PROLOG

172 18 2
                                    

Bertemu denganmu di masa lalu mengingatkanku dengan hal - hal berbau indah. -anonym.

....

"Kamu gendut banget sih, kalau kayak gini kan susah bantuin kamu"

"Ya udah ngga usah dibantuin sana pergii"

Dua anak laki dan perempuan yang saling bercakap.

"Anak Bunda, sini sini"

"Bundaaa tolongin Niaa"

"Mama tolongin Ghani"

"Kok anak Mama bisa begini?"

Aruan Vania Lesham berteriak bersamaan dengan sang Bunda. Begitupunn Arion Ghani Mahendra beteriak memanggil sang Mama.

"Kenapa kalian bisa seperti ini bagaimana?"

"Di dorong tadi Bun sama Ghani"

"Kok aku? aku mau nolongin Nia eh ikut jatuh aku"

"Sudah - sudah ayok berdiri"

Mereka berdiri dibantu oleh Ibunya masing - masing. Nia terlihat lelah, begitupu dengan Ghani.

"Dasar gendut!"

"Ghani lebih gendut!!"

"Kamu yang lebih!"

"Kamu Ghani!!!"

"Sudah - sudah ayo pulang," ajak Mama Ghani yang sedari geli dengan marahnya mereka.

"Kami duluan ya jeng," kata Bunda Nia.

"Iya jeng, hati -hati"

Nia berjalan menuju rumah di gandeng oleh sang Bunda.

"Bund besok aku mau main lagi sama Ghani"

"Iya sayangg, habis ini mandi ya terus kita jalan - jalam deh," ucap Bunda Nia.

"Asyikk."

Flashback off.
...

Duweer!

"Ngalamun terus, udah ayok berangkat." Ucap Aldo abang Aruan. Aldo sengaja mengagetkan Aruan yang sedari ngalamu.

"Bang nggak usah ngagetin bisa nggak sih"

"Gue tau Lo ngalamunin Ghani kan? Diem berati beneran mikirin, ketauan Lo," sentil Bang Aldo.

"Do jangan ganguin Aruan ntar marah berabe, cepetan berangkat." Suruh Amanda kakak perempuan dari Aruan dan Aldo. Aldo memang suka sekali menganggu adiknya dan Amanda lah yang selalu membelanya.

"Sukurin dah Lo bang." Seru  Aruan yang sedark tadi jengkel.

Anin yang tak lain bunda dari Aruan pun ikut mendekat,  "Aduh anak bunda, cepetan sana berangkat," ucapnya sembari berjalan keluar rumah untuk mengantar Aruan dan Aldo.

"Siap bunda, kita berngkat ya. Assalamualaikum," pamit Aldo.

"Waalaikumsallam," balas Anin dan Amanda.

Pukul enam lebih lima belas Aruan dan Aldo sudah berada di sekolah.

"Baik - baik Lo, jangan buat masalah kek kelas 10 waktu itu," ucap Aldo memperingkatkan adiknya.

"Aruan nggak pernah buat masalah ya bang, gue kan cuman mau deket sama Arion," balasnya membela diri.

"Ya udah lah serah Lo deh, gue mau ke kelas"

"Iya iya bang"

Hari ini pertama masuk setelah libur kenaikan kelas dan badan gue masih gini - gini aja. Keknya makin hari badan gue makin gede aja, dari kecil gini mulu deh perasaan. Berat badan gue kemarin terakhir nimbang aja 99kg, gimana mau deket - deket sama Arion kalau badan gue kek babi gini, ucap Aruan bermonolog sendiri.

"Aruan!!"

Aruan menoleh ke arah kanan dan kiri tidak ada siapa - siapa. Aruan coba menerka - nerka suara yang memanggilnya dengan berteriak.

"Sombong Lo ya, gue teriak - teriak nggak nyaut Lo," ucap seseorang.

Aruan kaget, "Sella! gue kira siapa anjirrr," ucapnya dengan menepuk pundak.

"Iya ini gue, liburan tiga minggu enggak buat Lo lupa sama sahabat sendiri kan?"

Aruan terkekeh dengan ucapan sang sahabat, "Njir! nggak bakal kali. Ini kita kelas mana," tanyanya.

"Masih di kelas IPS 2 zeyeeenggg,"

"Yeiyyy, kelasnya sebelahan sama kelas Arion!!"

"Haduh mulai deh ya,"

Kelas gue deketan dong sama kelasnya Arion, yes. Kalau jodoh emang nggak kemana, xixixi, batin Aruan.

Aruan dan Sella berjalan menuju kelas. Lia adalah sahabat Aruan sejak masuk kelas sepuluh, hingga sekarang pun masih dekat.

"Aruan, Sella."

Aruan dan Sella yang baru saja masuk kaget dengab teriakan seseorang. Aruan sudah tau teriakan siapa itu.

"Salsa!!," teriak Aruan sembari berlari.

"Akhirnya gue ketemu lagi sama beruang manis lucu kek Lo,"

"Njir dikatain beruang gue," ucap Aruan ogah.

"Lo nggak mau meluk gue juga?," tanya Cinta sahabat Aruan, Salsa dan Sella.

"Iya - iya sini gue peluk,"

Bersyukur gue punya kalian, yang selalau sayang dan sabar sama gue, batin Aruan.

"Kalian udah liat Arion??," tanya Aruan sembari meletakan tasnya.

"Aduh mulai deh, sehari deh Lo nggak usah bahas Arion," ucap Cinta kesel.

"Ya maap, kan tiga minggu nggak ketemu kangen gue ke dia nambah." balas Aruan sembari keluar kelas untuk melihat jika Arion sudah datang.

"Kalau namanya udah cinta mah cinta terus,"

***

Halo gaes, kembali lagi sama aku penulis abal - abal hehehu.
.
.
Kali ini aku membawakan cerita dengan genre remaja gaes. Semoga kalian suka yaa.
.
.
Disini bakal ada cogan bertebaran gaes dan bakal ada cecan uww kali.
.
.
Monmaap ya prolognya agak gmn gitu, abisnya aku bingung.
.
.
Pokonya jangan lupa buwat Vote + koment + share ya. HAPPY READING😍

Tertanda,

Pacar Jefri Nichol

Sabtu, 20 Juli'19

Aruan [On - Going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang