b. Should I Go or Not ??

80 14 4
                                    

Sesampainya aku di perpustakaan, kukeluarkan buku yg hendak aku kembalikan. Setalah itu aku kembali mengambil beberapa buku untuk aku baca di tempat. Aku memilih sebuah novel untuk aku baca dan pilihanku jatuh pada buku Me Before You. Aku masih asyik membaca ketika seseorang duduk di kursi depanku. Aku tidak melihat siapa orang itu karna aku terlalu larut dengan bacaanku. Sampai 1 jam telah berlalu dan aku masih betah membaca. Hanya karna perutku mulai terasa lapar, aku menyudahi aktivitasku. Kututup novel tersebut dan segera kubereskan tasku di atas meja dan keluar perpustakaan. Aku mencoba menghubungi Jaekyung untuk mengajaknya makan siang. Tapi ternyata dia tidak mengangkat telponnya. Hingga sebuah suara sapaan dari belakang mengejutkanku.

"Kau sedang menunggu seseorang?"

Aku terkejut bukan main ketika mendapati si pemilik suara adalah Wonwoo. Aku segera membungkuk padanya. Bagaimanapun dia adalah seniorku.

"Ah, Wonwoo sunbae.." sapaku

"Annyeong, kita bertemu lagi" balasnya sambil tersenyum

"Kau sudah tidak ada kelas lagi?" Tanyanya, aku mengangguk.

"Kau mau pulang sekarang ?" aku menggeleng

"Mungkin aku akan makan siang terlebih dahulu, baru setelah itu aku akan pulang" jawabku

"Sendirian? Tanya Wonwoo. Aku mengangguk

"Jaekyung tidak mengangkat telfonku" aku mencoba berbicara senormal mungkin, karna aku takut dia bisa mendengar detak jantungku yang tidak karuan.

"Bolehkah jika aku menemanimu..? Maksudku, aku juga belum makan siang. Kita bisa pergi bersama. Itupun jika kau tidak keberatan...." Wonwoo menawarkan diri. Aku melotot tak percaya.

"Apakah sunbae tidak ada kelas lagi?" tanyaku

"Tidak ada, Profesor Park izin hari ini. Bagaimana? Kau keberatan jika kita pergi makan siang bersama?

Baru saja aku mau menjawab, perut keronconganku sudah berbunyi terlebih dulu. Dan kalian tau bagaimana malunya diriku ketika mendapati respon Wonwoo yang menutupi mulutnya berusaha menahan tawa. Aku yg tak bisa menyembunyikan rasa malu segera meninggalkan Wonwoo sendiri. Dia segera menyusul di belakangku sambil memanggilku, memintaku untuk menunggunya.

.
Kami tiba di sebuah cafe di dekat kampus. Tempatnya cukup nyaman dan tidak terlalu ramai karna jam makan siang telah lewat.

 Tempatnya cukup nyaman dan tidak terlalu ramai karna jam makan siang telah lewat

Oops! This image does not follow our content guidelines. To continue publishing, please remove it or upload a different image.


Kami segera memilih tempat duduk, dan memanggil pelayan cafe. Setelah aku melihat daftar menu, aku putuskan untuk memesan seafood ramyeon.

Kami segera memilih tempat duduk, dan memanggil pelayan cafe. Setelah aku melihat daftar menu, aku putuskan untuk memesan jjampong. Sedangkan Wonwoo memesan naengmyeon. Sambil menunggu pesanan kami datang, suasana agak canggung karna aku ataupun Wonwoo lebih memilih untuk diam. Aku mengeluarkan hp dr tasku dan mengecek pesan masuk. Ternyata dari Jaekyung. Dia memberitahu kalau dia sudah pulang terlebih dahulu. Baru saja aku hendak membalas pesannya, aku mendengar Wonwoo berdehem.

"Jadi, sudah berapa lama kau menjadi penyiar radio kampus?" Wonwoo mencoba untuk mencairkan keadaan dengan memulai percakapan.

"Hmm,, sekitar bulan Maret lalu, ketika Sojin menawariku untuk mengikuti audisi penyiar radio kampus" jawabku

"Hmm.. berarti sudah hampir 4 bulan. Apakah kau menyukainya?" tanya Wonwoo lagi

"Ya begitulah. Karna dari kecil aku suka sekali berbicara di depan mikrofon." seruku dengan berbunga-bunga tanpa menyadari bahwa Wonwoo mengawasiku dengan sedikit senyuman tersungging di sudut bibirnya. Ketika aku menyadari Wonwoo tidak merespon perkataanku lagi, aku menoleh kepadanya. Bisa ditebak, dia gelagapan karna aku tiba-tiba menoleh ke arahnya. Entah siapa yg memulai, tapi pipi kami berdua mendadak merona. Untung saja pelayan cafe segera datang membawa pesanan kami.

"Selamat makan....." ucap kami bersamaan mulai mengaduk mie di depan kami masing-masing. Kami menyantap mie dalam diam. Hanya terdengar suara seruputan mie yg masuk ke dalam mulut kami. Sebuah pertanyaan dari Wonwoo di sela-sela aktivitasku menyeruput kuah pedas jjampong membuatku tersedak.

"Jadi, bagaimana? Apa kau mau menemaniku nonton malam ini..?" tanyanya pelan namun tidak berhasil karna aku masih terbatuk hingga wajahku memerah menahan perih di tenggorokanku. Wonwoo membantuku dengan menyodorkan gelas air putih ke arahku. Aku menerimanya masih sambil terbatuk. Aku mencoba untuk meminumnya secara perlahan. Setelah agak tenang, aku membersihkan mulutku dengan tisu dan mencoba untuk bersikap seolah aku tidak mendengar apa-apa.

"Kau tadi bertanya apa, sunbae?" tanyaku pura-pura tidak mendengar. Wonwoo tersenyum.

"Jadi.." Wonwoo menjeda pertanyaannya

"Apa nanti malam kau mau menemaniku nonton? Ada film baru di bioskop.." tanyanya sekali lagi. Tidak ada nada paksaan sama sekali. Aku meraih sumpitku hendak melanjutkan makan lagi. Wonwoo masih menunggu jawabanku. Bukannya aku bersikap seolah-olah bermain hard to get. Tapi karna memang aku belum terlalu mengenal dia, jadi tidak ada salahnya aku sedikit waspada. Tapi ketika mengingat perkataan Younghwan sunbae tentang Wonwoo tadi di studio, membuatku berfikir ulang. "Aku mungkin bisa mulai mengenalnya dari sini. Toh juga hanya nonton saja. Tidak lebih dari itu" ujarku dalam hati.

Aku kembali memakan jjampongku dan sesekali melirik ke arah Wonwoo yg juga mulai memakan naengmyeonnya. Aku berdehem pelan sambil meletakkan sumpitku di atas mangkok.

"Sepertinya nanti malam aku tidak ada acara. Aku akan menemanimu nonton, sunbae.." akhirnya. Ada sensasi lega juga setelah aku mengatakannya. Wonwoo, masih dengan pipinya yang menggembung terlihat menggemaskan sekali di mataku, segera menelan mie nya dan tak bisa menyembunyikan senyumnya.

"Benarkah? Kalau begitu, aku akan menjemput-

"Tidak usah, sunbae. Bagaimana kalau kita langsung ketemu di bioskop saja?" aku tidak mau merepotkan sunbae dengan menjemputku. Wonwoo tersenyum.

"Baiklah kalau begitu. Kita bertemu di XXX cinema jam 7, okay?" aku mengangguk.

Jjampongku sudah habis. Begitu juga dengan naengmyeon. Kemudian akumemanggil pelayan cafe untuk meminta tagihan. Dan ketika aku hendak membayarnya, dia mendahuluiku dengan mengeluarkan kartunya.

"Tapi sunbae,.."

"Sudahlah, anggap saja sebagai balasan sudah mau makan siang bersamaku" dia akhiri perkataannya dengan sebuah senyuman manis. Aku hanya mengangguk tidak lupa mengucapkan terima kasih. Setelah membayar kami segera keluar dari cafe dan aku berjalan menuju halte.

"Kau mau langsung pulang?" aku mengangguk.

"Sunbae sendiri?" Dia menggeleng

"Aku masih menunggu adikku, dia baru selesai kuliah jam 5 sore" jelasnya

"Owh, sunbae juga punya adik kuliah disini?" Wonwoo mengangguk

"Adikku baru semester 3, jurusan tehnik" aku hanya mengangguk ketika bus yang hendak aku naiki sudah datang.

"Aku pamit dulu, sunbae. Bus ku sudah datang" pamitku yg dibalas dengan anggukan ringan kepalanya.

Sekali lagi aku mengucapkan terima kasih dan hop, aku sudah berada di dalam bus.


19 Juli 2019

KENAL AJA DULU, SIAPA TAU KITA BERJODOHWhere stories live. Discover now