Sangat pahit

392 47 13
                                    

~Kemarilah! Lihat senyumku! Sebelum senyuman itu hilang dan berganti kesedihan~

_Cinta yang terasa sangat pahit_


***

"Bunda, aku gamau kita terus di sini" dumel Hyunjin.

Semenjak ayahnya memarahi dan membentak bundanya lalu pergi begitu saja. Saat itu pula, Hyunjin bertekad untuk membawa bundanya pergi dari rumah itu. Meskipun Nayeon terus menolak.

Atensi Yejin mendadak teralihkan pada ayahnya yang tiba-tiba datang bersama seorang wanita.

"Kak, dia siapa?" Yejin berbisik setelah menyenggol lengan kakaknya.

Hyunjin menengok dari jendela kemudian tersenyum sarkas, "Tebakanku benar. Dia selingkuh dan sekarang membawa selingkuhannya itu kemari. Sungguh memuakkan," ucapnya sambil menatap tajam ayahnya dan wanita yang belum ia tahu siapakah namanya.

"Yejin, ambilkan dua es teh!" titah Jinyoung dari ruang tamu.

"Jangan mau, dek"

"Tapi, kak"

"Biar bunda aja" ucap Nayeon menghentikan perdebatan kedua anaknya.

Hyunjin menggeleng lalu segera berlari ke dapur.

"Udah kak Hyunjin, bun" Yejin tersenyum dan memeluk tubuh bundanya.

"Biar bunda susulin kakakmu. Bunda takut dia bikin ulah"

Yejin mengerutkan dahinya, "Berulah?" bingungnya.

***

"Silakan diminum!" ucap Hyunjin berusaha sesopan mungkin.

"Makasih. Dia anak kamu" Jinyoung mengangguk.

"Wajahnya mirip denganmu"

"Dimana Yejin? Ayah nyuruh dia bukan kamu"

Hyunjin tersenyum mengejek.
"Dia sibuk," ucapnya yang kemudian pergi.

"Selamat menikmati" ucap Hyunjin dalam hati sambil menatap tajam wanita yang sedang duduk di dekat ayahnya itu.

"Jangan diminum, Jisoo!" Jinyoung berseru seraya menahan tangan Jisoo.

"Kenapa? Anakmu sudah membuatkannya untuk kita. Jadi, kurasa kita harus meminumnya" ucap Jisoo lalu meminum es tehnya.

"Yang penting aku sudah mengingatkanmu" Jinyoung bergumam.

"Uekk, rasanya aneh. Pahit banget" pekik Jisoo.

***

"Kakak ngasih apa ke tehnya? Jangan-jangan kakak ngasih sianida ya" ucap Yejin berbisik. Ia takut bundanya bangun.

"Aku tak sejahat itu adikku. Aku hanya memberinya garam dan bahan lainnya sebagai pengganti gula" jawab Hyunjin santai.

"HYUNJIN" pekikan Jinyoung berhasil membangunkan Nayeon.

"Yejin, ada apa?" tanya Nayeon hanya dibalas dengan gelengan anaknya.

***

"Hyunjin, kamu ngasih apa ke minuman tante Jisoo?" bentak Jinyoung yang kini sudah berdiri berhadapan dengan anak laki-lakinya.

"Ehm, apa ya tadi? Aku lupa, hehehe" bohong Hyunjin sambil menggaruk lehernya yang tak gatal.

"Jangan berlagak bodoh kamu. Cepet jawab! Kamu kasih apa minumannya" pekik Jinyoung sambil menjewer telinga Hyunjin.

"Hanya garam dan sedikit pasir" jawab Hyunjin yang menahan rasa sakit di telinganya.

"Udah Jinyoung! Kasihan dia" ucap Jisoo.

"Gausah sok kasihan kepadaku, b*tch"

PLAK

Jinyoung menampar pipi Hyunjin dan menatap nyalang anaknya. Sedangakan Hyunjin hanya tertawa.

"Sekarang kau membelanya, ayah. Kau lebih membela dia daripada anakmu sendiri" ucap Hyunjin sarkas.

"Jaga ucapanmu!"

"Hyunjin, pipi kamu kenapa" panik Nayeon sambil berlari menghampiri anaknya.

"Bahkan bekas tamparan yang dulu masih belum hilang. Sekarang ayah menambahnya lagi" Hyunjin kembali bersuara.

Nayeon beralih menatap suaminya dalam diam.

"Aku tidak sebodoh yang ayah kira. Aku juga mengerti bagaimana caranya harus bersikap pada orang asing. Aku memperlakukan orang seperti orang itu memperlakukanku. Dia baik akan kubalas baik begitupula sebaliknya" ucap Hyunjin.

"Lihat hasil didikanmu! Dia menjadi seperti ini karenamu. Tidak tau sopan santun" ucap Jinyoung menuduh Nayeon.

"Jangan kau menyalahkan aku atas semuanya!" ucap Nayeon tak terima.

"Aku suka keributan" batin Jisoo yang sedari menikmati adegan di depannya.

"Hyunjin, sebaiknya kau kembali ke kamar!" Hyunjin mengangguk dan bergegas kembali ke kamarnya.

"Kau juga Jisoo, pergilah dari sini!"

"Kau mengusirku" ucap Jisoo tak percaya.

"Cepat pergi!" bentak Jinyoung.

Kini, di ruangan itu hanya tinggal Jinyoung dan Nayeon.

Satu menit mereka habiskan hanya untuk saling tatap, tanpa ada yang bersuara.

"Aku mau bercerai denganmu" ucap Nayeon.

TBC

Love Taste (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang