"kak al, kapan datangnya?" Tanya Agatha, kini mereka sedang perjalanan pulang ke rumah allerd.
"baru aja, disini hujan jadi langsung jemput kamu" jawab allerd dengan menatap lurus ke depan. Agatha tersenyum.
"trima kasih" ujar nya pelan,
"geva ada disini gk?" Tanya allerd, maksutnya geva ada di Indonesia apa tidak.
"ada, kemarin jemput aku di.." Agatha berhenti, ia hampir keceplosan karena masalah penyandraan kemarin.
"jadi kemarin di jemput geva?" Tanya allerd, Agatha menatap allerd. Ia mengangguk.
"kamu gk papa kan?"
"gk papa kok, oh ya kak al tau masalah kemarin?"
"jelas dong, mereka kan merekam kamu yg sedang teriak teriak minta tolong"
Agatha mengalihkan pandanganya, jadi kemarin ia direkam dan dikirimkan ke allerd?
"mungkin sekarang geva di kantor, jadi kamu di rumah aja ya sama marcel" ujar allerd, mobil mereka berhenti di pekarangan rumah marcel.
"trus kak al?"
"aku ya di rumah, emang mau kemana lagi?"
Agatha mengedikkan bahunya atas pertanyaan allerd, lalu mereka keluar dari mobil allerd dan masuk bersama ke dalam rumah.
"anggap rumah sendiri ya" ujar allerd saat mereka masuk,
Agatha terkekeh, bisa bisanya allerd berbicara seperti itu, "aku udah sering kesini lho kak"
"benarkah?" allerd menatap Agatha kaget, begitu pun Agatha. Ia berhenti terkekeh dan menatap allerd khawatir.
"kak al amnesia?" Tanya Agatha polos, allerd tertawa kecil. Karena ekspresi Agatha yg cukup menggemaskan.
"bercanda" ujar allerd lalu berjalan lebih dulu ke dapur. Agatha menatap allerd tak mengerti tapi sedetik kemudian ia berlari mengikuti allerd.
"kak al, bisa bercanda juga ya" ujar Agatha dengan bersandar di dinding dapur, allerd yg sedang menyeduh jus menoleh pada Agatha dan tersenyum kecil.
"bisa" allerd kembali berkutat pada pekerjaanya.
"kalo gitu sering sering kayak gitu dong" pinta Agatha.
"gk bisa, hanya di waktu waktu tertentu." Allerd memberikan jus pada Agatha, Agatha pun menerimanya dan segera meminumnya.
"ikut aku ke kamar ya" ajak allerd, Agatha mengangguk. Ia pun berjalan mengikuti allerd.
"abang gue berubah sedikit demi sedikit" ujar marcel yg melihat interaksi allerd dan Agatha yg cukup normal untuk orang pacaran. Allerd bisa bercanda seperti itu membuat marcel senang.
"saya yg melihat jadi senang" balas axel yg berdiri di samping marcel.
"oh ya, maksut lo kemarin apa?" Tanya marcel, karena kemarin axel menelfon dan mengakatakan jika allerd bertemu Andrew.
"seperti ini.."
.
.
.
."kamu beneran gk papa kan? Mereka gk apa apa in kamu kan?" Tanya allerd khawatir, Agatha duduk di ranjang allerd dan menatap allerd dengan tersenyum. "gk papa kok"
"ini merah gini, mereka ngikat kamu kuat banget kan?" allerd memegang tangan Agatha dan mengangkat sedikit lengan jas nya memperlihatkan bekas ikatan di pergelangan tangan Agatha.
"iya, tapi gk papa kok" Agatha berusaha memperlihatkan dirinya yg tidak apa apa, agar allerd lega dan tidak berbuat sesuatu.
Allerd mengangkat kedua tangan Agatha dan mengecup di bekas ikatan itu. Ia menciumnya pelan membuat Agatha kaget. Senyumnya langsung mengembang, jantungnya berdetak cepat. Ia tidak memprediksi tindakan allerd. Lagi dan lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
senior high school 3 (TAMAT)
Fiksi RemajaAku ingin memilikinya, tapi aku sadar adalah aku seorang pengecut. Karena aku sendiri tidak bisa melawan penyakitku bagaimana aku bisa melindunginya. Yg ada aku hanya akan melukai nya karena penyakit ini. Dasar penyakit sialan! -allerd- Akhirnya aku...