Mencari yang terbaik

37 0 0
                                    

Setelah pulang dari rumah pak hendrik rasa sakit aulia lumayan membaik,dan fani pamit pulang setelah tiba dirumah aulia untuk membereskan kontrakannya karena ia akan kedatangan kedua orang tuanya yang ditasik.

Saat melihat kondisi rumah yang tidak terlihat rival didalamnya.aulia bersikeras kembali keluar hendak memeriksa kembali keadaan tubuhnya ke dokter yan sudah ia kenal dirumah sakit lalu.

Namun saat aulia berbalik dan hendak melangkah keluar,tiba-tiba seseorang berterika dari arah belakang,siapa lagi kalo bukan rival.

"Kakak..."teriak rival yang membuat aulia terkaget.

Aulia pun melusuhkan tinggi badannya dan mengkusutkan wajahnya.
"Apa val?"ucapku dengan malas.

"Mau kemana lagi kamu,baru juga pulang!"ucap rival dengan bahasa seperti kepada temannya.

"Emm..itu..tadi buku kakak ketinggalan ditoko"jawabku dengan mata yang mondarmandir menatap sekeliling atap rumah.

Rival menaikkan alisnya satu keatas dan satu kebawah "toko mana?"

"I-itu loh val yang sebelah
rumahsakit"jawabku dengan asal.

"Emang ada sebelah rumah sakit?sepertinya rival baru tau deh"ucap rival dengan memperkirakannya.

"Emm..ya udah kakak pergi sekarang ya keburu tutup tokonya"

Aulia pun pergi dengan ucapan salam,sedangkan rival masih mencurigai aulia kakaknya itu.
Kemudian rival berniat hendak mengikuti kemana aulia pergi,namun rencananya gagal.karena ia ditelpon oleh guru seni untuk hadir saat ini disekolah.

Rival sebenarnya kecewa dengan ajakan guru seni,kenapa harus saat dimana ia sedang menyelidiki.

Aulia pun tiba dirumahsakit yang dulu ia pernah diperiksa disini.kemudian ia pun mendatangi suster yang bertugas mendata pasien dan administrasi.
"Permisi sus!"

"Iya mbak"

"Emm..saya ingin bertemu dengan Dr.permana"

"Apakah sebelumnya mbak sudah ada janji dengan beliau?"

"Hari ini saya tidak ada janji dengan beliau,tetapi waktu itu Dokter berpesan untuk menemuinya kapan saja"

"Baiklah sebentar biar saya panggil terlebih dahulu melalui telepon,mbak duduk saja diruang tunggu sebelah sana"suster pun menunjuk kearah kanan terdapat kusi disana untuk menunggu.

Aulia pun mengangguk dn menghampiri kursi yang ditunjuk oleh suster tadi.

Beberapa menit kemudian suster yang tadi berbicara dengan aulia memanggilnya.aulia pun segera menghampirinya.
"Iya sus bagaimana?"

"Mbak tinggal masuk saja diruangan sebelah sana"suster itu pun menunjuk lagi kearah ruangan yang bertembokkan warna biru.

"Baik sus terimakasih"

Aulia pun pergi menghampiri ruangn yang ditunjuk suster tadi.ia pun mengetuk pintu dan membukanya disusul dengan ucapan salam.

"Mari silahkan masuk"ucap dokter.

Aulia pun memasuki ruangan yang hening saat ia menutup pintu.Dokter pun mempersilahkan dudul kepada aulia dan aulia pun mulai bercerita mengenai penyakitnya.

Hingga dokter menyimpulkan bahwa ia hari ini hingga 3 minggu kedepan mesti dirawat dirumahsakit.

"Apa saya tidak bisa berobat jalan saja dok?"tanyaku.

"Sebetulnya jika kamu mengambil berobat jalan,itu hanya akan meredakan sakitnya saja"jelas dokter itu.

Aulia tau hal itu bukan cara yang tepat,namun bagaimana lagi tak ada cara lain.apalagi saat ini hanya ia lah yang selama ini mencari uang kesana-kemari.

Penyakit Dan Cintaku LillahTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang