Satu minggu kemudian, Jennie kembali ke Jakarta. Dia hanya mengikuti MOS di hari pertama, tapi itu tidak jadi masalah karena orang tua nya sudah berbicara kepada pihak sekolah. Karena urusan keluarga. Masuk di hari pertama Jennie agak kesulitan untuk bisa mengobrol dengan teman, karena pada masa orientasi yang lain sudah berinteraksi duluan, sudah akrab satu sama lain dan membuat group masing-masing.
" Lo yang namanya Jenny ya?" tiba-tiba ada suara anak perempuan yang berbicara di belakangnya.
"ah... iyaa.." Jawab Jennie.
"wah, ternyata lo cantik banget ya" Jawab anak itu sambil tersenyum. "Gue Natalie"
"Jennie," jawab Jennie pelan.
Natalie adalah gadis yang duduk di belakang Jennie. Rambutnya tertata rapi, pendek sebahu, wajahnya pun manis. Jennie ingin berkata kamu juga cantik kok tapi entah, kata-kata itu tidak terucap karena Natalie sedang ngupil pada saat Jennie melihatnya.
"Hari pertama pasti agak kesusahan ya, yang lain udah punya geng masing-masing. Mau ke kantin gak aku laper.." Kata Nat sambil membungkukan badannya di atas meja.
"Hah? Hahaha" Jennie pun tertawa kecil melihat cara berbicara Natalie yang blak-blakan dan tidak terstruktur itu. Ia pun menjadi lebih rileks berbicara dengan Natalie, sepertinya dia anak yang baik.
Dalam perjalanan ke kantin mereka pun berbincang dan saling berkenalan. Natalie adalah gadis yang supel, enak di ajak ngobrol. Nat berasal dari Bogor dan masuk ke SMA di Jakarta. Keluarganya baru pindah ke Jakarta karena ayah nya dapat Promosi di kantor. Jennie pun bercerita juga tentang Bali dan Australia kepada Nat. Mereka cocok satu sama lain.
"Gue bukan tipe orang yang suka nge geng gengan gitu sih. Tapi tergantung orangnya juga. Gue susah kalo temenan sama orang yang suka bikin gak nyaman. Nyari orang pada saat ada perlu doing lah, gosipin orang, suka manfaatin orang adalah tipe yang gue benci banget."
"haha, sama... gue juga" kata Jennie sambil tertawa.
"banyak tuh yang kayak gitu, temen-temen SMP gue kebanyakan begitu. Padahal kan enak ya kalo kita hidup bisa saling membantu, berteman yang sehat"
"Nama nya juga manusia Nat. Gak bisa sesempurna apa yang kita mau. Kadang kita yang harus mengikuti cara bermain mereka tapi jangan tenggelam di dalamnya"
"aseeekk..." respon Nat kepada perkataan Jennie
"eh iya kok tau nama gue Nat?" Tanya Jennie.
"oh iya, sampe lupa! Gue sebenernya mau obrolin ini tapi lupa. Bentar"
Natalie pun pergi memesan dua pasta untuk nya dan Jennie. Setelah itu dia kembali dengan banyak camilan krupuk, gorengan, sosis, yogurt di tangan nya.
Jennie pun tertawa dan mengkerutkan keningnya melihat Natalie yang membawa banyak makanan itu. Natalie memang orang yang hobby makan tapi suka juga olahraga. Badanya tetap tinggi dan langsing walaupun makan nya tidak terkontrol. Natalie adalah seorang gadis tomboy yang manis dan asik.
"Jen, nama lo udah terkenal loh" kata Natalie sambil memakan sosisnya dengan lahap.
"Hah? Maksudnya?"
"haha.... lo gak tau sama sekali ya? Ada yang nyariin lo selama MOS." Natalie ingin membuat Jennie makin penasaran.
"guru-guru ya? Karena aku emang ijin ke Australia seminggu... mama papa ku Cuma bicara lewat telfon sama mereka dan baru ke ruang guru pas aku balik sekolah" jawab Jennie agak kawatir.
"Bukan lah!" Natalie kembali makan sosis dan minum yogurt di tangannya. "Cowok..."
"Nat, buruan deh cerita gue penasaran" Kata Jennie
"Hahaha... oke," Natalie lalu meminum yogurt nya sampai habis. "Jadi ada cowok yang nyariin cewek bernama Jennie ke seluruh sekolah pas MOS. Dia sama temen-temennya nanyain ke setiap siswa. Tau Jenny dimana? Nomer HP nya? Sementara anak-anak yang lain malah bertanya-tanya Jennie Siapa? Jennie yang mana? "
"Hah? Siapa?" Jennie mengkerutkan keningnya.
"Kurang tau sih, tapi nama Jennie jadi terkenal. Abis... itu cowok sama temen-temennya nanya kesetiap siswa. Gila apa " jawab Natalie. "ini kalo gue gak ngomong sama lo, mungkin udah ada yang nanya duluan kalo lo Jennie kan, gitu.."
"ah serius lo? Gue bener-bener gak tau loh.." jawab Jennie masih heran.
"Abis makan mau coba ketemu dia gak? Kita cari dia biasanya dia di kantin sebelah..
"takut ah.." Jawab Jennie ragu.
"gapapa, ganteng kok orangnya, hahaha" kata Nat meledek. "Abis makan kita coba kesana ya, liat doang...."
Pasta pun datang, lalu mereka berdua makan bersama. Obrolan pun masih berlanjut. Natalie benar-benar orang yang ceria. Mereka berdua menyantap pasta sambil tertawa tanpa memperhatikan orang disekitar mereka.
Selesai makan mereka pun berjalan menuju kantin sebelah.
Jennie benar-benar grogi. Dia takut melihat siapa laki-laki yang mencarinya selama MOS.
Jantungnya berdegup kencang, tangan nya mengepal. Antara perasaan kepo dan takut. "ngapain dia nyariin aku? Apa aku ada hutang? Kalau sudah ketemu gimana?" Fikir Jennie selama berjalan menuju kantin sebelah.
"Nat, gak jadi aja yuk... balik ke kelas" Kata Jennie memohon
"ih... udah sampai sini juga, gak usah ketemu... liat dari jauh aja.." Jawab Natalie sambil melihat lihat, mencari pria yang dia maksud.
"Ah itu!.... itu tuh yang rame-rame sebelah sana.... dia leadernya" Kara Natalie sambil menunjuk kearah pria itu.
"mana?" Jennie mengkerutkan mata dan melihat kearah yang ditunjuk Nat
"Itu yang duduk di atas meja" Tunjuk Nat.
Dimas. Yap.. yang ditunjuk Natalie adalah Dimas. Cowok ganteng yang sedang duduk di atas meja, sedang mengobrol dikelilingi oleh teman-temannya.
Jennie pun terdiam beberapa saat, dan seketika mata mereka bertemu. Dimas yang dikelilingi teman-temannya melihat Jennie berdiri di kejauhan sana.
Mereka pun saling memandang beberapa detik. Dimas agak mengkerutkan matanya lalu memalingkan pandangan nya. Kembali berbincang seolah tidak mengenal Jennie.
Heran.
Jennie heran bercampur kesal. Tapi kenapa kesal? Mereka memang belum saling kenal satu sama lain. Tapi buat apa dia mencari Jennie? Sampai bikin keributan, bertanya pada setiap siswa. Banyak pertanyaan yang ada di kepala Jennie.
Setelah Natalie membeli beberapa cemilan lagi, ia pun mengajak Jennie untuk kembali ke kelas.
"apaan tuh... padahal kemarin heboh nanya dimana Jennie, sekarang orangnya udah ada malah dicuekin.. Okelah mungkin temen-temen nya pada gak tau wajah Jennie seperti apa, tapi dia?" Gumam Natalie sambil duduk di bangkunya.
"Udahlah nat, aku juga gak kenal dia siapa." Jawab Jennie dengan sedikit kesal.
KAMU SEDANG MEMBACA
Jennie's Love Story
RomanceJennie dengan cerita cinta masa lalu nya. Berkesan namun penuh luka. Akan kah menemukan jalan yang baru, atau kembali saja.