Keesokan harinya, hari normal kembali berjalan. Karna Bella akan kembali bersekolah. Setelah liburan kemarin. Yah...meskipun hanya libur sehari.
Oh, tapi tidak dengan Lira. Dia kan sedang liburan selama 5 hari disini. Setelahnya ia pulang lagi ke habitatnya.
Hari ini Bibi Choi yang masak sarapan. Dimeja makan banyak sekali makanan yang dihidangkan.
"Selamat pagi," Bella yang baru bergabung dimeja makan menyapa semua manusia yang ada dimeja makan.
"Pagi," Bibi Choi menyahut. Ia mengambilkan piring untuk Bella. Dan juga mengambilkan nasi untuk keponakannya itu.
"Terima kasih," Ucap Bella tersenyum pada Bibi Choi. Bibi Choi juga merespon dengan senyuman.
"Bagaimana sekolahmu, Bella?" Tanya Paman Choi untuk membuka percakapan agar tidak Awkward moment.
"Baik-baik saja." Jawab Bella tersenyum tipis.
"Sangat baik, paman. Kau tau? Dia itu adalah siswa berprestasi tinggi. Kerap kali ia mendapat piala karna prestasinya itu." Yeonjun yang awalnya sibuk memakan sarapannya, kini ikut menjawab juga.
"Wahh, benarkah? Aku bangga pada keponakanku." Paman Choi memuji-muji Bella. Tapi dibalik itu, ia tidak menyadari kalau anaknya merengut cemburu.
"Keponakan dibangga-banggakan. Tapi anak sendiri diacuhkan." Ucap Lira merengut cemburu.
Paman Choi yang mendengar itu, tertawa. Yang juga ikut tertawa. Kecuali, Beomgyu. Ia hanya tersenyum saja. Laki-laki itu memang terkesan dingin.
"Hei, Lira. Jangan cemberut begitu. Nanti pipimu nambah membesar." Ledek Bella diakhiri dengan kekehan.
"Kak Bella!" Tegur Lira. "Ibuu lihat! Mereka semua mengejekku!" Lira mengadu pada Ibunya yang kebetulan ada disampingnya. Gadis itu lantas memeluk Ibunya.
Lagi-lagi yang lain tertawa mendengarnya. Jika Paman dan Bibi Choi sudah berkunjung kesini bersama Lira, maka rumah akan menjadi ramai.
"Lira, sudahlah tidak usah cemburu. Nanti aku akan mengajakmu pergi jalan-jalan setelah ini." Ajak Yeonjun.
"Serius kak?"
Yeonjun mengangguk.
"Yes! Terima kasih kak Yeonjun!" Ucap Lira.
Yeonjun mengangguk lagi, "Sama-sama."
Setelahnya mereka makan sama-sama.
Selesai makan, Bella berpamitan pada Bibi dan Paman Choi. Setelahnya ia berjalan kedepan pintu dan memakai sepatu. Bella mendongak saat Beomgyu berdiri disamping Bella yang sedang berjongkok.
Beomgyu menatap adiknya datar. "Aku akan mengantarmu. Cepat bersiap."
Beomgyu berjalan mendahului Bella. Dan Bella, tentu saja gadis itu tidak mempermasalahkan hal ini. Lagipula dia sudah terbiasa melihat wajah Beomgyu yang datar itu.
Bella masuk kedalam mobil saat sudah selesai memakai sepatu.
"Kemarin kau kerumah Taehyun, ya?" Tanya Beomgyu yang sedang menyalakan mesin mobil.
Bella yang menjadi objek pertanyaan Beomgyu pun menoleh. Ia menatap Beomgyu takut-takut. Dulu, Bella pernah berjanji pada ketiga kakaknya. Bahwasanya, dia tidak akan berinteraksi dengan orang asing manapun. Sekalipun itu adalah tetangga baru.
"I-iya. Memang kenapa?" Jawab Bella.
Beomgyu menghela napas sebelum berucap lagi. Laki-laki itu mulai menjalankan mesin mobilnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
S(He) is Psycopath - Kang Taehyun
Mystery / Thriller"Dia itu psikopat. Tapi aku mencintainya." -Choi Bella. "Aku memang psikopat. Punya masa lalu yang kelam, dan ingin balas dendam. Tapi dendamku terhalangi, karena aku mencintai seorang gadis." -Kang Taehyun. 'KESALAH PAHAMAN, BISA MENIMBULKAN PEPERA...