27. Jangan Menghindar

48 20 2
                                    

Ada yang nungguin?

Absen dulu dong, vote keberapa?

Kira-kira bisa gak ya cerita ini maju, semoga makin banyak deh yang baca. Kalo perlu racunin juga deh bestie kalian T.T

🔥 HAPPY READING 🔥

.....


Beberapa hari setelah Ayana benar-benar pulih dari sakitnya, dia kembali melanjutkan sekolahnya. Apapun masalahnya hidup tetap berjalan. Ayana tetap harus melanjutkan pendidikannya untuk menggapai masa depan yang cerah nantinya.

Langkah kaki Ken sengaja di perlambat untuk menyamakan ritme langkah kaki Ayana yang tidak sepanjang dirinya. Mereka berjalan bersebelahan di sepanjang koridor, menjadi pusat perhatian seluruh siswa di pagi hari.

Pasalnya, pasangan yang cukup terkenal ini memang sempat diketahui putus hubungan dan sekarang mereka malah berjalan beriringan. Kemungkinan besar mereka semua akan langsung berspekulasi bahwa Ayana dan Ken telah balikan.

Biarkan saja mereka bicara apa, sekarang Ayana tidak berminat mendengarkan gosip.

"Pulang sekolah nanti gue mau cari kosan sama kerjaan. Lo pulang duluan aja gak usah nungguin gue." Ucap Ayana tiba-tiba.

"Beneran mau kerja?"

"Ya gue harus kerja kalo masih mau lulus SMA, gak ada jalan lain."

"Gue juga sanggup kok biayain hidup lo, sekolah lo, lo juga ga perlu ngekos."

Sejujurnya Ken tidak begitu setuju dengan keinginan Ayana untuk bekerja. Dia merasa kasian jika gadis itu harus bekerja di saat dia juga masih sekolah. Apalagi jika harus tinggal seorang diri di kosan yang kecil, Ken sama sekali tidak tega.

Tapi kalau ini sudah jadi keputusan Ayana, dia juga tidak bisa melarang.

"Iya gue tau lo sanggup, duit lo banyak. Tapi bagaimanapun juga kan gue gak mau terus-terusan kaya gini."

"Gue juga gak mau lama-lama numpang di apartemen lo. Lo tau sendiri, cewek sama cowok tinggal berdua doang kan ga baik. Apalagi kita gak ada hubungan apa-apa, apa kata orang nanti." Lanjut Ayana.

"Kalo gitu kita tinggal nikah aja biar gak diomongin aneh-aneh." Jawab Ken asal.

Seketika itu juga Ayana langsung tertawa dengan omongan Ken yang terdengar seperti lelucon di telinganya.

"Nikah itu bukan masalah gampang Ken. Intinya gue cuma lebih mandiri, gue pengin bangkit, gue gak mau jadi Ayana yang kaya dulu lagi, yang kalah sama masalahnya."

Mereka berdua pun akhirnya sampai di depan kelas Ayana.

"Pulang sekolah gue tungguin lo di parkiran, cari kosan bareng."

"Gue cari sendiri aja, lo ga usah---" ucap Ayana terputus karena Ken yang sudah pergi lebih dulu mengabaikan ucapan Ayana.

Kemudian Ayana hanya bisa menghembuskan nafasnya kasar dan masuk ke dalam kelas. Dia tahu betul jika Ken sudah memutuskan maka dia tidak akan diberi kesempatan untuk menolak.

Kegiatan belajar mengajar berlangsung seperti biasanya di dalam kelas dimana Ayana singgah. Membosankan dan cukup membuat Ayana merasa ngantuk sampai akhirnya bel istirahat berbunyi.

Ayana bersyukur bel istirahat segera berbunyi. Jika tidak juga datang jam istirahat mungkin saja Ayana bisa tertidur dalam waktu 5 menit lagi. Semembosankan itu memang mapel sejarah.

Setelah guru keluar, Ayana pun segera keluar kelas untuk menaruh beberapa buku paket ke loker yang ada di depan kelas. Namun saat membuka loker Ayana justru menemukan sebuah bandana putih milik Abian yang dulu sempat tertukar, dan Ayana telah berjanji untuk mengembalikan milik Abian beberapa waktu lalu.

Let Me DownTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang