Fait ou Fiction

1K 5 2
                                    

Untuk kesekian kalinya Ully pergi lagi sama Gina ke mall. Kegiatan mereka nggak beda kayak biasanya, cuci mata di toko asesoris, toko baju, dan toko sepatu. Semuanya berjalan lancar dan biasa saja, sampai Ully bertemu Ogie. Sewaktu dia sedang menunggu Gina kembali dari kamar mandi, Ogie menghampirinya dengan wajah kesal.

“Ogie...kok kamu bisa ada di sini? Hehe. Kebetulan banget ya bisa ketemu di sini.” Entah kenapa rasanya ada sesuatu dalam dirinya yang melonjak kegirangan setelah melihat Ogie.

“Apa yg kau lakukan dengannya?”

Ully tak mengerti siapa yang Ogie maksud.

“Bagaimana kau bisa kenal dengannya?!” Ogie masih terlihat emosi, kini tangannya mencengkeram tangan Ully kuat-kuat. Ully kaget. “Ikut aku!”

“O...ogie? Ka...kamu...kenapa?” katanya sambil berusaha melepaskan pegangan Ogie, tapi cengkeraman Ogie malah semakin kuat dan berusaha menarik Ully pergi dari situ.

“Ogie! Lepasin! Apa-apaan sih ini??”

Orang2 di sekitar mereka mulai melihat ke arah mereka sambil berbisik-bisik. Mungkin di mata mereka, Ogie dan Ully terlihat seperti pasangan yang sedang bertengkar di tempat umum.

Gina datang dan berusaha melepaskan pegangan Ogie dari Ully. Dengan susah payah pegangan Ogie terlepas juga. Raut wajahnya yang tegang tadi masih ada sampai sekarang, terlebih saat melihat Gina.

“Mau apa kamu?!”

“Harusnya aku yang tanya, mau apa kamu sama dia??”

Ully heran melihat mereka berdua. Mereka tampak saling kenal, tapi Ully tidak tahu ada hubungan apa antara mereka berdua.

“Terserah aku dong, urusan-urusanku. Nggak ada hubungannya sama kamu.”

Suasana di antara mereka semakin memanas, sedangkan Ully yang berada di tengah-tengah cuma bisa bengong.

“Ayo Ly, kita pergi.”

Baru selangkah Ully bergerak, badannya sudah tertahan oleh tarikan tangan Ogie.

“Nggak. Ully nggak akan kemana-mana.”

Ully melihat Gina dan Ogie yang sama-sama ngotot mau pergi dengannya. Gina memaksa Ully segera pergi, sedangkan Ogie tak melepaskan pegangannya sedikitpun.

“Lepasin!” Dihentakkannya kedua tangannya sehingga pegangan Gina dan Ogie sama-sama terlepas. “Kenapa sih kalian berdua? Malu tau, dilihat orang.”

Gina dan Ogie sama-sama mengalihkan pandangannya.

“Ada yang bisa jelasin, ada apa ini sebenarnya?” Mereka masih diam. Ully masih menunggu respon dari mereka berdua namun tetap tak ada yang mau angkat suara. “Oke, aku nggak akan pergi sama siapapun. Mending aku pulang aja sekarang.” Dengan yakin dia meninggalkan Gina dan Ogie tanpa berbalik lagi ke arah mereka.

Gina dan Ogie yang hanya tinggal berdua masih sempat bertukar pandang saling sebal satu sama lain.

“Jangan coba-coba dekati dia. Lihat saja kalau kau berani melakukannya.” ancamnya terhadap Gina sebelum dia pergi menyusul Ully.

Gina menatap Ogie pergi dengan tatapan sinis, "Heh. Dasar...Kamu pikir kamu siapa mengancamku seperti itu? Harusnya aku yang bilang begitu, lihat saja nanti kalau kau masih tetap berani mendekatinya."

Ogie berhasil menyusul Ully sampai di tempat parkir, tepat sebelum dia menaiki motornya.

“Ly, Ly! Tunggu dulu.” Ogie berusaha menjelaskan pada Ully. Tangannya refleks memegang tangan Ully, tapi segera dihempaskan oleh Ully karena Ully masih merasa kesal dengannya.

Cuma Kamu...Titik!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang