1) Banana Mat Uyu - jaemren

24.9K 756 29
                                    






Saat ini Renjun telah bersiap, memasukkan beberapa lembar pakaiannya kedalam ransel berukuran sedang, ransel yang biasa ia bawa ke sekolah.

Bibir mungilnya menggumamkan senandung-senandung kecil, namun wajahnya tetap fokus berpikir barang apa lagi yang akan ia masukkan kedalam ransel. Ia akan pergi ke rumah Jaemin, teman dekatnya.

Namun manik indah itu tidak sengaja menangkap layar ponselnya menyala. Dengan cepat tangan kecil itu menyambar benda elektronik yang sedari tadi teronggok diatas ranjangnya.

Na Jaemin is calling...

Jempolnya lalu menggeser layar ponsel tersebut dan suara berat laki-laki diseberang sana langsung menyeruak.

" Ada apa denganmu? Aku meneleponmu sejak tadi. "

Ugh- Renjun secara naluriah langsung menjauhkan benda elektronik tersebut dari telinganya dan memilih opsi loudspeaker.

" Maaf, Na, aku sedang bersiap-siap dan tidak memegang ponselku "

Jawab Renjun seraya kembali menata pakaiannya didalam tas yang terlihat tidak beraturan.

" selalu begitu, jangan silent-mode ponselmu lagi "

" hngg, baiklah "

Berulangkali Renjun mengiyakan namun pria kecil itu tidak pernah merubah setting ponselnya, karena ia tidak suka ponselnya berisik.

" jam berapa kau selesai? "

Tanya laki-laki bernama Na Jaemin diseberang sana.

" sekitar 20 menit lagi, " jawab Renjun santai.

" baiklah, tunggu aku "

Kemudian panggilan itu terputus oleh pihak si penelpon. Renjun hanya mengedikan bahunya dan kembali berkacak pinggang, melihat ranselnya dan kembali berpikir kira-kira barang apalagi yang akan ia bawa.

Saat ia rasa tidak ada lagi barang yang harus dibawa selain pakaian dan charger ponselnya, Renjun pun keluar dari kamarnya dan bersiap memakai sepatunya.

Ia berajalan menghampiri sang Noona yang tengah berada di dapur.

Renjun menyelipkan kedua tangannya, melingkar pada pinggang sang noona lalu menumpukan dagunya dengan manja pada pundak wanita cantik itu.

" Noona, kau tidak apa-apa kan kalau aku pergi? " gumam Renjun tepat disamping telinga sang noona yang tengah menyibukkan tangannya di wastafel.

" Kau hanya menginap, Renjunie. Kenapa rasanya seperti akan pergi jauh saja, hm? "

Tanggap si noona cantik yang segera mengeringkan kedua tangannya dan berbalik menghadap Renjun, masih dengan posisi Renjun yang memeluknya.

Noona cantik itu mengangkat satu tangannya untuk mengusak surai hitam sang adik, gemas.

Renjun mengulas senyum lebarnya dan dengan cepat mencuri satu kecupan dipipi sang noona yang memiliki tinggi badan lebih rendah darinya.

" Baiklah kalau begitu, aku berangkat "

Pamit Renjun setelah si noona mengusap lembut pipinya dan tersenyum mengizinkan acara menginapnya.

.

.

Renjun berjalan melewati pekarangan rumahnya dan maniknya telah menangkap sosok pria dengan hoodie hitam tengah menunggunya seraya bersandar pada SUV black metallic-nya.

RENJUN ONESHOOT COLLECTION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang