#21

69 8 1
                                    

Kecewa

Begitulah yang Minju rasakan selama 5 tahun ini. Dan bodohnya, bagaimana bisa ia dengan mudahnya jatuh cinta pada seseorang yg bahkan tak mengungkap asal usulnya.

Dan akhir2 ini ia selalu saja dipertemukan dengan masalah yang ujung2nya bersangkutan dengan Kerajaan. Yang mana itu akan membuka banyak peluang dirinya bertemu Jaehyun.

"Minjuu! MINJUU!" Teriak ibunda Sejeong

Minju mulai tersadar dengan lamunanya.

"Ahh ibu, mengaggetkan saja! Ada apa?"

"Kau yang kenapa nak? Bengong seperti itu, apakah sedang ada masalah?" Tanya ibunya

"Ahh tidak bu, tidak apa2 aku hanya sedang melihat bunga2 saja" bohong Minju yang mana mungkin ia akan membicarakan masalahnya

"Atau jangan2 kau sedang memikirkan seorang pria ya?" Goda ibunya

"Ibuuuu!" Kata Minju sambil memberi wajah masam

"Kalau begitu daripada melamunkan pria,lebih baik kau pergi ke pasar membeli beberapa bahan makanan untuk keluarga" suruh Ibunda

"Baiklah ibu, aku akan kesana bersama Hii-chan"

"Hitomi tidak bisa, ia sedang sakit. Mungkin gara2 diet atau apalah namanya. Lihatlah pipinya semakin mengempis"

"Yaampun hii-chan. Demi tampil cantik dihadapan juragan Lele itu ia sampai sakit2an begitu. Kasiann bapaokuuT.T"

👑🎎👑

Sampailah ia di Pasar dan tanpa bersusah payah mencari toko, dalam sekejap ia dapat memenuhi tangannya dengan penuh kantong belanjaan berisi bahan makanan di dalamnya.

Namun karena kantong belanjanya sangat banyak ia sedikit kesusahan membawa semuanya. Hingga satu kantong belanjaan pun terlepas dari tangannya.

"Argghh tidakkk!" geram Minju

Saat ia ingin mengambil itu, seketika tangan gesit seorang pria mendahuluinya dan mengambilkannya.

"Bolehkah aku membantu anda, Nona?" Tanya pria yang sedang menatap lekat wajahnya dengan penuh sumringah

Astaga tidak, dia Jaehyun. Batin Minju ingin sekali berteriak dan kabur dari situasi ini.

"Biarkan aku membantumu Minju" katanya

"A-aa tti-iidak usah biar aku sendiri saja!" Elak Minju

Dan karena kecerobohannya ia menjatuhkan kantong belanjaan yang lainnya.

Ya tuhan, keluarkan aku dari sini-kata Minju dalam hati

Jaehyun sontak mengambil semua belanjaan Minju yang sudah tergeletak di tanah, dan juga yang sedang Minju pegang. Tapi Minju dengan cepat menolak tangan Jaehyun untuk mengambilnya.

"Tolong jangan lakukan ini!" Kata Minju berbisik

"Apa? Jangan seperti itu Minju. Kau sedang butuh bantuan. Aku tidak bodoh membiarkanmu membawa banyaknya belanjaan ini" Sewot Jaehyun

Minju hanya bisa terdiam.

"Kakak!"

Dan situasi mencekam mulai menghadang Minju lagi. Apalagi kalau bukan karena kedatangan dari Putra Mahkota Jinyoung.

"Hwang Jinyoung, Apa yg kau lakukan disini?" Bisik Jaehyun yg tidak mau kalau se-Pasar tahu akan kedatangan Putra Mahkota dan Pangeran yg sedang memakai pakaian lusuh.

Bukannya menjawab Jinyoung seketika memegang kedua bahu Minju dan menatap lekat matanya. Minju hanya terheran2.

"Kau Minju, kenapa selalu saja berkeluyuran di Pasar?"

"Bagaimana jika sesuatu terjadi padamu?"  Omel Jinyoung

Jaehyun tidak suka pemandangan itu, ia segera melerai kedua tangan Jinyoung dari bahu Minju.

"Apa maksudmu huh? Minju sedang bersamaku. Dia baik2 saja" potong Jaehyun

"Sampai kau datang kemari"

Mereka berdua saling menatap tajam. Minju hanya diam, ia sangat takut jika seketika kakak beradik ini adu jotos.

"Apa yang kau lakukan Yang Mulia, Jinyoung. Apakah Putra Mahkota sepertimu pantas berada di Pasar yg kumuh ini?" Sindir Jaehyun

"Memangnya kenapa? Apakah seorang Putra Mahkota tidak boleh berada di Pasar? Kalau begitu siapa yg akan melihat kondisi ekonomi rakyatnya huh?" Balas Jinyoung

"Maafkan saya menyela, Yang Mulia sekalian. Tolong jangan berdebat di sini. Mungkin saya seharusnya pergi dari kalian " Katanya dan langsung berlari

"Minju.. Minjuu tunggu" seru Jaehyun yang tak peduli Jinyoung berdiri dihadapannya

Jinyoung hanya terdiam, ia yakin Minju dan Jaehyun memiliki hubungan diluar pengetahuannya. Tapi bukan itu intinya, sebagian perasaannya mengatakan tidak setuju mereka bersama.

"Yang Mulia? Ada apa?" Bisik Seungwoo

"Ehh Seungwoo. Tidak ada apa apa. Kau hanya ketinggalan sesuatu" jawabnya

"Oh ya Seungwoo. Aku akan memberikan izin bagimu untuk mengambil bahan makanan di dapur Istana setiap hari." ucap Jinyoung

"Yang Mulia, sungguh suatu kehormatan. Tapi ada apa sebenarnya?" Seungwoo berterimakasih

"Tidak ada apa2." Sebenarnya supaya Minju tidak berkeluyuran di Pasar dan bertemu sembarang orang lagi.

"Minju! Berhenti!"


"Kenapa anda masih mengikutiku?" Geram Minju



"Kemarilah sebentar!"

Minju mendekati Jaehyun, tapi seketika Jaehyun mencubit pipinya

"Aishhh.. Sakitt.." Minju merengek

"Kau tidak berubah ya, dasar ceroboh! Lihat belanjaanmu, kau melupakannya!" Olok Jaehyun

Betapa cerobohnya dirinya. Minju malu melupakan  seorang Pangeran Jaehyun yg masih membawa kantong2 belanjaannya. Dia hanya bisa terkekeh malu akan sifat cerobohnya itu.

Jaehyun tak ingin melewatkan momen ini, Minju kembali tersenyum dihadapannya. Rona pipi merahnya, lesung pipinya, dan senyuman indahnya membuatnya membeku.

"Aku merindukanmu, Minju-ya"



P.S

Akhirnya, setelah molor sekian lamanyaa😬

Aku sengaja double update untuk mengurangi rasa bersalah inii🙇🏻‍♀️

Jujur sedikit cerita, there's a lot of problem in my real life yg mana buat aku gabisa sepenuhnya naruh perhatian lanjutin story ini. I feel so bad for you guys, I'm really sorry😩

Jujur, dengan update an ini mungkin dpt menjadi balasan cinta  buat my readers yang setia nungguin, yg sering ngingetin kapan mau update* I Love You tho, I REALLY DO! ☺️

Tapi, JIKA kemungkinan aku ga update lagi setelah ini, This Maybe Our Farewell 😭😭. Aku berpesan buat readers ku sekalian supaya selalu diberikan kebahagiaan, kesenangan, dan dimudahkan dalam menggapai impian kalian💕💕

Once again Thank You and I'm Sorry😞

May God Bless Us😇

Throne Of Love • ON HIATUS | 배진용 & 김민주Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang