Kedua pasang mata itu terpana, ketika tangan lentik milik Sohee memotong dan merangkai satu persatu bunga ke dalam wadah kaca. Haneul yang tidak mampu mengendalikan kekesalannya hanya bisa mendengkus, apalagi ketika matanya menangkap sorot mata penuh kekaguman yang di lemparkan ibu Kyuhyun pada sepupunya itu.
Ditatap seperti itu tentu saja Joo Sohee tidak menyadarinya. Seulas senyum tipis tampak cantik tergambar jelas di wajahnya ketika rangkaian bunga miliknya hampir selesai, matanya yang bersinar cerah itu seolah tengah memuji hasil kerja kerasnya sendiri. Di dalam hati dia berkata ternyata dia bisa melakukannya.
Setelah itu di ruang tamu kediaman mereka, bunga berwarna-warni yang disusun dengan unik menghiasi setiap sudut ruangan. Susunan warnanya memberikan kesan daya tarik yang tidak seperti biasanya, beberapa tangkai bunga dengan warna mencolok yang bersatu padu dengan kerumunan bunga lainnya, membuat rangkaian bunga itu terlihat bercitarasa tinggi. Warnanya bersatu begitu lembut seperti mewakili kepribadian Sohee.
Para pelayan yang berdiri di samping mereka pun tercengang melihatnya. Mereka tidak pernah menyangka, bahwa nyonya muda baru mereka mampu melakukan kerajinan tangan sebagus ini. Begitupun dengan ibu Kyuhyun yang tidak henti-hentinya menatap Sohee dan bunganya dengan penuh kekaguman.
Setelah menarik kembali tangannya yang lembut dari vas bunga terakhir, Sohee yang masih tersenyum kecil disambut dengan tepukan tangan ibu mertuanya dan beberapa pelayannya.
"Aku tidak tau kau bisa melakukannya. Ini bagus sekali,"
Dipuji seperti itu untuk pertama kalinya oleh ibu mertua, tentu saja Sohee merasa senang. Dia membungkuk hormat tanpa menghilangkan senyum cerahnya. Baru saja Sohee kembali meluruskan tubuhnya, dia langsung mendengar banyak suara datang dari arah pintu utama rumah mereka, segera setelahnya ada sederet suara menyapa seseorang yang baru datang dengan hormat.
"Tuan muda, anda sudah pulang!"
Tuan muda? Cho Kyuhyun?
Sohee membalikkan badan dan melihat ke arah pintu utama yang terbuka lebar, dari sana lalu muncul seorang pria yang menggunakan jas hitam masuk ke dalam rumahnya dengan wajah dingin. Wajahnya yang terpancar cahaya sinar matahari itu, tidak lain dan tidak bukan adalah milik Cho Kyuhyun—suaminya. Ini kan baru dua minggu? Cho Kyuhyun sudah pulang? Apa dia sudah salah ingat?
Melihat Kyuhyun datang, ibunya tidak menyia-nyiakan kesempatan. Perempuan paruh baya itu buru-buru membawa langkahnya mendekat dan menghentikan Kyuhyun. Awalnya Sohee berniat untuk mengabaikan Kyuhyun, tapi karena ada ibu mertuanya disini dia tidak berani melakukannya. Perempuan itu buru-buru berdiri tepat di samping ibu mertuanya dan menyambut Kyuhyun dengan penuh suka cita.
"Oppa, Kau sudah pulang?"
Haneul yang semula ada di belakang Sohee dan ibu Kyuhyun, entah sejak kapan sudah berdiri di depan Sohee, menghalangi perempuan itu untuk mendekati suaminya sendiri. Haneul seperti seorang istri sesungguhnya buru-buru menyentuh tangan Kyuhyun yang memegang koper dan dengan cepat memposisikan dirinya berdiri di samping Kyuhyun. Benar-benar seperti pasangan. Melihat hal itu jelas saja Sohee tidak tertarik, justru di dalam pikirannya saat ini membenarkan keserasian mereka berdua.
Kyuhyun yang tangannya digenggam paksa Haneul justru menatap Sohee tanpa suara cukup lama, sorot matanya lalu jatuh ke tempat lain dan mengamati rangkaian bunga yang ada di meja.
"Kau yang melakukannya?"
"Ya?"
Sohee terdiam, tanpa sadar dia terpikir soal Kyuhyun yang menyukai bunga. Bunga-bunga yang baru saja dia rangkai itu semua adalah bunga kesukaan Kyuhyun. Dia ingat bahkan Kyuhyun memesan khusus bunga-bunga itu untuk di pajang di kantornya. Entah bagaimana dia bisa memasukkan semuanya ke dalam satu kesatuan dan membuatnya begitu cantik seperti itu. Dia sama sekali tidak ada niatan untuk membuat Kyuhyun terkesan padanya, tapi tangannya melakukan itu dengan sendirinya. Sepertinya tangannya masih menyukai Kyuhyun.
KAMU SEDANG MEMBACA
A Pieces of You
FanfictionWarning 🔞 Diberi kesempatan kedua, Jo Sohee bertekad untuk lepas dari cengkraman Cho Kyuhyun, si pria berhati dingin yang begitu membencinya. Dia mencoba dan terus mencoba tapi hasilnya dia justru jatuh semakin dalam dan mustahil untuk keluar. Kini...