7

645 101 11
                                    

Satu hal yang Jennie rasakan begitu ia membuka mata, dadanya masih terasa sakit. Saat itu juga Jennie sadar bahwa Tuhan masih memberikan kehidupan untuknya. Tuhan menjawab permintaan Jennie dengan cara yang berbeda dari pikirannya. Ya mudah mudahan keinginannya untuk bahagia akan terwujud mulai hari ini, walaupun memang dirinya tak mau lagi menaruh ekspektasi yang tinggi.

Jennie lantas berjalan menuju kamarnya dengan keadaan tubuh yang sangat lemah. Wanita itu kemudian membuka laci di nakasnya dan mengambil beberapa obat yang sudah lama tidak ia minum. Walaupun keadaannya tidak terlalu parah, tapi Jennie berharap bahwa detak jantungnya akan kembali normal setelah mengonsumsi obat tersebut.

Perempuan bermarga Kim itu lantas mengirimi pesan singat pada bosnya dan mengatakan bahwa ia tidak dapat bekerja hari ini. Jennie hanya ingin beristirahat, sungguh. Namun sepertinya akan sedikit terganggu karena sang bos malah menelfonnya.

"Ne, sajangnim?" jawab Jennie dengan nada dibuat-buat, ia sedang mencoba menahan kesal.

"Kau sakit?"

"Aku hanya kelelahan"

"Aku boleh menjengukmu?"

"Tidak perlu sajangnim" jawab Jennie begitu cepat, "sungguh aku hanya perlu beristirahat" saat ini juga Jennie terus berdoa dalam hatinya agar sang bos benar benar menuruti permintaaanya.

Kim Jennie hanya ingin beristirahat, dirinya belum siap jika harus bertemu dan bahkan harus melakoni peran dalam episode lain dari drama hidupnya.

Kim Jennie hanya ingin beristirahat, dirinya belum siap jika harus bertemu dan bahkan harus melakoni peran dalam episode lain dari drama hidupnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.



Sial, sial, sial, sial!

Kim Hanbin terus mengumpat di dalam hati. Kakaknya berulah lagi, kemarin ia mengatakan bahwa Kim Hanbin harus segera menikah. Tentu sebagai keluarga yang cukup terpandang, ada beberapa syarat yang diperlukan untuk menjadi Keluarga Kim. Dengan senang hati, Kim Haneul menawarkan diri untuk mengatur kencan buta antara Kim Hanbin dengan wanita yang digadang gadang akan menjadi pewaris tunggal sebuah perusahaan yang memimpin dalam bidang makanan dan minuman di Korea.

"Kau lebih suka gunung atau pantai?" Tanya si wanita yang namanya tidak mau dan tidak ingin Hanbin ingat.

"Hutan" jawab Hanbin mengada ngada, bukannya tersinggung si wanita malah tertawa.

"Kau benar benar menyenangkan, Hanbin-a" kata si perempuan sambil tertawa sok manis. Selain sok manis, Hanbin merasa perempuan ini sok akrab. Sudahlah, nol besar nilai yang perempuan ini dapat dari seorang Kim Hanbin.

Sungguh, Hanbin sangat tidak nyaman. Apalagi ketika wanita ini terus mengoceh perihal hal hal yang tentu tidak penting untuk Hanbin. Memangnya ada yang penting ya? Kalau boleh bersikap kasar Hanbin ingin mengatakan kalau kehadirannya saja sangatlah tidak penting. Tapi tunggu, ada beberapa poin penting yang dapat Hanbin petik yaitu rencana si wanita untuk menanamkan saham di perusahaannya. Setelah itu, si wanita kembali mengoceh tidak jelas.

One Night, ForeverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang