Namaku Ryan mahesa umur 15th, aku memiliki fisik yang lemah dan mudah lelah, perawakan ku kurus sekitar 40kg dan tidak terlalu tinggi hanya 160cm. Senin ini pukul 6:30 pagi, aku memasuki jenjang sekolah baru di SMA. Hari ini juga saat yang menyebalkan karena diharuskan untuk mengikuti MOS disekolah. Karena postur tubuhku yang kecil inilah aku selalu menjadi objek bully senior dan anak berandal.
Sekelompok senior menghampiriku dan menyuruh nyuruh aku membersihkan kamar mandi dan berjalan merangkak.
"Weiyss.. anak baru nih, siapa namalo?"
"Ryan ka"
"Karena lo dateng telat tadi, sekarang lo bersihin dulu tuh kamar mandi"
"Ta.. tapi ka.."
"GAK USAH TAPI TAPI"
"Iya kak"
"Oh iya gua mau lo jalannya merangkak kaya bayi"
Setelah 30 menit aku selesai membersihkan toilet, aku pergi ke aula MOS diujung koridor aku melihat sosok pria berbadan besar sadang menatapku keluar dari toilet. Kulitnya hitam manis dengan seragam SMA ketat karena otot-otot tubuhnya yang kekar, menatapku sangar sekali seakan mengincarku. Secepatnya aku berlari masuk ke dalam aula.
Siang itu ketika ishoma, aku lupa membawa sarung untuk sholat tapi entah kenapa aku menemukan sarung dan sebuah peci didalam tasku. Padahal aku tidak membawanya sama sekali. Sesaat ketika kebingungan itu senior mengatakan untuk langsung sholat.
"Bagi yang tidak membawa alat sholat bakal kena hukuman, dan yang bawa bisa langsung ikut sholat berjamaah"
Ketika aku hendak mengangkat tangan, tiba tiba seseorang dengan keras berteriak
"Gua gak bawa kak" sambil menatapku dan menggelengkan kepalanya.
Ternyata orang itu yang tadi menatapku dengan sinis. kulihat dia berdiri, tubuhnya sangat tinggi, lebih tinggi dari senior dan badannya yang besar berotot tertutup seragam SMA.
"Haah.. Jadi dia juga murid baru disini" ucapku dalam hati
"Haduh aduh lo lagi.. lo lagi... Udah gak pake seragam yang bener sekarang gak bawa sarung sholat lagi, lo niat gak sih sekolah disini?"
"Ya gua niat lah"
"Sekarang lo push up, jangan berhenti sampai orang sholat berjamaah itu selesai"
"Abis itu ngapain?"
"Yah sholat lah, bego banget lo"
Aku selesai sholat hendak mengembalikan sarung itu. Tiba tiba seseorang menepuk bahuku, kulihat tangan coklat gelap penuh urat dan berkeringat.
"Woi gantian sholatnya!!" Ucapnya dengan wajah maskulinnya
Sesaat aku terdiam melihatnya dari bawah kaki sampai kepala, benar benar wujud seorang binaragawan. Melihat kakinya cukup ketat karena otot pahanya yang besar dan seragamnya yang ketat karena otot-otot tubuhnya ditambah lengan berotot dihiasi urat urat menjalar sampai ke jari. Dengan wajahnya yang tampan maskulin memperlihatkan rahangnya yang tegas.
"Lah malah bengong nih anak, sarung gua itu woi"
"Eh.. Punya lu ya? Makasih ya"
"Yaudah buru"
Aku menunggu pria itu selesai sholat, dia berjalan dengan gagah kearahku. Aku pun menghampiri orang itu. Aku ingin bertanya kenapa orang itu kenapa dia menolongku
"Hei terim.."
"Gak masalah..,. gua Adjie, Adjie dharmasatria, panggil adji aja" sambil menadahkan tangan besar beruratnya, berkenalan
KAMU SEDANG MEMBACA
Adji Teman Perkasaku
Romancemenceritakan seorang siswa baru yang lemah selalu menjadi bahan bully disekolah bertemu siswa baru yang terkuat dengan tubuh kekar berotot dan wajah yang sangar.