Part 8 (PERSIAPAN LOMBA)

35 1 0
                                    

HAI READERS, APA KABAR? SEMOGA KALIAN BAIK-BAIK SAJA YA. SEBELUMNYA AUTHOR MEMINTA MAAF KARENA HAMPIR SERTAHUN TIDAK UPDATE PART, DI KARENAKAN AUTHOR DISERANG TUGAS- TUGAS KULIAH. ALHAMDULILLAH SEKARANG SEDANG LIBUR SEMESTER JADI AUTHOR SEBISA MUNGKIN UNTUK MENGUPDATE CERITA (AUTHOR CURHAT DIKIT GAPAPA YA HEHE).  BAIKLAH SELAMAT MEMBACA READERSKUUU (✿ ♥‿♥).

Kurang lebih satu bulan lebih dua minggu lagi kami akan menghadapi ulangan semester genap (kenaikan kelas).

Denisha, Arika, Thalisa, beserta Fini hari ini  tidak menampakkan batang hidungnya di sekolah, menurut surat yang beredar, mereka sakit, masa iya sakit barengan? Lucu kan?. ku rasa mereka bersekongkol.

Pagi ini kulit memproduksi keringat berlebih, sinar UV dengan leluasa masuk ke pori-pori.

"Lengket dan gerah" 2 kata tersebut yang keluar dari mulut para wanita dikelasku.

"Woi, ini AC no berapa sih? Kok panas minta ampun" teriak Audi, teman sekelasku.

"16 Au" celetuk temanku yang lain.

"Etdah buset, udah besar juga tuh no masih panas" sambung Meli.

"Syafa, kamu dipanggil sama Mam Yanti" Yudi memberitahuku dengan kondisi dirinya sedang ngos-ngosan akibat habis lari.

"Yaelah Yud, atur nafas dulu baru ngomong, btw makasih ya infonya" ucapku sembari meninggalkan Yudi.

Belum sampai aku melangkah sampai ke ruang guru, sudah terlihat Mam Yanti berada di ambang pintu perpustakaan

"Syafa, sini!" Ia melambaikan tangannya memberi isyarat agar aku menghampirinya.

"Iya Mam, ada apa?" tanyaku.

"Masuk saja dulu yuk, ada yang mau Mam sampaikan" katanya sambil merangkulku.

"Iya Mam" jawabku sambil menatapnya heran.

Setelah aku dipersilahkan duduk olehnya,

Mam mengambil kursi tepat di sudut tepi kanan.

"Oke, sambil nunggu yang lainnya datang, kalian boleh saling kenalan dulu" katanya.

"Eh luar biasa, mana disini senior semua, mana bisa aku kenalan" gumamku sambil menatap senior satu persatu.

Aku memutuskan untuk memainkan ponselku saja, jujur aku tipikal orang yang tidak hisa membuka pembicaraan apalagi yang menjadi lawan bicaraku adalah senior.

Baru saja aku mengaktifkan data seluler ku, sudah ribuan chat di Whatsapp dan itu semua berasal dari grup ku berlima (Aku, Denisha, Fini, Arika, dan juga Thalisa).

5 CM 🌸

Syafa : Eh kalian kemana nih? Kok pada sakit semua? Ga masuk akal tau -_-

Fini : Aku beneran sakit Syafff

Syafa : Sakit apa Fin?

Fini : Debapil Syaf

Syafa : Debapil? Apaan tuh?

Fini : Demam, Batuk, Pilek Syafaku sayangggg.

Syafa : Ih, biasa aja kalii, gausah pake sayang, jijik aku.

Fini : Eh si Denisha, Thalisa, Arika kemana nih? Tumben kayak batu.

Syafa : Hah? Batu? Maksudmu apa Fin?

Fini : Ga ada kabarnya Syafaaa, ih kok kamu hari ini jadi Lola (Loading lama) sih Syaf?

Bruk

5 Di Masa SMATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang