Amarahnya membekukan.Tatapan teduhnya mematikan.
Setiap yang ada pada dirinya membahayakan.
•••
Yang terlihat belum tentu itu adalah yang sebenernya
•••
Seperti pelajar kebanyakan,hari ini Aicy berjalan seorang diri untuk menuju ke sekolahnya.
Oh,tentu saja sambil menggerutu.
Sebelumnya ia menggunakan motor matic nya,namun ditengah jalan ban motor itu bocor karena terkena paku yang ada dijalanan.
"Ish!Siapa sih yang naro paku di tengah jalan!" Gerutunya sembari menendangi kerikil dengan kaki mungilnya.
Tak lama,ujung matanya menangkap seorang laki-laki dengan seragam yang serupa dengannya.
"rAGIL!" Laki-laki di ujung jalan itu pun menoleh dengan raut wajah kebingungan.
Manik hazzelnya menyisir keadaan disekitarnya,mencari sumber suara yang meneriakkan namanya.
Sementara itu Aicy mendecak,masih tetap berdiri ditempatnya sambil memasang senyum jahil diwajah imutnya.
Tak!
Sebuah kerikil kecil berhasil medarat di kepala Ragil.
"Woi bang! Gak usah lempar-lemparin batu dong!" Bentaknya pada seorang laki-laki ber-wig.
Laki-laki ber-wig atau yang sering disebut banci itupun menoleh sambil menyibakkan rambut palsunya ke belakang.
"Ada apa abang ganteng?" Ucap banci itu dengan nada ganjennya,tak lupa dengan kedipan mata yang membuat Ragil bergidik jijik.
Sedangkan Aicy sendiri tengah mati-matian menahan tawanya agar tak pecah di pinggir jalan yang sedang ramai.
"Idih,lo ngapain sih ngelempar batu ke gue! Caper banget lo!"
Banci itu menampilkan raut wajah bingungnya,mencebik pelan lalu tersenyum.Ragil yang menyaksikan pemandangan itu mengernyit menunggu jawaban sang banci,yang mungkin menyukainya.
"Ih,abang kalo mau ngobrol sama adek mah ayo,gak usah alesan gitu," Goda banci itu lagi.
Disebrang jalan,Aicy yang sudah tak mampu menahan gelak tawanyapun tertawa terbahak-bahak disaksikan puluhan orang.
Bahkan ada yang sampai merekam nya.
"Jijik gue,pergi sana lo!"
Bukannya pergi,banci itu malah semakin mendekati Ragil dengan bibir yang di monyongkan.
Melihat tingkah banci itu yang seperti akan 'menyosor' nya,Ragil buru-buru memasang helmnya untuk menutupi wajahnya dari makhluk jadi-jadian ini.
Aicy yang awalnya tertawa langsung terdiam saat menyaksikan kejadian disebrang jalan.
"Eeeeh,kok si Ragil malah mau di sosor banci sih!" —monolognya dengan mata yang memicing—"Foto dulu ah,muehehe,"Lanjutnya dengan tatapan jahil yang menyebalkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Ice Queen
Teen Fiction"Karena takdir kita 'bersama' karena takdir pula kita akhirnya 'terpisah' untuk selamanya" ....