"ApahhApahh, liat deh" ujar gadis imut berambut pendek yang berlari menuju Apa nya, untuk menunjukkan hadiah dari Ama nya.
"Carefully sweety" pesan Apah melihat putri semata wayangnya berlari.
Gadis itu rehat sejenak untuk mengatur nafas, berlari dari teras depan menuju halaman belakang memang cukup menguras tenaga. Apalagi untuk kaki-kaki kecilnya. Ia duduk bersama Apah nya dibangku taman sambil memandang awan putih yang indah. Tak lama kemudian, sang Ama menyusul suami dan anaknya.
"Clai ayo mandi udah sore" perintah Ama.
"Siap bos" ujar Clai sambil menirukan hormat bendera pada Ama nya.
"Ada-ada aja kamu Clai" geleng Ama dan tawa renyah dari Apah.
Drrttt...drrttt...drrrrtttt..
----
"Waalaikumsalam, ada apa Oma?"
----
"Wahh, klo Clai tahu bakal girang banget dehh"
----
"Kabar kami baik Ma"
----
"Oke deh Ma"
----
"Waalaikumsalam warahmatullahi wabarakatuh"
Keesokkan harinya Clai ada acara pertunjukkan drama disekolahnya, para orang tua murid diharapkan untuk hadir. Begitu juga dengan Ama nya. Clai tampil dengan amat memukau, ia lumayan ahli dalam acting berakting, tetapi ia tidak seperti murid yang lain. Kebanyakkan murid selalu ikut les drama tetapi lain dengannya, mungkin sudah bakat alami.
"Selamat my little Ama" ujar Ama memberi kecupan singkat dipipi gembilnya.
"Ayo Ma kita pulang, Clai udah laper banget nii" tutur Clai dengan sedikit merengek.
"Lets go Sweety" ujar Ama ketika Clai menarik tangannya.
Mobil sudah tiba dipekarangan tetapi ada mobil lain yang tak pernah Clai lihat. Ama turun membukakan pintu untuk si kecil. Setelah itu Ama menghilang dengan cepat.
Clai yang terlambat menyadari itu pun akhirnya hanya celingak-celinguk kesana kemari meneriakkan semua nama yang ada di pikirannya. Ia putuskan untuk menelfon Apah nya lewat telpon rumah, ia masuk kedalam dan keadaan rumah membuat bulu kuduk merinding. Lampu padam dengan salah satu sisi yang dicahayai penerangan minim berwarna kuning dengan kaset bernuansa seram.
Belum lagi disalah satu sudut rumah ada badut besar dengan muka yang hampir penuh dengan darah disebelahnya ia menuntun laki-laki agak pendek berwajah pucat dan lebam.
Keringat Clai bercucuran sesekali ia menggigit bawah bibirnya dengan gigi untuk mengurangi rasa takutnya. Namun apa daya, ia begitu takut dengan apa saja yang menyeramkan. Jika saat ini ada Faiz ia mungkin akan bersembunyi dibalik punggung Faiz.
"FAIZZ TOLONGIN CLAII" teriak Clai memenuhi ruangan rumahnya.
"HUHUHU... FAIZ TOLONGIN, CLAI TAKUT" teriaknya lagi karena melihat anak laki-laki yang berwajah pucat tadi mendekatinya.
"JANGAN DEKET DEKET AKU, KAMU ITU HANTU JELEK YANG BIKIN RUMAH KU SERAM" ujar Clai sambil terus mundur agar ia tidak dekat dengan hantu itu.
Seketika semuanya gelap, Clai berteriak dengan meraba sekitarnya. Ia meraba terus hingga tangannya berhasil menggapai sesuatu. Ia peluk apapun itu, ia tak peduli. Kemana semua orang? Dan kejadian yang menimpanya tadi, rasanya ia ingin keluar rumah. Benda yang ia raba dan peluk itu, tiba-tiba membalas pelukkannya. Dan itu membuatnya semakin kejer lagi.
"HUAA.APAA-AAPAAN KAMU, SIAPA KAMU?! MELUK-MELUK AKU"
"SONO PERGIIIIIII!!!" teriak Clai malahan pelukkan itu semakin erat.
"Tenang Clai" bisik pelan, suara itu seperti tidak asing didengar Clai.
1..2..3
"HAPPY MILAD SAYANGKU, SEMOGA PANJANG UMUR SEHAT SELALU JADI ANAK YANG SHOLEHAH, DAN SEMOGA JADI KEBANGGAAN BAGI AMA, APA JUGA SEMUANYA. YEYYYY BERHASIL BERHASIL" heboh Apah berpakaian badut tadi sambil membawa kue bertuliskan Happy milad Clai ke 10.
"Apaahhhh" geram Clai karena Apa nya membodohinya dengan berpakaian seperti itu.
"Hahaahah, ekspresi kamu itu lucu tau Clai" tutur Apah dengan ketawa.
Tak lama yang lain keluar dari tempat persembunyiannya termasuk Ama. Tiba-tiba ada tante Amira, Om Ben dan Oma juga, Clai terharu sekaligus sebal pada semuanya.
"Ekhemm" deham orang disebelah Clai.
Clai menengok dan mendapatkan anak laki-laki berwajah pucat itu, "Kamuu yaaa..Berani nakutin aku sekarang" sebal Clai.
"Hahaha, kamunya sii pake penakut segala" tawa laki-laki itu.
"Biarin aja kita putus" geram Clai, Anak laki-laki yang pucat tadi adalah Faiz sahabat kecilnya.
"Hahaha, Maaf dehh. Balikkan lagi kan?" pinta Faiz mencubit pipi Clai.
Clai memalingkan wajahnya, "Tadi siapa yaa yang meluk-meluk segala ledek Oma.
"Omaa.. kan Clai nggak tau kalo itu si Faiz jelek. Kalau Clai tahu ma nggak bakal Clai" peluk sunggut Clai sambil merajuk.
"Bisa aja kamu Clai" jawab Oma disertai sorakkan Clai sudah besar, cie..ciee..
---
Maaf pendek,
Insyaallah bakal di end in:)
selamat membaca
.
.
.
sky-
KAMU SEDANG MEMBACA
The Promise That Days [Selesai]
Teen FictionHanya sebuah cerita singkat antara aku, kamu yang menjadi kenangan . . . . -Cerpen by Blomsky