Tanpa disengaja, Rey bertemu kembali, dengan Hawa. Rey merasa senang, sampai senangnya, Rey tidak mau, kehilangan momen ini. Momen ini dia manfaatkan, untuk mengajak Hawa, ziarah kemakam papa, sore nanti bersama keluarganya.
"Assalamualaikum, hawa ngapain kamu disini"
"Walaikumusalam, aku habis pulang kuliah
"Hmm, setelah lulus nanti, kamu jadi lanjutin S2 kamu dikairo"
"In syaa Allah, memangnya kenapa"
"Kalau gitu, aku mau ngajak kamu, kesuatu tempat, anggap aja ini terakhir kita ketemu, sebelum kamu lepas landas kekairo"
"Kamu mau ngajak aku kemana"
"Pokoknya ada, nanti kamu bakalan tau, tunggu aja, aku bakalan jemput kamu, sore"
"Aku gak bisa"
"aku tetep bakal jemput kamu"
Sesuai janjinya, Rey akan menjemput Hawa dirumahnya.
Dirumah Hawa.
Rey mengetuk pintu, tok tok tok, kurang lebih suaranya seperti itu. Namun, tidak ada yang membukanya, pikir Rey, mungkin dirinya terlalu pelan mengetuk pintu. Ternyata, bukan tidak ada, yang mendengar, tapi saat itu Hawa, sedang menyempurnakan pakaiannya. Setelah Rey, mencoba mengetuk pintunya kembali, keluar Hawa dari dalam rumahnya. Hampir saja, pukulan itu mengenai kepala Hawa, karena jarak tangan Rey dengan kening Hawa, sejengkal saja. Sontak saja, Hawa terkejut, seraya melihat tangan Rey, yang hampir saja, memukul kepalanya.
"Assalamualaikum wa, kirain gak denger"
"Walaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh, hampir saja kepalaku melayang, karena pukulan kamu"
"Lagiankan, belum kena. Kamu udah siap"
"Tadi siangkan, aku udah bilang ke kamu, kalau aku gak bisa"
"Pokoknya harus bisa, aku udah ada disini juga, soalnya ada orang yang nungguin kamu"
"Siapa"
"Makanya ikut dulu"
Setelah itu, Hawa meminta Rey masuk dan menunggunya ganti baju didalam. Butuh waktu, yang lumayan banyak, Rey menunggu Hawa dandan, sampai-sampai Rey ngedumel sendiri. Ketika dirinya menunggu Hawa, Rey mencoba melihat, seluruh isi rumah Hawa, namun ada satu kejadian yang membuat Rey terkejut, kala melihat Foto Ridho. Pikirnya, ada hubungan apa Ridho dengan Hawa, apakah dia punya hubungan spesial. Ketika Rey, hendak memikirkan, hubungan Hawa dan Rey, datanglah Hawa dari arah belakang. Ia datang dengan penampilan yang cantik nan anggun. Sepertinya, tak ada ruginya, Rey menunggu lama, untuk mendapatkan, hasil yang sempurna. Walapun yang ada didunia pun tau, bahwa sebenarnya, kesempurnaan hanya milik sang pencipta, namun itu seperti kiasan saja, yang dirinya tunjukan untuk Hawa.
Setelah semuanya sudah selesai, Rey langsung, mengajaknya kesuatu tempat, Rey sengaja merahasiakan ini semua, dari Hawa. Setelah Hawa, sampai dirumah Rey, nampaklah wajah kebinggungan, yang terpancar, darinya. Ia tidak tau, mengapa Rey, mengajak Hawa kerumah. Apakah ada Hal penting, atau Rey, ingin mengenalkan Hawa, kepada mamanya. Semua menganjal, dihati Hawa begitu saja, sementara Hawa yang melamun, disapalah oleh mama Rey.
"Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh, ini siapa ya, cantik sekali, gak kalah cantik sama yang kemarin"
Rey langsung menyikut mama, memberi sinyal, agar mama gak membahas soal Fatimah, dihadapan Hawa.
"Walaikumusalam warahmatullahi wabarokatuh, saya Hawa, temennya Rey, temen komunitas juga umi"
"Begitu, yasudah silahkan masuk"
KAMU SEDANG MEMBACA
Ketika ❤ menjemput islam
SpiritualCerita ini berkisah tentang pria yang buta agama bernama Rey, kala itu Rey bertemu dengan sosok perempuan yang bertolak belakang dengannya, sebut saja Fatimah. Pertemuan mereka pun sangat tidak wajar. Kisah membingungkan bagi Fatimah yang pertama k...