18

141 16 2
                                    

Malam hari mereka tidur di kamar masing-masing, namun tidak dengan nayya dan kenath mereka berdua kangen sekali suasana rumah omanya itu. Dengan tidak sengaja Mereka bertemu di taman saat nayya dan kenath sama-sama ingin ke rumh pohon yang mereka buat bersama abangnya dan para keluarganya, Dulu.
Nayya dan kenath akhirnya ke atas rumah pohon itu sambil bercerita.

"Nath tumben ga tidur dah malem nih"ucapnya sambil meletakan bantal dan selimut

Kenath melihat gerak gerik nayya sedari tadi, "Lah lu mau tidur sini??"tanya kenath

"Iya lah kangen gw tidur sini"

Kenath menganguk, "Gw juga ahh"ucapnya menarik selimut yang nanya gunakan

Nayya menatap kenath kesal, "Dihh mending lu di kamar aja"usir nayya

Kenath memeletkan lidahnya, "Bodo gw tetep di sini"ucapnya menidurkan badanya

"Dih yaudah serah lu tapi jan deket-deket lu. Di pojok sana, gw di pojok sini kan ini rumah pohonya lumayan gede"ucap nayya menendang pingang kenath

Kenath menatap nayya tajam, "iya bawel"kesalnya lalu pindah ke pojok

☆☆☆☆☆

Sudah menjadi kebiasaan putra bangun tengah malam seperti ini. Ia mengubah posisinya menjadi duduk, ia mengucek-ngucek matanya.

"Hmmmm"deheman putra dan merentangkan otot ototnya

Saat ia melihat ke samping ternyata kenath tidak ada di sampingnya, "Lah kenath mana??"ucapnya binggung

"Yog kenath mane?"ucap putra membangunkan yoga

Yoga masih saja memejamkan matanya, "Aahhh lu put ngangu aja"ucapnya masih keadaan mata tertutup alias tidur

Putra berdecak, "Dih alah lu, lu mau ikut gw kaga??"tanya putra saat ia mempunyai niat untuk kekamar abang rafi

Yoga terduduk dengan mata yang masih tertutup, "Ahh lu mah masa mau ningalin gw dewekan? ayuk lah gw ikut mau kemana sih lu?"

"Ke kamar bang rafi ae lah"ucap putra lalu pergi meningalkan yoga yang masih setia dengan mata tertutup

Rasanya engan untuk membuka mata. Sekarang masih pukul jam 00.35 dan putra sudah membangunkannya. Waktu tidurnya tergangu karna putra. Mau tak mau ia harus ikut dengan putra yang kini sudah meningalkan dirinya di kamar sendirian.

Yoga membuka matanya dan melihat keliling kamarnya, cukup seram baginya. Karna lampu yang tak terlalu terang dan banyak barang yang belum di rapihkan.

"Serem"batin yoga

"Kok gw merinding ya?" Ucapnya mengusap-usap lenganya yang merinding

"Ahh lu mah ningalin"teriak yoga lalu lari menghampiri putra

Putra yang kini sudah ada di depan kamar rafi pun mengetuk pintu kamar rafi, "Bang udah tidur belum?"ucap putra masih terus mengetuk pintu kamar rafi

"Belum put gw, syahdan ama abip lagi mabar masuk bae"Teriak rafi dari dalam kamar

Yoga yang baru saja datang menoyor kepala putra membuat sang empu meringis, "Tai lu ningalin gw dewekan!"kesal yoga membuat putra nyengir

Putra dan yoga langsung memasuki kamar rafi. Yoga yang baru saja masuk langsung menidurkan badanya di kasur yang sudah di sediakan untuk abip.

Abip yang melihat yoga mendusel di sampingnya menoleh, "Lah lu ngapain tidur sini?"tanya abip kesel

Yoga nyengir, "Gw nebeng ngatuk banget. Noh bocah ngebangunin gw pas lagi mimpi indah"

Kembalilah!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang