Keesokan harinya nayya terbangun lebih telat. Sejak kemarin ia tak mau turun dan kembali ke rumah omanya. Ia mengunci pintu kamar yang dia sediakan khusus untuknya di rumah pohon tersebut.
Kini sudah menunjukan pukul 08.54 yang tandanya sedikit lagi jam 9 pagi. Ia menghempas selimut lalu duduk di tepi lasur dengan tangan yang mengucek-ngucek matanya.
Tok tok tok
Suara ketukan pintu membuat nayya menoleh ke pintu itu, "siapa?"tanya nayya dengan suara khas bangun tidur
"Gw salma nay"ucap salma di luar pintu membuat nayya menatap datar ke arah pintu
"Ada apa?"cuek nayya
"Gw minta maaf soal kemarin"ucap salma
"Lu lebih pantes sama putra ma ketibang gw"
"Gak nay. Gw gak bermaksud ngerebut gw kem-"belum sempat salma melanjutkan bicaranya nayya sudah lebih dulu memotongnya
"Gw ngak papa kok asal putra bahagia ama lu"ucapnya dengan air mata mengalir
"Huft. Udah deh gw kesini mau bilang kalo putra sakit nay"ucap salma membuat nayya kaget
Ia menghelang nafasnya dan menghapus air matanya yang sudah sedari tadi terjatuh. Ia bangkit lalu membuka pintu dan langsung berhadapan dengan salma.
Salma melihat nayya dengan kondisi yang sangat acak-acakan membuatnya tak tega. Ia mengengam tangan nayya tapi cepat-cepat di tepis oleh nayya. Salma terdiam melihat kondisi nayya yang sangat acak-acakan. Mata yang sembab, idung merah, muka pucat.
Nayya yang sadar akan tatapan salma pun membalas tatapan salma dengan datar, "lu kesini buat jemput gw atau ngeliatin gw?"dingin nayya membuat salma menghelang nafas kasar
"Yuk"ajak salma turun dari rumah pohon lalu mengajak nayya masuk ke dalam rumah
"Putra ama siapa?"tanya nayya dingin
"Sendirian"balas salma di anguki nayya
"Gw kedapur dulu"ucapnya berlalu
"Gw ke ruang tamu kumpul ama yang laen"ucap salma sedikit berteriak
Nayya memasak bubur untuk putra. Setelah selesai ia menuju kamar putra dengan membawa bubur buatanya. Kebetulan di kamar putra tidak ada orang sesuai dengan ucapan salma tadi.
Nayya menghelang nafas lalu masuk ke kamar putra. Mendapati putra yang sedang tertidur. Ia menaruh nampan di meja dekat ranjang putra lalu duduk di samping tubuh putra yang sedang tertidur.
"Put?"pangil nayya dengan tangan yang mengecek suhu tubuh putra
"Anget"bantin nayya
Hm"ucap putra membuka matanya dan melihat nayya yang ada di sampingnya.
Nayya hanya tersenyum, "Ini cuman mau kasih bubur. Dimakan ya"ucap nayya di anguki oleh putra
"Kenapa?"tanya nayya yang sadar putra menatapnya
Putra mengangkat satu alisnya, "Kenapa apanya?"
Nayya menghelang nafas kasar, "Kenapa bisa sakit?"tanya nayya lembut
"Entah"ucap putra dingin
"Huft nih makan ya"pasrah nayya lalu mengambil mangkok berisi bubur buatannya dan mulai menyuapi putra dengan hati-hati
Putra pun dengan senang hati menerimanya, ia makan dengan lahap. Hanya ada keheningan di keduanya. Putra yang sibuk dengan hpnya sedangkan nayya sibuk menyuapi putra.
"Hmm maaf kalo selama ini aku kurang menarik dan maaf selama ini kamu ga bisa bahagia sama aku"ucap nayya membuat putra menatapnya tajam tak percaya bila ia akan berbicara seperti itu kepadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Kembalilah!!
Teen Fiction[FOLLOW TERLEBIH DAHULU. BIASAKAN MENJADI PEMBACA YANG BIJAK!] Maafkan aku yang sering menyakiti mu dengan perkataan atau perbuatanku.~putra Tak ada kata terlambat bila kau memang bener benar menyanyangiku.~nayya Start : 08 November 2020 Finish :