11. Tentang Adhena.

496 24 0
                                    

Arka menyeruput capphocino moccalattenya, sambil sesekali menatap kedua sahabatnya bergantian.

"Bargan," cowok disebelahnya menoleh, lalu menautkan alisnya bertanya pada Arka.

"Gue punya temen-"

"Emang lo punya temen selain kita?" cowok didepan Arka memotong ucapan pria itu.

"Cass bisa gak, sih serius dikit?" kesal Arka mendengus malas.

"Udah udah, emang temen lo itu kenapa Ar?" Bargan menengahi sambil menatap Arka serius.

"Temen gue itu suka sama cewek-"

"Lah, kan temen lo yang suka sama cewek kenapa lo yang repot?" ini Bargan yang memotong.

Lagi lagi Arka sebal setengah mati, punya teman laknat emang gini konsekuensinya.

"Dia nanya pendapat gue,"

"Dia nanya pendapat lo, terus kenapa nanya pendapat kita lagi?" kini Cassha kembali ikut menimpali.

Arka menyerah, gak guna berbicara serius dengan kedua teman kampretnya itu.

"Terserah lo pada," putus Arka.

Cassha dan Bargan kompak tertawa terbahak mengejek wajah kesal Arka.

"Kayak cewek ajah lo, kalau marah ngomong 'terserah' ckck" seru Bargan lagi lagi menyudutkan Arka.

"Sekali lagi lo bedua ngomong, yakin ajah gigi kalian udah copot." sinis Arka sebal.

"Gue serius gue serius, lo mau ngomong apa tadi?" setelah berhasil menetralkan tawanya, Cassha angkat bicara kembali mengangkat topik.

"Malas gue cerita." ujar Arka.

"Jangan kayak cewek dong Arka, yang moodyan kita gak punya masa menstruasi." kekeh Bargan menuntut Arka segera berbicara.

"Cerita elahh," paksa Cassha.

"Lo berdua serius dengerin," ujar Arka.

"Jadi gini, teman gue ini punya cewek yang dia suka-"

"Ini tentang teman lo kan? Bukan tentang lo?" kan kan, Cassha lagi lagi bikin kesal.

"Cassha," Bargan menatap intens Cassha agar tak memancing kembali candaannya.

"Lanjut Ar," ujar Bargan.

"Teman gue ini punya cewek yang dia suka-"

"Ini temen lokan Ar? Bukan elo?" Bargan memotong, mempertegas kembali ejekan Cassha

Bisa nggak sih, Cassha dan Bargan serius barang sebentar? Kan Arka lagi lagi jadi kesal. Cowok itu udah berasap asap. Apalagi melihat tawa membara dari kedua temannya.

Ingin ku berkata kasar, kalau tidak takut dosa.

"Gue benar benar gak jadi minta pendapat. Heran gue liat kelakuaan teman macam lo lo pada." kesal Arka kembali, memutar bola matanya malas.

"Gini gini kita teman siapa?"

Persahabatan sesama laki laki itu memang gak pernah bisa serius.
.
.
.

Khatlin menatap Dhena yang memperbaikki letak headphonenya intens. Berbagai pertanyaan berkelebat dipikiran gadis itu kala Dhena selesai mengakhiri siarannya.

"Den," panggil Khatlin membuat Dhena menoleh kearahnya.

"Iya kak?"

"Kamu punya pacar atau cowok yang kamu suka?" pertanyaan tiba tiba Khatlin membuat  Dhena sedikit terkekeh kikuk, akhir akhir ini banyak sekali yang mempertanyakan kisah asmaranya.

Tentang Adhena (Complete√)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang