6

691 96 11
                                    

Sudah menjadi rutinitas bagi Jennie untuk melakukan senam pagi, apalagi di hari libur seperti ini. Rencananya, hari ini Jennie akan membuat olahan daging sapi untuk menyambut tamu spesial yang jarang sekali ia temui. Membayangkannya saja Jennie sudah merasa sangat bahagia, walaupun terkadang perasaan sedih dan kecewa masih menyelimutinya.

Selesai dengan aktifitas pertamanya, Jennie langsung menyeduh kopi dan membuat roti bakar sesederhana mungkin. Pada dasarnya, Jennie memang bukan seseorang yang harus sarapan berat. Jennie hanya membutuhkan satu gelas kopi sambil menikmati bagaimana kehidupan yang ramai di kota Seoul.

Jennie tersenyum begitu melihat panggilan telfon di handphonenya, dengan segera wanita itu langsung menjawabnya.

"Halo?"

"Aku akan mengunjungimu hari ini"

"Ne, aku akan menunggumu"

"Nanti aku akan mengabarimu. Sampai berjumpa nanti"

"Baiklah, sampai berjumpa nanti" Jennie langsung menyimpan handphonenya di atas meja begitu meyakinkan bahwa panggilan telfonnya berakhir, wanita itu sedikit berlari ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya.

"Baiklah, sampai berjumpa nanti" Jennie langsung menyimpan handphonenya di atas meja begitu meyakinkan bahwa panggilan telfonnya berakhir, wanita itu sedikit berlari ke arah kamar mandi untuk membersihkan dirinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Iya, aku sudah mengambil yang organik" kata pria berhoodie abu itu, ia lantas menyimpan tiga sisir pisang yang bertandakan organik ke dalam troli belanjanya. Walaupun tidak paham apa bedanya, tapi pria itu hanya perlu menuruti segala perintah dari wanita yang sedang menelfonnya.

"Hanbin-a, jangan lupa belikan strawberry. Ibu hari ini akan membuat cheesecake"

Hanbin, si pria berhoodie abu itu lantas mendorong trolinya ke arah strawberry. "Memangnya Arum mau kesini?"

"Iya, kakakmu hari ini pulang. Makanya ibu memintamu membelikan banyak bahan makanan"

Hanbin hanya mengangguk, walaupun ibunya tentu tak akan melihat apa yang sedang Hanbin lakukan.

"Hanbin-a, belikan daging sapi juga ya!"

"Iya ibu, bagian terbaik kan?"

"Tentu! Ibu tak mungkin memberikan cucu cantikku makanan yang biasa saja"

Hanbin hanya tersenyum, kemudian mendorong troli ke bagian daging segar. Hanbin ikut tersenyum karena membayangkan gadis mungil berumur lima tahun itu. Kim Arum, ponakannya itu selalu membuat Hanbin bahagia. Karena tinggal di pulau Jeju, Hanbin jarang sekali bertemu dengan ponakan kesayangannya itu. Walaupun Hanbin tidak memiliki hubungan begitu baik dengan ayah Arum alias kakaknya sendiri, namun kehadiran Arum setidaknya dapat sedikit mengurangi ketegangan yang terjadi apabila kakak beradik Kim itu bertemu.

One Night, ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang