05

441 83 6
                                    

'Jika ada rasa tak suka, melihatnya bersama yang lain. Apakah itu yang disebut cemburu?'

°°°

"Eonni, sabtu malam nanti akan ada makan malam untuk pelepasan kelulusan tingkat fakultas, kau datang kan?"  Tanya Jihyo pada Nayeon yang duduk di sebrangnya.

"Iya, Eonni ayolah sekali-kali ikut. Apa hingga lulus nanti, kau tak ingin merasakan kumpul bersama teman-teman?" sahut Mina, gadis keturunan Jepang yang tengah duduk di sebelah Jihyo.

Nayeon meletakan sendoknya pada nampan yang berisi makan siangnya. Namun saat ia hendak menjawab pertanyaan kedua sahabatnya, terlebih dahulu terdengar suara bariton yang diiringi oleh seorang pemuda duduk pada bangku sebelahnya.

"Percuma kalian mengajak gadis ini. Nayeon pasti tidak akan bergabung dengan kalian. Dia pasti akan lebih memilih bergabung dengan gelas-gelas kotor di dapur Cafe." Mendengar ucapan itu, entah mengapa ada denyutan nyeri pada ulu hatinya. Memangnya apa salahnya dengan pekerjaannya?!

"Auwh! Yak Jihyo-a, Kenapa kau melemparkan kotak susumu?" protes pemuda itu saat sebuah kotak susu yang telah kosong mengenai tepat pada dahinya.

"Jungkook-a, bisakah kau lebih sopan sedikit. Kau selalu saja memanggil Nayeon Eonni, dengan sebutan nama tanpa embel-embel Noona." Gerutu gadis berambut sebahu itu.

"Tak masalah, kita juga satu angkatan bukan?" acuh Jungkook yang mulai dengan acara makan siangnya.

"Tetap saja, kau kan lebih muda dari Nayeon Eonni." lanjut Jihyo masih dengan wajah kesalnya.

"Jadi kau bilang kalau Nayeon sudah tua?" ucapan Jungkook semakin membuat Jihyo kesal.

"Yak bukan itu maksudku! Aku hanya ingin mengajarkanmu sopan santun." teriak Jihyo tak terima dengan ucapan Jungkook.

"Jihyo-a, tak perlu berteriak seperti itu. Semua orang melihatmu." ucap Nayeon saat melihat orang-orang disekitar memandang ke arah mereka. Melihat perdebatan kedua orang yang memang tak pernah akur saat bertemu.

"Dengar kata Nayeon, tidak usah berteriak-teriak. Ini kantin bukan di hutan sperti tempat tinggalmu." Jungkook kembali melanjutkan makannya tanpa melihat ke arah Jihyo.

"Aishh... " Belum sempat Jihyo  melayangkan umpatannya Mina terlebih dahulu dengan lembut bersuara.

" Jihyo-a, jangan marah-marah. Nayeon Eonni saja tak keberatan dengan itu." Mina mengusap bahu Jihyo. Ia sangat paham jika sahabatnya yang satu ini memang susah mengontrol emosinya setiap bertemu dengan Jungkook.

"Aku jadi tak berselera untuk melanjutkan makanku." ucap Jihyo dengan meletakan sendoknya secara kasar.

"Tak berselera, tapi sudah habis semua lauknya di nampan." Jungkook memang senang sekali memancing amarah Jihyo.

"Jungkook-a, jangan mulai lagi." ucap Nayeon yang hanya dibalas dengan kedua bahu Jungkook yang terangkat.

Nayeon menghela nafasnya, sebenarnya ada rasa canggung yang ia coba sembunyikan. Ia masih ingat betul kejadian semalam, akan perdebatan kecilnya bersama lelaki disampingnya.

Ia tak habis pikir, bagaimana Jungkook bisa bersikap biasa saja. Seolah semalam tak pernah terjadi apapun dengannya.

Hanya beberapa menit saja keempat mahasiswa yang tengah sibuk dengan tugas akhirnya itu, menikmati makan siangnya dalam diam. Hingga semua mata teralihkan pada ponsel Jungkook yang terletak di atas meja menyala dan berdering.

DANDELION [inyXjjk] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang