•Malam telah beranjak menuju pukul 9. Suara-suara pun sudah mulai senyap hilang ditelan malam dan tergantikan oleh suara-suara jangkrik sebagai penghuni malam. Lampu-lampu jalan terlihat lebih benderang semakin gulita-nya malam dan berjejer menyinari trotoar jalan.
Adalah Jeon Wonwoo, pemuda manis berkacamata yang kini tengah belajar di kamarnya yang bernuansa biru laut. Dirinya tengah mengerjakan tugas sebenarnya di laptop yang tengah berada di pangkuannya, namun bibir tipisnya tampak sesekali terlihat berkomat-kamit membaca apa saja yang tertera di layar laptop. Katanya sih tengah menghafal.
Sampai tiba-tiba pintu kamarnya diketuk,
"Apa Jeon Bohyuk? Aku masih belajar!"
Dari balik pintu kamarnya, Wonwoo bisa mengintip sekilas ada kepala sang Adik menyembul disana dan tengah menyengir ke arahnya. "Hehe.. hanya ingin--
"Pinjam PS? tidak! Tidak boleh!"
"Astaga pelitnya.."
"Pokoknya tidak malam ini, sudah sana! Aku masih mau belajar sambil mengerjakan tugas ini," sungut Wonwoo kesal.
"Ck, tidak asik! Lagipula besok hari sabtu, besoknya lagi minggu. Kau terlalu rajin belajar banyak-banyak tahu?"
"Biarkan saja sih? Minggu depan aku sudah ujian, aku juga sudah semester 3, aku ingin menjaga atau kalau bisa meningkatkan nilai-nilai IPK-ku! Sudah sana pergi Bohyuk!"
Karna nada bicara si Kakak sudah sangat jengkel juga jengah, akhirnya Bohyuk menyerah dan meninggalkan kamar Wonwoo untuk tidak menganggunya lagi. Tak lupa Bohyuk menutup kembali pintu kamar Wonwoo setelah melihat si Kakak sudah kembali belajar.
"Hh.. ada-ada saja si Bontot itu"
Wonwoo kembali mengerjakan soal dan menghafal beberapa bagian materi. Kalian boleh mengatakan Wonwoo tengah ambis saat ini, dan itu benar bahkan Wonwoo mengakuinya. Tujuannya begini, karna Ia sudah janji pada seseorang kalau setiap pergantian semester IPK-nya harus ikut meningkat. Dan Wonwoo tidak mau membuat orang itu kecewa.
"Sampai jam 10 setelah itu aku akan tidur"
Dan, benar saja saat Wonwoo bicara begitu Ia benar-benar sudah selesai tepat jam 10 malam. Tugasnya sudah selesai, namun materi yang harus dihafalkannya masih banyak. Tapi itu tak begitu masalah bagi Wonwoo. Ia akan lanjut besok lagi.
Krek~! Krek~!
Saat Wonwoo sedang meregangkan tubuhnya, di beberapa bagian tiba-tiba berbunyi. Yaitu di bagian lengan juga jari-jari kakinya. Setelah dirasa rileks, Ia pun segera membereskan buku-buku dan laptop yang nampak berantakan diatas tempat tidurnya.
Dddrrrttt!
Ponselnya yang tengah diatas nakas bergetar, dan ada pesan masuk. Setelah selesai berberes, Wonwoo membuka pesannya.
From : Gyu
Buka jendela-mu!Alis Wonwoo mengernyit bingung.
Mingyu, atau Kim Mingyu satu dari sekian banyak cowok mapan dan terkenal di kampus yang bisa jadi pacarnya selama 2 tahun ini. Mingyu memang tak jarang bersikap aneh, sangat berbanding dengan dirinya yang jarang bertingkah demikian atau lebih ke yang biasa-biasa saja. Tapi siapa yang menduga kalau akan se-aneh ini?
From : Gyu
Cepat Wonu, aku takut di-gigit semut!Wonwoo pun hanya bisa menurut dan berjalan menuju jendela kamarnya yang tertutup rapat. Otaknya mulai menyusun kerangka kejadian apa yang Mingyu tengah lakukan, sampai akhirnya Ia membuka lebar korden jendela---