru nafasnya sambil mencari-cari keberadaan penguntit itu. Setelah dirasa memang sudah tidak ada, Yoongi kembali ke jalan yang sebelumnya telah ia lewati untuk keluar dari gang buntu. Menoleh kesana kemari dan dirasa memang penguntit itu telah hilang dari jangkauannya. Syukurlah, ia berhasil selamat dari maut dan perdagangan organ.
Setelah senyum kemenangan dari balik tudung hoodie nya, justru tubuhnya kini seperti tersengat listrik kejut yang seketika membuat tubuhnya tak berdaya. Kesadarannya perlahan menurun sejalan dengan tubuhnya yang ambruk menabrak tanah. Samar ia melihat sosok dengan balutan pakaian serba hitam berdiri disamping tubuhnya. Memperhatikannya dengan saksama seperti memperhatikan hasil buruannya. Ah, jadi begini rasanya akan mati? Jadi dirinya akan mati? Jadi begini akhir hidupnya?
Sebelum kesadaran Yoongi menghilang, sebuah siluet terlihat berlari menuju kearahnya. Bayangan yang semula kecil itu perlahan membesar dan mendekatinya, sejalan dengan kesadarannya yang semakin menipis. Sayup ia mendengar suara debuman beberapa kali yang seperti suara detak jantungnya.
Begini rasanya mati?
hy dear
sorry bab ini sengaja short
krn bab selanjutnya sudah masuk alur inti
be ready yaa krn akan update soon
thank you^^
KAMU SEDANG MEMBACA
My Heart Commander ㅡMy
أدب الهواةYoongi tidak tahu, siapa yang lebih mendominasi ruang di hatinya, apakah Jimin, berandal pasukan Alpha yang bertemu dengannya di daratan utama, ataukah si kapten misterius, pemimpin garda terdepan pasukan Alpha dengan sejuta pesonanya. Karena kedu...