Baiklah

20 3 2
                                    

"Saya nggak bisa ngaji, sholat kalau pas hari raya doang, temperament, mageran, nggak becus soal domestic—dan paling penting, harusnya kamu sudah dengar dari mama saya." aku menggantung kalimatku. "Saya udah nggak perawan. "

Ya, aku serusak itu demi tetap waras dan berada di dunia. Pemikiran tolol bukan? Dan itulah aku, tololnya pake kuadrat.

Semua keburukan yang kumiliki kusebutkan, tanpa kecuali. Kita lihat, apa dia akan tetap setuju memperistri seorang Ilara Latief?

"Gimana, masih mau nikah sama saya? Kamu nggak cukup tolol kan terima perjodohan ini?"

"Dari semua keburukan itu, bisakah kamu memperlakukan Ibu dan Ayah saya dengan baik?"

"Kamu akan menerima perjodohan ini?" tanyaku tak habis pikir. Kutatap lekat wajah teduh calon suamiku itu. Sungguh, kupikir dia akan langsung mundur (harusnya dia ilfiel kan). Tapi ternyata—woaaaa daebak... dia sunggguh anak berbakti. Aku di buatnya takjub, cowok bejat sekalipun memilih seorang gadis murni untuk di jadikan istri.

Ck, memangnya kau Ilara. Bantah orang tua terus kerjaannya. Makiku pada diri sendiri. Yeah, terserah lah.

Dia tidak menanggapi, "Kalaupun tidak bisa, setidaknya belajarlah bersikap baik."

"Kalau tidak?" tanyaku menantang.

"Tentu saya akan mengajarimu."

Aku terdiam. "Apa kamu akan memukul?"

Sebelah alisnya terangkat, "Apa saya terlihat seperti orang yang ringan tangan?" Aku meneliti profilnya, dari muka kalemnya itu tidak mengindikasikan dia seorang yang tempramen, tapi kan mana tahu. "Dan, apakah segala masahal harus di selesaikan dengan kekerasan?"

Nggak sih. Baiklah, sepertinya dia benar-benar menyetujui ide perjodohan ini. Hah, kasian kali dia, ganteng-ganteng punya istri macam aku.

"Sepertinya kamu menyetujui perjodohan ini. Oke, sampai bertemu di hari ijab nanti." Ujarku, dan berlalu.

Baiklah, aku penasaran akan sekacau apa pernikahan ini nanti. Poor you, Rakai Jeska.

"Tunggu," aku berhenti dan berbalik. Jarak kami hanya terhalang dua meja "berapa mahar yang kamu inginkan?"

Woah, aku masih boleh menentukan maharku?

"Sejumlah yang kamu mampu dan sekiranya tidak merendahkanku, berapapun kuterima."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 07, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FallTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang