"Bunga terakhir untuk manusia tercantik disini."
Joziane Abela memutar matanya malas melihat Benedict-pria jangkung yang baru diketahui Joziane memiliki darah campuran Prancis dan Indonesia tengah mengulurkan baby breath padanya. Laurette menyenggol tangannya untuk segera menerima pemberian Benedict sebelum pria itu memutuskan untuk bertahan di dunia manusia lagi.
Benedict tersenyum lebar dan merentangkan tangannya-berencana memeluk Joziane sebelum angka jam ditangannya berhenti di angka dua belas.
"Jangan coba-coba menyentuhku Ben!"
Benedict tersenyum pahit dan hanya mengangguk mengiyakan. Joziane tersenyum kecil dan memutuskan untuk keluar dari rumah yang letaknya beberapa meter dari rumahnya sendiri. Laurette mengikutinya dari belakang. Dia mengerutkan dahinya bingung saat melihat telapak tangan Joziane yang bersinar lalu meredup lagi.
"Jozi?"
Joziane berhenti dan memutar badannya. Menunggu Laurette berhenti di depannya. Laurette hanya sebatas bahu Joziane dan dia cantik. Joziane sempat kaget melihatnya dan sedikit sebal melihat Laurette yang masih kecil sudah memiliki wajah yang cantik. Berbeda dengannya yang harus berbelanja skincare setiap bulannya untuk merawat wajahnya yang bisa dibilang biasa saja.
"Ada yang berbeda."
"Aku?"
"Ya."
Wajah Joziane berubah tak nyaman setiap Laurette menyebutkan kata berbeda. Dia mengembuskan nafasnya dan memandang Laurette dalam, "Hal baik atau buruk?"
Laurette memilih diam membuat Joziane memutar matanya malas. Dia memutuskan untuk kembali berjalan. Meninggalkan Laurette dengan pikirannya dan mata hijaunya yang berubah warna menjadi merah.
Joziane menganggukkan kepalanya saat berpapasan dengan pria tua yang selalu berdiri di depan rumah minimalis bercat abu-abu yang diketahui Joziane sebagai rumah anaknya.
"Sudah selesai?"
Joziane melihat sekeliling dan mengangguk, "Sudah. Ben akan kembali ke atas."
"Dia memberikan itu?"
Joziane mengangkat tangannya yang memegang baby breath dan kembali mengangguk.
"Jozi."
Joziane dan pria tua itu menolehkan kepalanya saat melihat Laurette yang mendekat. Mata Laurette sudah kembali hijau dan dia mengulurkan tangannya. Joziane yang mengerti langsung memberikan tangannya juga.
Joziane sedikit terkejut melihat telapak tangannya yang kembali bersinar. Dia menatap Laurette dengan bingung, "Laurette?"
"Joziane Abela, kamu akan menemukan rumah barumu."
HOLA EPERIBADEH.
KARENA DICERITA YANG LAIN GUA MASIH WRITERS BLOCK DAN TIBA2 DATANG IDE BUAT CERITA BEGINIAN. YA LANGSUNG AJA GUA KETIK BIAR GA ILANG.IH KAK, KOK UP CERITA LAIN? KENAPA GA DIKELARIN DULU YANG LAIN? KALI AJA ADA YANG MAU TANYA BEGITU.
JAWABANNYA DI ATAS. PENYAKIT AUTHOR KALO GA DAPET INSPIRASI.TETAP YA GUA HUNJOY. NO YANG LAIN. SEHUN ITU ANAK GUA DAN JOY ITU MANTU GUA.
DARI PROLOG GUA TAU KALIAN GA NGERTI. WKWKKWKW, RASAIN!
HUNJOY SHIPPER.
Btw sepi amat lapak gua yang ini. 😭😭😭😭